'TUANKU IMAM BONJOL', Termahal Dalam Sejarah Perfilman Nasional

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Produksi film kolosal layar lebar TUANKU IMAM BONJOL boleh jadi menyedot biaya hampir Rp20 miliar dan bisa menjadi film termahal dalam sejarah perfilman nasional, tetapi produser Reza Zulkifli mengaku optimis.

"Saya optimis, meskipun ini bisa menjadi proyek rugi," kata Reza saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Reza mengaku pembuatan film kepahlawanan Imam Bonjol di era Perang Padri (1800-an) itu didukung banyak pihak, termasuk Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Departemen Pendidikan Nasional, yang bahkan berjanji menjadikan film itu wajib tonton bagi pelajar sekolah.

Bicara idealisme, Reza mengatakan bahwa wajah perfilman nasional dewasa ini hanya diisi kisah cinta dan horor, padahal kemampuan sineas-sineas yang ada jauh di atas itu.

Produser yang akrab dengan sinetron-sinetron laga ini pun berharap TUANKU IMAM BONJOL dapat memotivasi rekan-rekannya, bahkan yang lebih senior dan handal, untuk melakukan gebrakan besar.

Untuk filmnya itu, dijadwalkan mulai syuting awal November 2007 dengan lokasi terbanyak di Padang dan Payahkumbuh, Sumatera Barat, ia tidak kurang melibatkan 500 artis dan figuran, termasuk tentara sungguhan.

"Kalau tentara bohongan nanti nggak kuat saat adegan perang," katanya.

Reza juga mengakui pihaknya saat ini masih terkendala tiga masalah, belum mendapatkan penata musik yang mampu menghadirkan musik heroik, panorama dan seni budaya dan tarian tradisional, pemeran istri Imam Bonjol, dan kekurangan dana Rp5 miliar.

"Tapi saya optimis semua bisa ditangani sambil jalan," katanya.

Dengan rencana lama waktu syuting 1-2 bulan, TUANKU IMAM BONJOL menampilkan bintang-bintang muda maupun senior yang terkenal, di antaranya Rizal Djibran, Kiki Amalia, Marcelino, Him Damsyik, Ray Sahetapy, juga penyanyi dangdut Tessa Mariska, dan pelawak Ginanjar.

Khusus Tessa Mariska, sang produser mengatakan dirinya bakal mengubah citra atau image penyanyi seksi dengan goyangan yang heboh itu menjadi seorang perempuan desa yang soleha bernama Maimunah.

Bikin Kapal VOC

Selain pengerahan 500 pemain, produksi TUANKU IMAM BONJOL juga menuntut pembuatan Kapal VOC. "Sekarang lagi kita bikin. Ukurannya kira-kira setengah kapal feri," kata Reza.

Kisah film dimulai dengan pengadeganan Imam Bonjol kecil, sekitar lima menit, semasa remaja (10 menit), kemudian berguru pada Tuanku Rao (Ray Sahetapy) hingga menjadi panglima perang kaum Padri.

Menurut Reza, rencana pembuatan film juga sudah didiskusikan dalam satu sarasehan yang menghadirkan sejumlah orang ternama, antara lain penyair Taufik Ismail dan Agum Gumelar selaku penasehat produksi.

Dari pertemuan itu, ia mengaku mendapatkan banyak masukan dan pengungkapan hal-hal berkaitan dengan Imam Bonjol, yang sebelumnya tidak ia ketahui. "Pokoknya banyak, bahkan soal petisi yang meminta agar status pahlawan nasionalnya dicabut lantaran dianggap pemimpin Islam garis keras yang membunuh Sisingamangaraja X," katanya.

Meski demikian, ia berpegang pada pengakuan pemerintah dan juga kelompok sejarahwan internasional yang mengakui kepahlawanan Imam Bonjol.

Menjawab wartawan, Reza mengakui keinginan membuat film tersebut bukan semata karena dirinya putra Minang, tetapi juga karena Imam Bonjol sudah menjadi salah seorang pahlawan nasional, terbukti antara lain dengan pemakaian gambarnya pada mata uang Rp5.000.

"Habis ini saya juga akan membuat film Panglima Sudirman dan Pangeran Diponegoro," katanya.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending