KOREA

'The Glory Effect' 7 Fakta Bully di Drama Korea THE GLORY, Cerita Asli Lebih Mencengangkan - Netizen Tuntut Keadilan

Kamis, 12 Januari 2023 18:22 Penulis: Dhia Amira

Drama Korea THE GLORY (credit: Netflix YouTube)

Kapanlagi.com - Drama Korea THE GLORY memang saat ini sedang menarik perhatian penggemar, terutama penggemar drama Korea. Ya, drama yang diperankan oleh Song Hye Kyo ini menarik perhatian karena mengambil kasus balas dendam terdapat bully di sekolah.

Drama Korea THE GLORY ini menceritakan tentang Moon Dong Eun, diperankan oleh Song Hye Kyo yang mengalami pembullyan parah dan sadis saat masa sekolah SMA. Moon Dong Eun mendedikasikan hidupnya untuk merencanakan balas dendam kepada para pelaku yang membully-nya.

Bahkan, karena begitu luar biasanya drama Korea THE GLORY ini, membuat banyak hal terjadi. Hingga, disebut sebagai "The Glory Effect". Karena mengungkap kasus mengerikan tentang bully di Korea Selatan.

Untuk itu, dilansir dari berbagai sumber, inilah fakta mengejutkan tentang bully di drama THE GLORY yang lebih mengejutkan lagi untuk kisah aslinya. Yuk, langsung saja dicek KLovers.

1. Kisah Nyata Tahun 2006

Mungkin kalian sudah banyak tahu bahwa, dalam drama THE GLORY terdapat adegan di mana Moon Dong Eun mendapatkan kekerasan dari teman-teman sekolahnya. Pada adegan tersebut pengeriting rambut ditempelkan di kulit tubuh Moon Dong Eun.

Banyak penonton, terutama penonton Internasional yang mempertanyakan adegan tersebut. Apakah itu nyata, atau hanya dibuat terlalu berlebihan dan sangat menyeramkan. Namun, nyatanya, adegan itu adalah nyata ya KLovers.

Dilansir dari situs berita Korea, The Korea Herald, adegan pengeriting rambut tersebut merupakan sebuah insiden bully yang terjadi di sekolah menengah putri di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, pada Mei 2006.

2. Disebut Hair Curler Bullying

Ya, saat menonton adegan kejahatan pengeriting rambut yang ada di drama THE GLORY, penonton Korea langsung teringat dengan adegan pembullyan yang disebut sebagai "Hair Curler Bullying" atau "Bully Pengeriting Rambut".

Pada tahun 2006, tiga siswa kelas sembilan menggertak teman sekelas mereka selama 20 hari, meminta uang kepada korban. Dan bila tidak diberikan uang sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka ia akan dirundung oleh teman-temannya menggunakan kekerasan, salah satunya dengan menempelkan pengeriting panas ke kulit.

3. Lebih Parah dan Mengenaskan

Selain itu, situs berita Korea, The Korea Herald mengungkapkan bahwa, sang siswa yang mengalami kekerasan perundungan tersebut akan dipukul menggunakan tongkat baseball, mencakar dada korban dengan jepit rambut, menyiksa korban secara fisik dengan kepalan tangan dan kaki bahkan membakar lengan korban dengan alat keriting di kelas.

Penganiayaan fisik juga mengakibatkan tulang ekor sang korban menonjol, yang menyebabkan rawat inap selama enam minggu. Selain itu, dalam sebuah wawancara dengan media lokal Newsis, sang korban mengatakan bahwa, saat itu bahwa dia tidak punya waktu untuk menyembuhkan lukanya karena para pengganggu akan membakar tubuhnya untuk memeriksa suhu pengeriting rambut setiap beberapa hari. Korban menambahkan, pelaku malah mengupas koreng penyembuhannya menggunakan kuku sebagai hukuman.

4. Mendapatkan Keadilan

Namun berbeda dengan kasus yang ada pada drama THE GLORY, Moon Dong Eun tidak mendapatkan keadilan. Pada kasus aslinya, sang siswa yang mengalami perundungan tersebut mendapatkan keadilan. Pengadilan Distrik Cheongju mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap salah satu pelaku, dengan alasan kebrutalan dan keseriusan insiden tersebut.

