Main di 'KAPAN KAWIN?', Adi Kurdi Nostalgia Syuting Film Jadul

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

Main di 'KAPAN KAWIN?', Adi Kurdi Nostalgia Syuting Film Jadul dok. Legacy Pictures

Kapanlagi.com - Tenar di era 80-an dan 90-an, Adi Kurdi merasakan perbedaan ketika harus menjalani syuting KAPAN KAWIN? di tahun 2014 lalu. Dalam pandangan aktor yang dikenal lewat peran Abah dalam KELUARGA CEMARA ini, syuting film di era modern sudah lebih ringkas dan efektif.
"Dulu habis syuting masih harus mengisi suara. Saya ngebayangin idealnya seperti ini, satu biaya produksi tidak terlalu besar. Dulu perlu 6 bulan syuting, kini cukup satu bulan saja," ujarnya ketika diwawancara oleh KapanLagi.com® di Plaza Senayan beberapa waktu lalu. Ditambahkannya bahwa biaya menyewa hotel dan juga konsumsi para pemain dan kru juga bisa dihemat dengan cara modern pembuatan film. 
Dari perubahan cara kerja itu, Adi Kurdi memprediksi perfilman Indoenesia akan punya masa depan yang lebih baik. "Kalau dulu itu hanya orang gila yang mau bikin film. Kalau film indonesia kan pasarnya hanya Indonesia," ujarnya. Sebagai perbandingan, di era keemasan seorang Adi Kurdi, biaya untuk membuat sebuah film itu sangat besar. 
Berbanding terbalik dengan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, honor para pemainnya justru sedikit. Adi mengungkapkan bahwa hal tersebut dikarenakan manajemen yang kurang bagus. Hanya bintang film dari genre tertentu saja yang punya honor besar di pasaran. 
"Kalau saya bilang karena pemikiran management yang tidak bagus. Yang bertahan bikin film itu yah film seks, dan ya itu yang merusak perfilman," pungkasnya. 
Dalam film KAPAN KAWIN?, Adi Kurdi berperan sebagai Bapak Gatot. Ia punya anak bernama Dinda (Adinia Wirasti) yang meski sukses sebagai wanita karir tapi belum punya pasangan. Tak pelak Gatot dan istrinya bingung mencarikan putrinya tersebut calon suami. Seperti apa gambaran film terbaru Adi ini? Tonton trailernya di bawah ini.  


(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/ded/dka)

Reporter:

Dedi Rahmadi

Rekomendasi
Trending