8 Festival di Jepang: Penjelasan, Sejarah, Kegiatan, dan Tanggal Pelaksanaannya

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

8 Festival di Jepang: Penjelasan, Sejarah, Kegiatan, dan Tanggal Pelaksanaannya
Ilustrasi (credit: pexels.com)

Kapanlagi.com - Jepang merupakan salah satu Negara yang kaya akan tradisi dan budaya, hingga menjadi rumah bagi berbagai festival yang mengagumkan. Ada banyak sekali festival di Jepang yang populer, dari perayaan yang merayakan musim bunga hingga festival yang memperingati sejarah.

Setiap festival di Jepang memiliki keunikan dan pesona tersendiri. Dalam artikel ini, Kapanlagi akan memberikan penjelasan tentang keindahan festival-festival Jepang, dari penjelasan, menyelusuri jejak sejarahnya, memaparkan ragam kegiatan, serta menyajikan tanggal pelaksanaannya.

Apa saja festival di Jepang tersebut? Yuk, simak daftar festival di Jepang lengkap dengan penjelasan, sejarah, kegiatan, hingga tanggal pelaksanaan. Yuk, langsung saja dicek KLovers.

1. Sakura Matsuri

Sakura Matsuri

Sakura Matsuri, atau Festival Bunga Sakura, adalah perayaan festival di Jepang yang merayakan mekarnya bunga sakura (cherry blossom) di Jepang. Bunga sakura adalah simbol penting musim semi di Jepang dan memiliki makna budaya yang dalam. Sakura Matsuri merupakan salah satu festival paling ikonik di Jepang dan diadakan di seluruh negeri, dari kota-kota besar hingga pedesaan.

Sejarah:

  • Sakura Matsuri telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama berabad-abad. Bunga sakura dihargai karena keindahannya yang mempesona dan simbolisme yang terkait dengannya, termasuk keindahan sementara kehidupan, perubahan musim, dan semangat keselarasan alam.
  • Festival di Jepang ini memiliki akar yang kuat dalam tradisi Shinto dan Budha di Jepang, dengan beberapa kuil dan taman bersejarah menjadi tempat utama perayaan.

Kegiatan:

  • Selama Sakura Matsuri, orang-orang berkumpul di taman-taman, taman kota, dan tempat-tempat wisata alam lainnya untuk melihat mekarnya bunga sakura.
  • Banyak kota dan daerah mengadakan pesta dan acara khusus, termasuk pesta piknik di bawah pohon sakura, konser musik, pertunjukan tari tradisional, dan pameran seni.
  • Di beberapa tempat, ada juga penjualan makanan dan minuman khusus yang terinspirasi oleh tema sakura, seperti mochi (kue beras) berwarna pink atau minuman beraroma sakura.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Tanggal pelaksanaan Sakura Matsuri bervariasi setiap tahun tergantung pada waktu mekarnya bunga sakura. Biasanya, festival ini berlangsung dari pertengahan Maret hingga awal April di seluruh Jepang.
  • Di beberapa tempat, festival ini bisa berlangsung hanya selama beberapa hari, sementara di tempat lain, perayaan bisa berlangsung lebih lama.

Sakura Matsuri adalah waktu yang sangat istimewa di Jepang, di mana orang merayakan keindahan musim semi dan keajaiban alam yang ditampilkan oleh mekarnya bunga sakura.

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

2. Gion Matsuri

Gion Matsuri

Gion Matsuri adalah salah satu festival di Jepang terbesar dan paling terkenal yang diadakan setiap tahun di kota Kyoto. Festival di Jepang ini merupakan perayaan penting bagi masyarakat Kyoto dan merupakan daya tarik wisata yang populer bagi pengunjung domestik maupun internasional.

Sejarah:

  • Gion Matsuri memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dimulai pada abad ke-9 sebagai upaya untuk mengusir wabah penyakit yang melanda kota Kyoto pada masa itu. Orang-orang berdoa kepada dewa pelindung kota, Yasaka Shrine, untuk perlindungan dari penyakit dan bencana.
  • Festival di Jepang ini juga dimulai sebagai perayaan musim panas untuk membawa keberuntungan dan hasil panen yang baik bagi para pedagang dan penduduk kota.

