Cara Menanam Daun Pandan di Pot, Polybag, dan Tanah Terbuka dengan Mudah
Cara Menanam Daun Pandan dari Biji
Kapanlagi.com - Daun pandan merupakan tanaman aromatik yang sangat populer di Indonesia karena keharumannya yang khas dan manfaatnya yang beragam. Menanam daun pandan di rumah, baik di pot, polybag, maupun tanah terbuka, menjadi pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan dapur sekaligus menghijaukan pekarangan.
Tanaman pandan termasuk jenis tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan intensif. Proses penanaman dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti dari batang, akar, bahkan biji, tergantung ketersediaan bahan tanam dan kondisi lahan yang dimiliki.
Dengan memahami teknik yang tepat, siapa saja dapat berhasil menanam daun pandan dan menikmati hasilnya untuk keperluan memasak, pewangi alami, hingga tanaman obat keluarga. Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menanam daun pandan di pot, di polybag, di tanah terbuka, dari biji, dari batang, dan dari akar dengan langkah-langkah yang mudah dipraktikkan.
Advertisement
Melansir dari mediakom.kemkes.go.id, untuk menanam tanaman di pot atau polybag, perlu melubangi bagian tanah kurang lebih hingga berdiameter 10-15 cm, kemudian mengisi pot atau polybag dengan tanah dan pupuk kandang dengan kadar perbandingan 2:1 untuk hasil pertumbuhan yang optimal.
1. Mengenal Tanaman Pandan dan Karakteristiknya
Tanaman pandan (Pandanus amaryllifolius) adalah tanaman tropis yang memiliki daun panjang, hijau, dan beraroma wangi khas. Tanaman ini tumbuh dengan sistem akar serabut yang cukup kuat untuk menopang batangnya meskipun tidak terlalu besar. Pandan termasuk dalam keluarga Pandanaceae dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan penyedap makanan, pewangi alami, hingga tanaman obat tradisional.
Karakteristik fisik tanaman pandan sangat mudah dikenali dengan daunnya yang berbentuk memanjang seperti pedang dengan tepi yang bergerigi halus. Batang pandan tumbuh tegak dengan tinggi yang bisa mencapai 1-2 meter, tergantung kondisi perawatan dan media tanam. Akar serabut yang dimilikinya memungkinkan tanaman ini dapat tumbuh baik di berbagai jenis media, mulai dari tanah langsung hingga pot atau polybag.
Tanaman pandan memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan. Ia dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut. Pandan menyukai tempat yang lembap dengan paparan sinar matahari yang cukup, namun juga toleran terhadap kondisi teduh parsial, sehingga cocok ditanam di pekarangan rumah.
Keunggulan lain dari tanaman pandan adalah kemudahan dalam perbanyakannya. Pandan dapat diperbanyak melalui anakan yang tumbuh di sekitar batang induk, stek batang, pemisahan rumpun, bahkan dari biji meskipun metode terakhir jarang dilakukan karena membutuhkan waktu lebih lama. Fleksibilitas metode perbanyakan ini membuat pandan menjadi tanaman yang sangat praktis untuk dibudidayakan di rumah.
2. Cara Menanam Daun Pandan di Pot
Menanam daun pandan di pot merupakan solusi ideal bagi mereka yang memiliki lahan terbatas atau ingin menanam di area teras dan balkon. Metode ini memungkinkan mobilitas tanaman dan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi pertumbuhan. Berikut adalah langkah-langkah lengkap cara menanam daun pandan di pot:
- Persiapan Pot dan Media Tanam: Pilih pot dengan diameter minimal 30-40 cm dan memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air. Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1 untuk menghasilkan media yang gembur dan kaya nutrisi.
- Pemilihan Bibit Pandan: ilih anakan pandan yang sehat dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan memiliki akar yang sudah terbentuk. Pastikan bibit bebas dari hama dan penyakit dengan memeriksa kondisi daun yang hijau segar tanpa bercak atau kerusakan.
- Proses Penanaman: Isi pot dengan media tanam hingga 3/4 bagian, buat lubang di tengah dengan kedalaman sekitar 15-20 cm. Masukkan bibit pandan ke dalam lubang, pastikan akar tertutup sempurna, lalu padatkan tanah di sekitar pangkal batang agar tanaman berdiri kokoh.
- Penyiraman Awal: Setelah penanaman, siram tanaman secara perlahan hingga air keluar dari lubang drainase. Penyiraman awal ini penting untuk membantu akar beradaptasi dengan media tanam baru dan menghilangkan kantong udara di dalam tanah.
