1. Bing Slamet jadi Nama Jalan

Dalam sebuah kesempatan diskusi, Fadli Zon secara pribadi menyampaikan keinginan tersebut kepada dirinya agar nama besar Bing Slamet terus dikenang secara fisik oleh masyarakat luas di Ibu Kota.

"Wacana itu ada. Waktu itu malah Pak Menteri sendiri yang omong sama saya, Pak Fadli Zon. Kemarin tanya, 'Mas Adi, Papa pokoknya selanjutnya kita bikin nama jalan ya'," ujar Adi Bing Slamet di Bekasi, belum lama ini.

2. Tak Sembarangan Pilih Lokasi

Mengenai lokasi jalan yang akan digunakan, Adi tidak ingin sembarangan menunjuk tempat. Ia memiliki pandangan khusus agar nama jalan tersebut berada di kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi perjalanan karier sang ayah.

Adi berharap realisasi ini bisa dilakukan di wilayah Jakarta Pusat yang menjadi saksi bisu kejayaan Bing Slamet. "Justru di tempat Papa sering manggung. Jakarta Pusat. Gedung Kesenian, Pasar Baru. Nah itu yang mau dipakai rencananya," jelas Adi.

3. Lokasi Ikonik Jakarta Pusat

Kawasan Pasar Baru dan Gedung Kesenian Jakarta memang menyimpan memori mendalam bagi Adi. Ia mengenang masa kecilnya saat sering menemani sang ayah tampil menghibur penonton di lokasi-lokasi ikonik tersebut pada zamannya, sehingga lokasi itu dinilai paling relevan untuk menyematkan nama sang legenda.

"Karena Papa sering banget zaman saya kecil-kecil tuh tampil di situ, Gedung Kesenian sama di Lokasari, Prinsen Park," tutur Adi.

4. Sinergi Antar Instansi Pemerintah

Rencana besar ini tentu membutuhkan sinergi antar instansi pemerintah agar bisa terlaksana dengan baik. Adi dan keluarga sangat menyambut antusias wacana ini dan berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah Jakarta, khususnya Gubernur, untuk memuluskan proses administrasi dan perizinannya.

"Ya mudah-mudahan didukung juga sama Gubernur Bapak Pramono, didukung juga. Tinggal itu aja sih prosesnya," ucap Adi.

5. Kehormatan Bagi Keluarga Besar

Bagi keluarga besar, pengakuan ini menjadi sebuah kehormatan yang tak ternilai. Apalagi sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Kebudayaan juga telah menetapkan hari lahir Bing Slamet pada 27 September sebagai Hari Komedi Nasional. Hal ini semakin melengkapi apresiasi negara terhadap kontribusi sang maestro di dunia hiburan.

"Kalau itu memang sesuatu yang baik dan bikin kita juga keluarga bangga, ya nggak masalah," tutup Adi.

6. Perjalanan Karier Bing Slamet

Bing Slamet memulai karier seninya sejak usia 12 tahun lewat orkes dan teater, lalu aktif sebagai penghibur pejuang serta penyiar radio pada masa perjuangan kemerdekaan. Namanya melejit lewat RRI, prestasi juara Bintang Radio 1955, serta deretan lagu populer yang menunjukkan kemampuannya lintas genre dari keroncong hingga jazz.

Ia juga sukses di dunia film sejak era 1950-an dengan berbagai peran, termasuk antagonis ikonik yang mengangkat pamornya. Sepanjang kariernya, Bing Slamet dikenal serba bisa sebagai penyanyi, musisi, penulis lagu, aktor, dan pelawak dengan puluhan film serta grup musik dan lawak legendaris.

7. Biodata Bing Slamet

Nama lahir: Ahmad Syech Albar

Tempat, Tanggal lahir: Cilegon, 27 September 1927

Meninggal: Jakarta, 17 Desember 1974 (umur 47)

Tempat pemakaman: Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta

Istri: Ratna Komala Furi

Anak: 8 orang, termasuk Uci Bing Slamet, Adi Bing Slamet, dan Iyut Bing Slamet