Kegiatan:

  • Puncak dari Gion Matsuri adalah parade besar yang melibatkan kereta dorong (floats) yang indah dan megah. Kereta dorong ini, yang disebut "Yamaboko," dihiasi dengan dekorasi yang rumit dan menampilkan patung-patung dewa-dewa, figur sejarah, dan motif tradisional Jepang.
  • Parade diiringi oleh pengunjung yang mengenakan pakaian tradisional seperti kimono dan yukata, serta oleh musik tradisional Jepang dan tarian.
  • Selain parade utama, festival ini juga melibatkan berbagai acara seperti ritual keagamaan di kuil-kuil, pameran seni, pertunjukan musik, dan pesta jalanan di sekitar kawasan Gion.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Festival utama berlangsung pada bulan Juli, dengan puncaknya pada tanggal 17 Juli setiap tahunnya. Tanggal 17 Juli adalah hari khusus yang disebut "Yoiyama," di mana banyak kegiatan dan perayaan berlangsung di sekitar kota Kyoto.
  • Persiapan dan perayaan pra-festival dimulai sejak pertengahan Juni, dan beberapa acara berlanjut hingga awal Agustus.

Gion Matsuri adalah kesempatan yang luar biasa untuk menyaksikan kekayaan budaya dan tradisi Jepang yang kuno, serta untuk merasakan atmosfer yang meriah dan penuh warna dari salah satu festival terbesar di Jepang.

3. Tanabata Matsuri

Tanabata Matsuri

Tanabata Matsuri, juga dikenal sebagai Festival Bintang, adalah perayaan tahunan di Jepang yang merayakan legenda tentang pertemuan tahunan dua bintang, Vega dan Altair, yang diwakili oleh pasangan Hikoboshi dan Orihime dalam mitologi Jepang.

Festival di Jepang ini merupakan perpaduan dari budaya Jepang dan Tiongkok, dan biasanya diadakan pada tanggal 7 Juli (menurut kalender Gregorian), meskipun tanggalnya bisa bervariasi di beberapa wilayah.

Sejarah:

  • Asal-usul Tanabata Matsuri terkait dengan legenda kuno Jepang yang dikenal sebagai "Tanabata no Tanjoubi" (Hari Ulang Tahun Orihime). Legenda ini bercerita tentang dua bintang, Vega dan Altair, yang dipisahkan oleh Sungai Amanogawa (Jalan Susu).
  • Menurut legenda, pada malam Tanabata, Hikoboshi (Vega) dan Orihime (Altair) diperbolehkan untuk bertemu satu sama lain di langit. Namun, jika langit hujan pada malam tersebut, mereka tidak dapat bertemu, dan harus menunggu hingga tahun berikutnya.

Kegiatan:

  • Selama Tanabata Matsuri, orang-orang merayakan dengan menghias bambu dengan ornamen kertas berwarna-warni yang disebut "tanzaku." Ornamen tersebut berisi harapan dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh para pengunjung.
  • Festival di Jepang ini juga sering disertai dengan karnaval jalanan, pertunjukan tari dan musik tradisional, serta penjualan makanan dan permainan rakyat.
  • Di berbagai tempat, seperti di Sendai dan Hiratsuka, Tanabata Matsuri diadakan dalam skala besar dengan dekorasi tanzaku yang spektakuler, parade, dan kompetisi penghiasan.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Meskipun tanggal resminya adalah 7 Juli, festival ini bisa dirayakan pada tanggal yang berbeda di beberapa wilayah Jepang.
  • Beberapa daerah merayakan Tanabata Matsuri mengikuti kalender lunar, sementara yang lain mengikuti kalender Gregorian, sehingga ada variasi dalam tanggal pelaksanaannya.

Tanabata Matsuri adalah perayaan yang ceria dan penuh warna, di mana orang-orang berkumpul untuk merayakan cinta, harapan, dan keajaiban. Ini juga merupakan kesempatan yang indah untuk menyaksikan keindahan tradisi budaya Jepang yang unik.