Dilaporkan bahwa siswa yang melakukan bully tersebut awalnya mengancam korban untuk tidak mengungkapkan namanya, tetapi dia kemudian mengakui tindakan kasarnya selama penyelidikan. Selain itu, menurut laporan sekolah dan guru juga diberi tindakan administratif untuk menangani kekerasan di sekolah dengan buruk.

5. Mencuat Kasus Baru

Tidak hanya sampai di sana saja loh KLovers. Kasus yang baru hangat terjadi pada tahun 2020 pun kembali mencuat ke publik karena drama THE GLORY ini. Ya, dilansir dari Koreaboo, pada tahun 2020, sebuah insiden bully terungkap hingga membuat warga Korea Selatan terkejut.

Menurut laporan SBS, seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Park dibakar sebagai bahan lelucon pada hari ulang tahunnya oleh kenalannya. Pada 15 Juli 2020, Park yang saat itu berusia 22 tahun menerima telepon dari sekelompok kenalan yang memintanya merayakan ulang tahun bersama mereka. Dia kemudian diseret secara paksa ke tanah kosong dan diikat ke kursi, lalu wajahnya ditutupi kain.

Kelompok itu kemudian menyemprotkan bensin ke seluruh tubuh Park dan mulai menyalakan kembang api di kedua lututnya. Akhirnya, saat kembang api meledak, tubuh Park ikut terbakar. Akibat kejadian tersebut, Park mengalami luka bakar tingkat tiga di 40% tubuhnya.

6. Tidak Mendapatkan Keadilan

Sayangnya dalam kasus ini, Park dan keluarga tidak mendapatkan keadilan loh KLovers. Keluarganya yang mencari tindakan hukum, berakhir dengan dipaksa melakukan penyelesaian moneter saja. Dan akhirnya, para pelaku lolos hanya dengan masa percobaan.

Di sisi lain, biaya perawatan karena luka bakar yang dialami Park lebih dari 100 juta KRW (sekitar $79.800 USD), lebih dari dua kali lipat uang damai. Ketika keluarganya meminta para pelaku untuk membayar pengobatannya, mereka membantah dengan mengatakan tidak punya uang.

Saat ini, keluarganya telah mengajukan gugatan perdata tambahan untuk mengatasi ketidakadilan tersebut. Hingga, saat drama THE GLORY ini tayang, kasus Park muncul kembali di internet Korea, dan membuat netizen kembali marah dengan cara penanganan kasus tersebut.

7. Mendapatkan Perhatian Internasional

Kasus perundungan di Korea Selatan memang cukup menyita perhatian, terutama secara Internasional. Dan hal ini semakin menarik perhatian lagi karena drama THE GLORY yang baru saja tayang tahun 2022. Bahkan, diketahui bahwa penindasan terutama di sekolah menengah di Korea semakin tinggi setiap tahunnya.

Dilansir dari kanal YouTube Queentiwa, seorang mantan guru yang mengajar di Korea mengatakan bagaimana perundungan yang sering dilihat di drama Korea itu memang benar adanya, tidak dibuat-buat secara berlebihan. Queentiwa mengungkap bahwa, ia merupakan mantan guru yang pernah mengajar di salah satu sekolah swasta di Korea.

Di sekolah tersebut banyak anak-anak orang kaya seperti, anak selebriti hingga dokter-dokter top. Dalam akun YouTube-nya, ia mengungkapkan bagaimana guru tidak bisa membantu anak-anak yang mengalami bully. Setiap Queentiwa membantu, maka ia akan mendapatkan sebuah masalah.

Ia juga mendapatkan ancaman dari seorang murid yang meletakkan gunting pada lehernya. Sealin itu, tidak sebagian besar guru rela melakukan hal yang sama seperti Queentiwa, apalagi saat berhadapan dengan orang tua selebriti yang konon marah kepada guru karena masalah kecil.

Itulah beberapa fakta bully yang terjadi di drama THE GLORY. Hingga, kasus bully lainnya mencuat dan membuat banyak menarik perhatian publik.

Now that you are AWAKE, it's time for you to wake right now!

Awake
REKOMENDASI
TRENDING