Agak Laen
Comedy

Agak Laen

2024 119 menit
8.4/10
Rating 7.6/10
Sutradara
Muhadkly Acho
Penulis Skenario
Muhadkly Acho
Studio
Imajinari Jagartha Trinity Entertainment

Film Agak Laen bisa dibilang jadi salah satu fenomena paling menarik di dunia perfilman Indonesia tahun 2024. Disutradarai oleh Muhadkly Acho dan dibintangi oleh para komika yang tergabung dalam podcast Agak Laen, Bene Dion, Oki Rengga, Boris Bokir, dan Indra Jegel, film ini sukses menghadirkan perpaduan antara tawa, horor, dan kritik sosial dengan cara yang segar dan relate banget buat penonton masa kini. Buat kamu para KLovers yang mungkin masih ingat hebohnya film ini di bioskop, mari saya ajak nostalgia dan bahas bareng kenapa Agak Laen bisa jadi sebesar ini.

Cerita Lucu Tapi Gelap

Film Agak Laen menceritakan kisah empat sahabat lama, Bene, Boris, Jegel, dan Oki, yang sudah bertahun-tahun merantau tapi tetap saja kesulitan ekonomi. Dalam kondisi serba pas-pasan, mereka akhirnya melihat peluang ketika ada pasar malam baru yang buka di dekat tempat tinggal mereka. Dari situ muncul ide untuk bikin wahana rumah hantu, yang mereka rancang sendiri mulai dari konsep, dekorasi, sampai jadi hantunya juga.

Sayangnya, usaha mereka nggak langsung sukses. Bukannya menakuti, justru rumah hantu buatan mereka malah bikin pengunjung tertawa. Tapi keempat sekawan ini nggak mau menyerah begitu saja. Mereka bertekad untuk membuat rumah hantu itu lebih menyeramkan dengan melakukan renovasi total. Hasilnya lumayan berhasil, suasananya jadi lebih mencekam dan pengunjung mulai penasaran lagi.

Masalah mulai muncul saat seorang pengunjung bernama Basuki datang ke rumah hantu mereka. Tujuannya bukan karena ingin uji nyali, tapi karena ingin sembunyi dari istrinya lantaran sedang jalan dengan selingkuhannya. Nasib buruk menimpa Basuki, karena setelah berkeliling di rumah hantu itu dan terus-terusan kaget, ia meninggal karena serangan jantung.

Bene, Boris, Jegel, dan Oki langsung panik. Takut usaha mereka hancur dan tidak mau terlibat masalah hukum, mereka akhirnya memutuskan untuk mengubur jenazah Basuki di dalam rumah hantu dan merahasiakan semuanya. Tapi justru dari sinilah kisah 'agak laen' itu dimulai. Arwah Basuki gentayangan dan benar-benar menghuni rumah hantu itu. Ironisnya, kehadiran arwah ini malah bikin rumah hantu mereka makin laku keras karena pengunjung merasa sensasi horornya sangat nyata.

Namun, di sisi lain, kasus hilangnya Basuki mulai diselidiki polisi karena pria itu ternyata adalah calon anggota legislatif. Ketika pihak berwajib mulai menelusuri keberadaannya dan menemukan petunjuk yang mengarah ke rumah hantu, rahasia keempat sahabat itu perlahan terbongkar. Ujungnya, mereka semua ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Cerita ini menutup dengan pahit, tapi juga menyisakan refleksi tentang keserakahan dan akibat dari keputusan nekat yang diambil demi uang.

Campuran Komedi dan Horor yang Pas

Salah satu hal paling menarik dari Agak Laen adalah cara Muhadkly Acho meramu komedi dan horor tanpa saling menutupi satu sama lain. Biasanya film horor komedi di Indonesia condong ke satu sisi: entah terlalu lucu sampai hilang tegangannya, atau terlalu horor sampai komedinya nggak terasa. Tapi Agak Laen berhasil menjaga keseimbangan itu.

Adegan-adegan horor di film ini terasa mencekam, tapi setiap kali kamu mulai tegang, selalu ada punchline lucu dari keempat tokoh utamanya yang bikin suasana cair lagi. Dinamika antar mereka juga terasa alami banget, karena chemistry mereka memang sudah terbangun lama dari podcast yang mereka jalankan bersama.

Saya pribadi merasa film ini punya vibe seperti menonton kisah absurd dari sekumpulan teman yang terlalu nekat, tapi kamu tetap peduli pada nasib mereka. Meskipun banyak adegan kocak, film ini tetap punya momen serius yang menyentil hati, terutama soal persahabatan, rasa bersalah, dan bagaimana tekanan ekonomi bisa membuat orang mengambil keputusan ekstrem.

Penampilan Para Pemain

Keempat pemain utama tampil total. Bene Dion tampil sebagai sosok paling rasional yang mencoba menenangkan situasi, sementara Boris Bokir dengan gaya khasnya menghadirkan humor Batak yang khas dan kuat. Oki Rengga dengan logat Medannya yang lepas dan ekspresi jenaka juga sukses bikin penonton ngakak di tengah situasi mencekam. Sementara Indra Jegel memberikan keseimbangan lewat karakter yang canggung tapi punya niat baik.

Yang menarik, meski mereka semua komika, film ini tidak terasa seperti sekadar perpanjangan dari konten podcast mereka. Acho sebagai sutradara berhasil mengarahkan agar mereka tampil lebih 'cinematic' tanpa kehilangan ciri khas masing-masing.

Fenomena Box Office

Tidak hanya sukses secara cerita, Agak Laen juga mencatat prestasi luar biasa di box office Indonesia. Film ini tayang perdana pada 1 Februari 2024, dan dalam waktu singkat mencetak lebih dari 9 juta penonton, menjadikannya film komedi terlaris sepanjang masa di Indonesia. Bahkan sempat duduk sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa, sebelum akhirnya disalip oleh Jumbo.

Pencapaian ini membuktikan bahwa film dengan ide sederhana bisa jadi fenomenal kalau dieksekusi dengan cerdas dan dekat dengan realitas penonton. Banyak KLovers yang bilang, Agak Laen terasa segar karena tidak berusaha terlalu 'lucu' atau 'menakutkan', tapi justru terasa jujur dan menghibur dalam cara yang berbeda.

Sebagai penonton, saya merasa Agak Laen adalah bukti bahwa film komedi Indonesia bisa naik kelas tanpa kehilangan kejenakaannya. Ceritanya mungkin absurd, tapi pesan moralnya kuat dan relevan. Kita diajak tertawa, tegang, dan akhirnya merenung tentang bagaimana keserakahan dan rasa takut bisa menjerumuskan seseorang.

Buat kamu yang belum nonton atau ingin mengulang sensasinya, Agak Laen adalah tontonan wajib. Film ini bukan cuma lucu atau seram, tapi juga punya hati. Dalam satu kalimat, saya bisa bilang kalau Agak Laen adalah film yang terasa seperti komedi, tapi punya jiwa tragedi yang mendalam, benar-benar 'agak laen' dari film horor komedi pada umumnya, KLovers.

Bene Dion Rajagukguk Bene
Oki Rengga Oki
Indra Jegel Jegel
Boris Bokir Boris
Tissa Biani Azzahra Marlina
Arie Kriting Jongki
Sadana Agung Sulistya Obet
Bukie B. Mansyur Tohar
Mamat Alkatiri Beben
Praz Teguh Bedul (Anak Buah Jongki)

Jadwal Film