4. Obon Festival

Obon Festival

Obon Festival adalah festival tahunan di Jepang yang dirayakan untuk menghormati dan mengenang roh-roh leluhur yang telah meninggal. Festival ini merupakan bagian penting dari tradisi agama Buddha di Jepang dan memiliki akar dalam kepercayaan.

Di mana, selama periode Obon, roh-roh leluhur kembali ke dunia ini untuk mengunjungi dan memberkati keluarga mereka. Obon juga merupakan waktu untuk bersatu kembali dengan keluarga dan melakukan ritual keagamaan untuk menghormati para leluhur.

Sejarah:

  • Asal-usul Obon Festival dapat ditelusuri kembali ke abad ke-7 di Jepang, ketika seorang biksu Buddha bernama Mokuren (dikenal sebagai Maudgalyayana dalam bahasa Sanskerta) diyakini telah membebaskan ibunya dari penderitaan di alam setelah keberhasilannya dalam mencapai pencerahan. Sebagai tanda penghormatan, Kaisar Ueno memerintahkan sebuah festival untuk mengenangnya, yang kemudian berkembang menjadi festival Obon yang dikenal saat ini.
  • Festival di Jepang ini juga terkait dengan cerita kuno "Urabon Sutra," yang mengisahkan kisah Maudgalyayana yang menyelamatkan ibunya dari penderitaan di alam baka (alam setelah kematian) melalui kebaikan dan ajaran Buddha.

Kegiatan:

  • Selama Obon Festival, keluarga-keluarga berkumpul untuk melakukan ritual seperti mengunjungi makam keluarga untuk membersihkannya dan menyalakan lilin di altar persembahan untuk para leluhur.
  • Di beberapa daerah, terutama di pedesaan, lentera-lentera diletakkan di sungai atau sungai yang mengalir untuk memandu roh-roh leluhur kembali ke rumah keluarga.
  • Beberapa tempat juga mengadakan pertunjukan tradisional seperti tarian Bon Odori, di mana orang-orang berdansa di sekitar panggung yang dikelilingi oleh lentera-lentera untuk menghibur roh-roh leluhur.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Tanggal pelaksanaan Obon Festival bervariasi di seluruh Jepang. Banyak wilayah merayakan festival ini pada bulan Juli atau Agustus, meskipun ada variasi berdasarkan kalender regional dan agama yang dianut.
  • Di beberapa tempat, tanggal Obon mengikuti kalender lunar, sementara di tempat lain mengikuti kalender Gregorian.

Obon Festival adalah waktu yang sangat sakral dan berarti bagi masyarakat Jepang, di mana mereka merayakan kehidupan, mengenang para leluhur, dan menghormati tradisi agama Buddha. Ini juga merupakan kesempatan untuk bersatu kembali dengan keluarga dan bersenang-senang dalam pertunjukan dan acara komunitas.

5. Awa Odori

Awa Odori

Awa Odori adalah festival tarian rakyat yang terkenal di Jepang, khususnya di kota Tokushima di pulau Shikoku. Festival ini merupakan salah satu acara musim panas terbesar dan paling bersemangat di Jepang, di mana ribuan penari dan musisi berkumpul di jalan-jalan kota untuk menampilkan tarian tradisional Awa Odori.

Sejarah:

  • Asal-usul Awa Odori dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16 di kota Tokushima, ketika daimyo (lord feodal) setempat, Hachisuka Iemasa, mengadakan pesta besar untuk merayakan penyelesaian pembangunan kastil baru. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, para penduduk setempat mulai menari dan memainkan musik dengan gaya yang penuh semangat.
  • Sejak saat itu, tradisi tarian Awa Odori terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya dan identitas kota Tokushima.