- Penempatan Pot: Letakkan pot di lokasi yang mendapat sinar matahari pagi selama 3-4 jam per hari. Hindari paparan sinar matahari langsung sepanjang hari karena dapat membuat daun pandan menguning dan kering.
- Perawatan Rutin: Lakukan penyiraman setiap 1-2 hari sekali atau sesuai kondisi kelembapan tanah. Berikan pupuk organik cair setiap 2 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan daun yang lebat dan hijau.
Cara menanam daun pandan di pot memerlukan perhatian khusus pada sistem drainase karena pandan tidak menyukai kondisi tergenang. Pastikan pot memiliki lubang yang cukup dan letakkan pecahan genteng atau kerikil di dasar pot sebelum memasukkan media tanam untuk meningkatkan sirkulasi air.
3. Cara Menanam Daun Pandan di Polybag
Penanaman pandan di polybag menjadi alternatif yang ekonomis dan praktis, terutama untuk budidaya dalam skala kecil hingga menengah. Polybag memiliki keunggulan dari segi harga yang terjangkau, mudah dipindahkan, dan dapat disesuaikan ukurannya dengan kebutuhan. Berikut panduan lengkap menanam pandan di polybag:
- Pemilihan Polybag yang Tepat: Gunakan polybag berukuran minimal 30x40 cm dengan ketebalan yang cukup agar tidak mudah robek. Pastikan polybag memiliki lubang drainase di bagian bawah atau buat sendiri dengan melubangi bagian dasar menggunakan paku atau pisau.
- Penyiapan Media Tanam: Campurkan tanah subur, kompos atau pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 3:2:1. Media tanam yang gembur dan kaya bahan organik akan mendukung pertumbuhan akar pandan yang optimal dan mempercepat adaptasi bibit.
- Teknik Penanaman di Polybag: Isi polybag dengan media tanam hingga 2/3 bagian, buat lubang tanam di tengah sedalam 10-15 cm. Masukkan bibit pandan dengan hati-hati, pastikan posisi tegak lurus, lalu timbun dengan tanah sambil sedikit dipadatkan agar tanaman tidak mudah roboh.
- Pengaturan Jarak Antar Polybag: Jika menanam beberapa polybag sekaligus, atur jarak antar polybag sekitar 50-70 cm untuk memberikan ruang pertumbuhan yang cukup dan memudahkan sirkulasi udara antar tanaman.
- Penyiraman dan Pemupukan: Siram tanaman segera setelah penanaman hingga media tanam basah merata. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi atau sore hari, dan berikan pupuk NPK dengan dosis rendah (5 gram per polybag) setiap bulan untuk merangsang pertumbuhan daun.
- Monitoring Pertumbuhan: Periksa kondisi tanaman secara berkala, perhatikan warna daun dan pertumbuhan tunas baru. Jika polybag mulai terlihat sempit karena pertumbuhan akar, segera pindahkan ke polybag yang lebih besar atau ke tanah terbuka.
Keuntungan menanam daun pandan di polybag adalah kemudahan dalam mengontrol kualitas media tanam dan mobilitas tanaman yang tinggi. Polybag juga memudahkan proses pemindahan tanaman saat cuaca ekstrem atau ketika ingin mengatur ulang tata letak kebun.
4. Cara Menanam Daun Pandan di Tanah Terbuka
Penanaman pandan di tanah terbuka memberikan ruang pertumbuhan yang lebih luas dan hasil panen yang lebih maksimal. Metode ini cocok bagi yang memiliki pekarangan atau lahan yang cukup. Pandan yang ditanam di tanah terbuka cenderung tumbuh lebih subur dengan rumpun yang lebat karena sistem akar dapat berkembang dengan bebas.
Persiapan lahan menjadi kunci keberhasilan dalam menanam daun pandan di tanah terbuka. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari cukup namun tidak terlalu terik, idealnya dengan paparan sinar matahari 50-70% sepanjang hari. Bersihkan lahan dari gulma dan bebatuan, kemudian gemburkan tanah dengan cangkul hingga kedalaman 30-40 cm. Campurkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 2-3 kg per meter persegi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Buat lubang tanam dengan kedalaman 22-27 cm dan jarak antar tanaman sekitar 1 meter pada setiap lubang untuk memberikan ruang pertumbuhan yang optimal. Jarak tanam yang cukup akan memudahkan perawatan dan pemanenan, serta mencegah persaingan nutrisi antar tanaman. Masukkan bibit pandan ke dalam lubang, pastikan pangkal batang berada sedikit di atas permukaan tanah untuk mencegah pembusukan, lalu timbun dengan tanah sambil dipadatkan secara perlahan.
