As Above, So Below
Horror Mystery Thriller

As Above, So Below

2014 93 menit R
6.9/10
Rating 6.3/10
Sutradara
John Erick Dowdle
Penulis Skenario
John Erick Dowdle Drew Dowdle
Studio
Legendary Entertainment Universal Pictures Brothers Dowdle Productions

As Above, So Below menjadi salah satu film horor modern yang cukup unik karena menggabungkan konsep arkeologi, sejarah kuno, mitologi, hingga teror psikologis yang bikin merinding. Film ini dibintangi oleh Perdita Weeks, Ben Feldman, Edwin Hodge, François Civil, Marion Lambert, dan Ali Marhyar. KLovers yang suka film horor berbentuk found footage pasti akan merasa tertarik sejak awal karena storyline-nya terasa nyata seperti dokumenter yang penuh kejutan. Film ini juga jadi karya yang cukup fenomenal karena berhasil mendapatkan izin untuk syuting langsung di Catacombs of Paris, lorong bawah tanah yang dipenuhi jutaan tulang belulang asli. Horor bukan hanya dari jump scare, tapi muncul dari filosofi kelam dan rahasia masa lalu setiap karakter.

Cerita dibuka dengan sosok Scarlett Marlowe, seorang arkeolog jenius sekaligus polymath yang melanjutkan pencarian besar ayahnya mengenai philosopher's stone. Batu legendaris ini dipercaya dapat mengubah logam biasa menjadi emas atau perak, bahkan memberikan kehidupan abadi. Pencarian Scarlett dimulai di Iran, di dalam gua yang akan segera dihancurkan. Ia berhasil menemukan artefak bernama Rose Key, tetapi tiba-tiba melihat sosok pria yang tergantung, membuat suasana berubah mencekam dan ia harus kabur dari ledakan yang terjadi.

Setelah lolos, Scarlett melanjutkan penelusurannya di Paris. Pencarian ini direkam oleh Benji, sang kameramen yang membuat perjalanan Scarlett terasa seperti dokumenter sungguhan. Untuk mengurai misteri kunci yang ia temukan, Scarlett mengajak George, mantan kekasih sekaligus penerjemah bahasa Aram. Dari sebuah teka-teki yang terpahat di batu nisan Nicolas Flamel, mereka mendapatkan petunjuk bahwa jawabannya berada di Catacombs of Paris, labirin bawah tanah yang terkenal menakutkan.

Masalahnya, Scarlett dan tim tidak bisa masuk secara legal ke beberapa terowongan khusus. Hingga mereka bertemu orang asing yang mengarahkan mereka ke sebuah klub bawah tanah untuk mencari Papillon, seorang cataphile yang hafal jalur rahasia katakomba. Dari klub itu, tim bertambah dengan Papillon, sang pacar Souxie, dan temannya Zed. Perjalanan ke dunia bawah pun dimulai.

Saat masuk melalui pintu ilegal, George awalnya menolak tapi terpaksa ikut karena dikejar polisi. Suasana semakin aneh ketika mereka melihat kelompok wanita berpakaian kultus sedang menyanyikan mantra. Salah satunya adalah wanita misterius yang sebelumnya tampak di klub. Mereka melanjutkan perjalanan dan menemukan sebuah terowongan yang diblokir. Papillon memperingatkan bahwa orang yang melewatinya sering hilang, termasuk temannya La Taupe. Namun Scarlett tetap bersikeras. Setelah memilih jalur lain dan terjebak, mereka justru kembali ke terowongan terlarang itu, seolah-olah labirin ini punya logika sendiri.

Di dalamnya, mereka bertemu La Taupe yang bertingkah aneh dan menyuruh mereka turun semakin dalam jika ingin keluar. Perjalanan makin menakutkan setelah saluran sempit yang runtuh membawa mereka ke makam ksatria Templar dengan tumpukan harta karun dan philosopher’s stone yang selama ini dicari Scarlett. Scarlett mengambil batu itu dan berhasil menyembuhkan luka Souxie, tapi ketika tim Papillon mencoba mengambil harta lainnya, jebakan aktif dan langit-langit runtuh, membuat La Taupe tertimbun.

Mereka melanjutkan perjalanan dan menemukan simbol Star of David dengan kalimat "As Above, So Below" yang mengungkap pintu rahasia di lantai. Lorong itu bertuliskan "Abandon all hope, ye who enter here", kalimat ikonik dari Dante’s Inferno yang menandai gerbang menuju neraka. Benar saja, dunia yang mereka masuki adalah versi cermin dari Catacombs, tapi dengan aura kematian dan rasa bersalah dari masa lalu.

La Taupe muncul kembali dan membunuh Souxie. Tidak lama kemudian, Benji didorong ke kematian oleh sosok wanita yang menggendong anak. Papillon kemudian tergulung oleh mobil terbakar yang muncul dari entah mana, meninggalkan Scarlett, George, dan Zed menuju neraka psikologis. Arwah-arwah mengganggu mereka, dan patung dinding mendadak hidup serta menyerang George hingga terluka parah. Scarlett mencoba menyembuhkannya dengan philosopher’s stone, tapi gagal. Dari sinilah ia sadar, batu yang mereka ambil adalah palsu.

Scarlett kembali seorang diri ke tempat batu itu ditemukan, melihat pantulan dirinya di cermin, dan menyadari kebenaran sesungguhnya, philosopher’s stone bukan benda, tetapi refleksi diri. Batu sejati ada dalam dirinya. Suasana makin mencekam saat Scarlett bertemu sosok ayahnya yang menggantung, sama seperti visinya di Iran. Namun kini ia berani meminta maaf dan menghadapi traumanya. Sang ayah pun lenyap.

Scarlett kembali ke George dan Zed, menyembuhkan George hanya dengan sentuhan. Namun perjalanan belum berakhir. Di ujung lorong gelap, hanya ada lubang besar. Scarlett yakin satu- satunya cara keluar adalah dengan melompat sambil mengakui dosa masa lalu. George mengaku gagal menyelamatkan adiknya dari tenggelam, sementara Zed mengakui memiliki anak di luar nikah yang belum pernah ia akui. Mereka melompat dan hidup.

Mereka muncul dari sebuah manhole dekat Notre-Dame, kembali ke dunia nyata. Scarlett dan George saling berpelukan, sementara Zed berjalan pergi, seakan memulai hidup baru tanpa beban. Di akhir rekaman, Scarlett berkata bahwa tujuannya bukan kekayaan, tapi kebenaran.

Perdita Weeks Scarlett
Ben Feldman George
Edwin Hodge Benji
Franu00e7ois Civil Papillon
Marion Lambert Souxie
Ali Marhyar Zed
Cosme Castro La Taupe
Hamid Djavadan Reza
Thu00e9o Cholbi Gloomy Teenager
Emy Lu00e9vy Tour Guide