Kegiatan:

  • Awa Odori ditandai oleh tarian grup yang diiringi oleh musik tradisional Jepang seperti shamisen (alat musik senar), taiko (gendang Jepang), dan flauta. Penari dan musisi mengenakan pakaian tradisional seperti yukata atau kimono.
  • Tarian Awa Odori memiliki gerakan yang enerjik dan dinamis, dengan langkah-langkah yang meniru gerakan berjalan sambil mengangkat tangan dan kaki secara bergantian.
  • Selama festival, panggung-panggung yang disebut "ren" didirikan di sepanjang jalan-jalan kota, dan grup-grup tarian dari berbagai komunitas dan organisasi menampilkan tarian mereka di depan penonton yang antusias.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Awa Odori diadakan setiap tahun selama empat hari pada pertengahan Agustus, mulai dari tanggal 12 hingga 15 Agustus.
  • Puncak festival terjadi pada malam hari, ketika jalan-jalan kota dipenuhi dengan lampu-lampu dan suasana meriah dari penari dan penonton yang menonton pertunjukan.

Awa Odori adalah festival yang penuh semangat dan menghibur, yang menarik ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri setiap tahunnya. Festival ini merupakan perayaan budaya yang berakar dalam sejarah Jepang dan menjadi bagian penting dari warisan budaya kota Tokushima.

6. Kanda Matsuri

Kanda Matsuri

Kanda Matsuri adalah salah satu festival Shinto terbesar dan paling terkenal di Jepang yang diadakan di Kuil Kanda Myojin di distrik Kanda, Tokyo. Festival ini diadakan setiap dua tahun sekali dan merupakan perayaan yang meriah dengan parade megah dan berbagai acara budaya dan keagamaan.

Sejarah:

  • Kanda Matsuri memiliki sejarah yang panjang dan telah diadakan secara teratur sejak zaman Edo (abad ke-17) sebagai perayaan untuk menghormati dewa pelindung kota Tokyo, Kuil Kanda Myojin.
  • Festival ini awalnya dimulai sebagai festival kecil yang diadakan oleh penduduk lokal, tetapi seiring berjalannya waktu, festival ini berkembang menjadi salah satu festival terbesar dan paling berpengaruh di Jepang.

Kegiatan:

  • Puncak dari Kanda Matsuri adalah parade besar yang melibatkan ribuan peserta dan kereta dorong (floats) yang dihiasi indah. Floats ini dihias dengan hiasan-hiasan yang rumit dan mewakili kekayaan budaya dan sejarah Jepang.
  • Parade juga melibatkan pengunjung yang mengenakan pakaian tradisional seperti kimono dan yukata, serta orkestra musik tradisional Jepang dan penari yang menambahkan semarak acara.
  • Selain parade utama, festival ini juga melibatkan berbagai acara budaya dan keagamaan seperti ritual di Kuil Kanda Myojin, pameran seni, dan pertunjukan musik tradisional.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Kanda Matsuri diadakan setiap dua tahun sekali, pada tahun-tahun genap, biasanya pada pertengahan Mei atau akhir Mei.
  • Persiapan dan perayaan pra-festival dimulai beberapa bulan sebelum tanggal utama, dengan berbagai acara dan ritual keagamaan yang diadakan di kuil dan komunitas sekitarnya.

Kanda Matsuri adalah perayaan yang luar biasa dari kekayaan budaya dan sejarah Jepang, serta merupakan kesempatan yang luar biasa untuk merasakan atmosfer yang meriah dan semarak dari salah satu festival terbesar di Tokyo.

7. Nebuta Matsuri

Nebuta Matsuri

Nebuta Matsuri adalah festival kertas raksasa yang diadakan setiap tahun di kota Aomori, Prefektur Aomori, Jepang. Festival ini merupakan salah satu dari tiga festival kertas terbesar di Jepang, bersama dengan festival kertas di Tottori dan Akita. Nebuta Matsuri menampilkan parade yang menakjubkan dengan patung-patung raksasa yang terbuat dari kertas washi yang diperkuat dengan rangka bambu.

Sejarah:

  • Asal-usul Nebuta Matsuri dapat ditelusuri kembali ke abad ke-8 atau ke-9, ketika legenda pertempuran antara Jenderal Yoshitsune Minamoto dan pasukan musuhnya, bandit yang dikenal sebagai Nebuta, terjadi. Menurut legenda, patung-patung Nebuta yang dipajang dipercaya mampu menakuti musuh-musuh dan menjaga kota.
  • Sejak saat itu, festival ini berkembang menjadi perayaan tahunan yang meriah yang memperingati sejarah dan budaya daerah Aomori.