Setelah penanaman, siram tanaman dengan air secukupnya hingga tanah di sekitar lubang tanam basah merata. Lakukan penyiraman rutin terutama pada musim kemarau, minimal 2-3 kali seminggu atau sesuai kondisi kelembapan tanah. Berikan mulsa dari jerami atau daun kering di sekitar tanaman untuk menjaga kelembapan tanah dan menekan pertumbuhan gulma. Pemupukan susulan dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan pupuk organik atau NPK untuk mendukung pertumbuhan daun yang lebat dan hijau.
5. Cara Menanam Daun Pandan dari Batang dan Akar
Perbanyakan pandan melalui batang dan akar merupakan metode yang paling umum dan efektif karena tingkat keberhasilannya yang tinggi. Metode ini memanfaatkan kemampuan regeneratif tanaman pandan yang dapat menumbuhkan akar baru dari potongan batang atau pemisahan anakan yang sudah memiliki akar. Berikut adalah panduan lengkap untuk kedua metode tersebut:
- Cara Menanam dari Batang (Stek Batang): Pilih batang pandan yang sehat dan sudah cukup tua dengan diameter minimal 3-5 cm. Potong batang sepanjang 20-30 cm menggunakan pisau tajam yang sudah disterilkan, pastikan potongan memiliki minimal 2-3 ruas. Rendam bagian bawah potongan batang dalam larutan perangsang akar selama 30 menit untuk mempercepat pertumbuhan akar.
- Persiapan Media Stek: Siapkan media tanam khusus untuk stek berupa campuran pasir dan sekam dengan perbandingan 1:1 yang memiliki drainase baik. Tanam potongan batang sedalam 10-15 cm dengan posisi tegak, lalu padatkan media di sekitarnya. Letakkan di tempat teduh dan jaga kelembapan media dengan penyiraman rutin setiap hari.
- Cara Menanam dari Akar (Pemisahan Anakan): Pilih anakan pandan yang tumbuh di sekitar tanaman induk dengan tinggi minimal 30 cm dan sudah memiliki akar sendiri. Gali tanah di sekitar anakan dengan hati-hati menggunakan sekop kecil, pastikan tidak merusak sistem akar yang sudah terbentuk.
- Proses Pemisahan Anakan: Pisahkan anakan dari tanaman induk dengan memotong akar penghubung menggunakan pisau tajam. Pastikan anakan memiliki akar yang cukup, minimal 5-7 akar serabut dengan panjang 10-15 cm. Biarkan luka potongan mengering selama 1-2 jam sebelum ditanam untuk mencegah pembusukan.
- Penanaman Anakan: Tanam anakan yang sudah dipisahkan ke dalam pot, polybag, atau langsung ke tanah terbuka dengan kedalaman yang sama seperti posisi sebelumnya. Siram dengan air secukupnya dan letakkan di tempat teduh selama 1-2 minggu untuk proses adaptasi.
- Perawatan Pasca Tanam - Jaga kelembapan media tanam dengan penyiraman teratur namun tidak berlebihan. Hindari pemupukan dalam 2 minggu pertama untuk memberi waktu akar beradaptasi. Setelah muncul tunas baru, tanaman dapat dipindahkan ke lokasi dengan cahaya lebih terang dan mulai diberi pupuk organik cair.
Metode perbanyakan dari batang dan akar memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi jika dilakukan dengan teknik yang benar. Kunci keberhasilannya terletak pada pemilihan bahan tanam yang sehat, penggunaan alat yang steril, dan perawatan yang konsisten terutama dalam menjaga kelembapan media tanam selama fase awal pertumbuhan akar.
6. Cara Menanam Daun Pandan dari Biji
Menanam pandan dari biji merupakan metode yang jarang dilakukan karena tanaman pandan umumnya diperbanyak secara vegetatif. Namun, metode ini tetap mungkin dilakukan terutama untuk jenis pandan tertentu yang menghasilkan buah dan biji. Proses penanaman dari biji memerlukan kesabaran lebih karena waktu perkecambahan yang relatif lama, berkisar antara 2-4 bulan.
Untuk memulai penanaman dari biji, pertama-tama kumpulkan biji pandan yang sudah matang dari buah yang berwarna merah kecoklatan. Bersihkan biji dari daging buah dengan merendamnya dalam air bersih, kemudian keringkan di tempat teduh selama 1-2 hari. Biji pandan memiliki kulit yang keras sehingga perlu dilakukan skarifikasi atau pengikisan ringan pada kulit biji menggunakan amplas halus untuk mempercepat proses perkecambahan.
