1. DEPARTURES (2008)

Film ini mengikuti Daigo, seorang pemain cello yang menjadi pengurus pemakaman setelah kehilangan pekerjaannya. Meski membahas kematian, film ini justru membawa kedamaian dan pengertian tentang pentingnya menghormati akhir hidup seseorang.

Dengan paduan musik, humor halus, dan penggambaran budaya Jepang yang kuat, DEPARTURES menawarkan pengalaman spiritual yang jarang ditemukan. Film ini memenangkan Oscar untuk Best Foreign Language Film.

2. STILL WALKING (2009)

Kisah ini berfokus pada keluarga Yokoyama yang berkumpul untuk memperingati putra sulung mereka yang telah meninggal. Pertemuan ini memunculkan berbagai emosi dan perbedaan antar anggota keluarga.

Sinematografi natural dan alur perlahan menjadikan setiap percakapan bermakna. Film ini menyentuh pada isu penyesalan dan hubungan antar generasi.

3. OUR LITTLE SISTER (2015)

Tiga saudari dewasa mengundang adik tirinya yang baru mereka kenal untuk tinggal bersama di rumah nenek mereka. Cerita ini menyoroti proses membangun keluarga dari awal lagi, dengan ketulusan dan kehangatan.

Latar desa pesisir memberikan suasana tenang yang memperkuat emosi antar karakter. Hubungan para perempuan ini menjadi refleksi cinta yang tumbuh perlahan namun kuat.

4. LIKE FATHER, LIKE SON (2013)

Film ini bercerita tentang dua keluarga yang mengetahui anak mereka tertukar saat lahir. Dilema moral muncul: apakah hubungan darah lebih penting dari ikatan emosional yang sudah terbentuk?

Lewat pendekatan psikologis yang mendalam, film ini memaksa penonton berpikir ulang tentang peran orangtua. Film ini juga memenangkan penghargaan di Cannes Film Festival.

5. SWEET BEAN (2015)

Sentaro mengelola toko dorayaki kecil yang sepi, hingga seorang wanita tua bernama Tokue datang dan mengubah semuanya. Tokue membawa keahlian dan semangat yang membuat toko itu ramai.

Namun, kisah masa lalu Tokue perlahan terungkap dan menyentuh hati. Sweet Bean memperlihatkan bahwa setiap orang punya luka, tapi juga kekuatan untuk membawa kebahagiaan.

6. HER LOVE BOILS BATHWATER (2016)

Sachino adalah ibu tunggal yang bekerja keras mengelola pemandian umum. Setelah didiagnosis sakit parah, ia berjuang mengatur hidup anaknya dan mewariskan kebahagiaan.

Film ini penuh tawa, tangis, dan pesan kuat tentang cinta ibu. Plotnya sederhana namun emosinya sangat kuat.

7. LITTLE FOREST (2014)

Ichiko kembali ke desa untuk hidup mandiri setelah kecewa dengan kota besar. Ia menanam, memasak, dan hidup sesuai musim.

Film ini terbagi menjadi dua bagian (musim panas/gugur dan musim dingin/semi). Setiap adegan menunjukkan keintiman manusia dengan alam dalam cara yang sangat menenangkan.

8. SHINO CAN'T SAY HER OWN NAME (2018)

Shino, siswi SMA, kesulitan mengucapkan huruf vokal yang membuatnya sulit bersosialisasi. Ia bertemu Kayo, gadis eksentrik yang suka musik namun tak bisa membaca not.

Mereka membentuk band dan membangun kepercayaan diri. Film ini memperlihatkan bagaimana dua orang yang "berbeda" bisa saling menyelamatkan.

9. SHOPLIFTERS (2018)

Sekelompok orang miskin tinggal bersama dan mencuri barang kebutuhan hidup. Mereka bukan keluarga sedarah, tapi membentuk ikatan yang lebih kuat dari banyak keluarga formal.

Film ini mempertanyakan definisi keluarga dan keadilan sosial. Karya Koreeda ini memenangkan Palme d'Or di Cannes.

10. A LONG GOODBYE (2019)

Shohei, seorang kepala sekolah yang bijak, mengumumkan bahwa ia mengidap Alzheimer. Film ini memperlihatkan reaksi keluarganya dan cara mereka tetap mencintai meski ia perlahan melupakan.

Dengan tempo pelan dan dialog lembut, film ini mengajak kita memahami penyakit ini tanpa dramatisasi berlebihan. Ceritanya relevan dan menginspirasi.

Yuk, baca artikel seputar rekomendasi film Jepang lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Lihat juga: Nggak Selalu Romantis, Ini 11 Rekomendasi Drama Jepang Slice Of Life yang Menyentuh - Penuh Pesan Moral