Kegiatan:

  • Puncak dari Nebuta Matsuri adalah parade malam yang menampilkan patung-patung raksasa yang disebut "nebuta." Patung-patung ini dapat mencapai ketinggian lebih dari 5 meter dan sering kali mewakili tokoh-tokoh legendaris, karakter sejarah, atau motif-motif tradisional.
  • Selama parade, nebuta-nebuta ini dibawa berjalan-jalan di sepanjang rute parade yang ditonton oleh ribuan penonton. Musisi dan penari tradisional juga mengiringi parade dengan pertunjukan musik dan tari yang meriah.
  • Di siang hari, nebuta-nebuta dipajang di sekitar kota Aomori sehingga pengunjung dapat melihatnya lebih dekat dan mengambil foto.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Nebuta Matsuri diadakan setiap tahun selama enam hari dari tanggal 2 hingga 7 Agustus.
  • Parade utama, yang disebut "Nebuta Parade," biasanya berlangsung pada malam hari, mulai sekitar pukul 19:00 dan berlangsung hingga larut malam.

Nebuta Matsuri adalah festival yang mengagumkan dan spektakuler, menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri setiap tahunnya. Festival ini tidak hanya menjadi perayaan budaya dan sejarah daerah Aomori, tetapi juga merupakan salah satu acara musim panas yang paling dinantikan di Jepang.

8. Sapporo Snow Festival

Sapporo Snow Festival

Sapporo Snow Festival adalah festival salju yang terkenal di Jepang yang diadakan setiap tahun di kota Sapporo, Hokkaido. Festival ini merupakan salah satu festival salju terbesar di dunia dan menampilkan patung-patung salju dan es raksasa yang mengagumkan, serta berbagai acara dan pertunjukan musik yang menarik.

Sejarah:

  • Sapporo Snow Festival pertama kali diadakan pada tahun 1950, ketika sekelompok siswa sekolah menengah membangun enam patung salju di Odori Park sebagai bagian dari kegiatan musim dingin mereka. Sejak saat itu, festival ini terus berkembang dan menjadi acara tahunan yang terkenal di Jepang dan di seluruh dunia.
  • Tujuan dari festival ini adalah untuk menarik pengunjung ke kota Sapporo selama musim dingin dan mempromosikan pariwisata lokal.

Kegiatan:

  • Puncak dari Sapporo Snow Festival adalah pameran patung-patung salju dan es yang menakjubkan di tiga lokasi utama: Odori Park, Susukino, dan Tsudome Site. Patung-patung ini sering kali menggambarkan tokoh-tokoh populer, bangunan terkenal, dan tema-tema budaya yang beragam.
  • Selain pameran patung-patung, festival ini juga menyelenggarakan berbagai acara dan pertunjukan, termasuk konser musik, pertunjukan tari, kompetisi olahraga salju, dan permainan interaktif salju.
  • Di Susukino, area festival yang terkenal dengan kehidupan malamnya, terdapat pameran patung es yang terkenal dengan pencahayaan malam yang indah dan suasana yang semarak.

Tanggal Pelaksanaan:

  • Sapporo Snow Festival biasanya diadakan selama 7-10 hari pada bulan Februari setiap tahunnya.
  • Tanggal pelaksanaannya dapat bervariasi sedikit tergantung pada kondisi salju dan cuaca, tetapi festival ini biasanya berlangsung pada pertengahan hingga akhir bulan Februari.

Sapporo Snow Festival adalah salah satu festival di Jepang yang menakjubkan dan menarik bagi semua usia, menawarkan pengunjung pengalaman yang luar biasa dalam mengagumi seni patung salju dan es yang spektakuler, serta menikmati berbagai acara dan pertunjukan yang meriah.

Itulah beberapa festival di Jepang yang bisa KLovers ketahui. Dengan kekayaan festivalnya, Jepang memberikan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang datang.

(Tom Holland alami gegar otak ringan saat lakukan syuting SPIDER-MAN: BRAND NEW DAY.)

Rekomendasi
Trending