Siapkan media semai berupa campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 yang ditempatkan dalam baki semai atau polybag kecil. Tanam biji pandan sedalam 1-2 cm dengan jarak antar biji sekitar 5 cm jika menggunakan baki semai. Tutup biji dengan tanah tipis-tipis atau bisa juga ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga kelembapan. Siram media semai secara perlahan menggunakan sprayer agar biji tidak terbawa air, dan letakkan di tempat yang teduh namun tetap mendapat cahaya tidak langsung.
Jaga kelembapan media semai dengan menyiram secara rutin setiap hari menggunakan sprayer halus. Setelah biji berkecambah dan bibit mencapai tinggi 10-15 cm dengan 3-4 helai daun sejati, bibit dapat dipindahkan ke pot atau polybag yang lebih besar. Proses pemindahan harus dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Meskipun cara menanam daun pandan dari biji memerlukan waktu lebih lama dibandingkan metode vegetatif, metode ini memberikan kepuasan tersendiri dan menghasilkan tanaman dengan variasi genetik yang lebih beragam.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen daun pandan setelah ditanam?
Daun pandan dapat mulai dipanen setelah 3-4 bulan penanaman, tergantung metode perbanyakan yang digunakan. Tanaman dari anakan atau stek batang biasanya lebih cepat menghasilkan daun yang siap panen dibandingkan dari biji. Pemanenan sebaiknya dilakukan dengan memotong daun bagian luar yang sudah cukup tua, dengan menyisakan minimal 5-7 helai daun muda di bagian tengah untuk menjaga pertumbuhan tanaman.
2. Apakah tanaman pandan memerlukan banyak air?
Tanaman pandan menyukai kondisi lembap namun tidak tergenang air. Penyiraman cukup dilakukan 1-2 kali sehari tergantung kondisi cuaca dan kelembapan media tanam. Pada musim hujan, frekuensi penyiraman dapat dikurangi, sedangkan pada musim kemarau perlu ditingkatkan. Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik untuk mencegah akar busuk akibat genangan air.
3. Pupuk apa yang terbaik untuk tanaman pandan?
Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang merupakan pilihan terbaik untuk tanaman pandan karena dapat memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi secara bertahap. Pupuk NPK dengan perbandingan seimbang (15:15:15) juga dapat digunakan dengan dosis 5-10 gram per tanaman setiap bulan. Pupuk organik cair dapat diberikan setiap 2 minggu sekali untuk merangsang pertumbuhan daun yang lebat dan hijau.
4. Mengapa daun pandan saya menguning?
Daun pandan yang menguning dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan nutrisi, paparan sinar matahari berlebihan, kekurangan air, atau serangan hama. Periksa kondisi tanah dan pastikan tanaman mendapat nutrisi yang cukup dengan pemupukan rutin. Jika tanaman terlalu banyak terkena sinar matahari langsung, pindahkan ke lokasi yang lebih teduh. Pastikan juga penyiraman dilakukan secara teratur dan periksa adanya hama seperti kutu daun atau ulat.
5. Bisakah pandan ditanam di dalam ruangan?
Pandan dapat ditanam di dalam ruangan asalkan mendapat cahaya yang cukup, minimal 4-6 jam cahaya tidak langsung per hari. Letakkan pot pandan di dekat jendela yang menghadap timur atau barat untuk mendapatkan cahaya pagi atau sore. Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dan lakukan penyiraman secara teratur. Tanaman pandan dalam ruangan mungkin tumbuh lebih lambat dibandingkan yang ditanam di luar, namun tetap dapat menghasilkan daun yang berkualitas.
6. Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman pandan?
Hama yang sering menyerang tanaman pandan antara lain kutu daun, ulat, dan tungau. Untuk pengendalian alami, semprotkan larutan air sabun atau air campuran bawang putih yang sudah difermentasi setiap 3-4 hari sekali. Jika serangan cukup parah, gunakan insektisida nabati atau pestisida organik sesuai dosis anjuran. Lakukan pemeriksaan rutin pada bagian bawah daun dan pangkal batang untuk mendeteksi keberadaan hama sejak dini.
7. Apakah tanaman pandan perlu dipangkas?
Pemangkasan pada tanaman pandan sebaiknya dilakukan untuk membuang daun yang sudah tua, menguning, atau rusak agar tidak mengganggu pertumbuhan daun baru. Pangkas juga anakan yang tumbuh terlalu rapat di sekitar tanaman induk untuk memberikan ruang pertumbuhan yang lebih baik dan mencegah persaingan nutrisi. Pemangkasan dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali atau sesuai kebutuhan, menggunakan gunting atau pisau tajam yang sudah disterilkan untuk mencegah infeksi penyakit.
(kpl/cmk)
Advertisement