Deretan Film yang Bikin Kamu Melihat Dunia dari Sudut Pandang yang Berbeda
Diterbitkan:

Temukan deretan film yang bikin kamu melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan mendalam.
Kapanlagi.com - Beberapa film tidak hanya menghibur, tetapi juga mengubah cara kita memandang hidup, manusia, dan dunia di sekitar kita. Film-film ini menawarkan perspektif baru—baik dari sudut pandang budaya, sosial, maupun psikologis—yang membuat penonton merenung jauh setelah kredit akhir muncul. Dalam daftar ini, terdapat deretan film pilihan yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga membuka cakrawala berpikir, mengajak kita untuk bertanya, merasa, dan memahami dari sudut pandang yang berbeda.
Dirangkum KapanLagi.com dari berbagai sumber pada Kamis, (22/5/2025), inilah film-film yang dijamin akan mengubah cara pandangmu terhadap dunia. Setiap film menawarkan pengalaman unik yang bisa membuat kita melihat kehidupan dari sisi yang berbeda.
Advertisement
1. A Separation: Ketegangan Rumah Tangga yang Mewakili Gejolak Sosial Iran
Film asal Iran ini mengeksplorasi konflik rumah tangga antara pasangan suami istri yang ingin berpisah, namun terhalang oleh situasi sosial dan moral. Dalam drama ini, persoalan hukum, agama, dan kelas sosial bercampur menjadi satu, memberikan gambaran kompleks tentang kehidupan di Iran modern.
“A Separation” bukan hanya soal perceraian, tapi tentang apa artinya menjadi benar dalam masyarakat yang terpecah. Film ini memenangkan Oscar untuk Film Asing Terbaik dan meninggalkan kesan mendalam tentang moralitas manusia.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Boyhood: Menyaksikan Kehidupan Tumbuh dalam Waktu Nyata
“Boyhood” adalah film unik yang difilmkan selama 12 tahun dengan aktor yang sama, sehingga penonton benar-benar bisa melihat pertumbuhan tokohnya secara nyata. Film ini menyoroti perjalanan seorang anak laki-laki dari usia 6 hingga 18 tahun, lengkap dengan pasang surut keluarga, sekolah, dan pencarian jati diri.
Richard Linklater berhasil menciptakan pengalaman sinematik yang sangat personal dan reflektif. Menonton film ini seperti melihat cermin kehidupan sendiri yang terus berjalan tanpa henti.
3. Into the Wild: Pencarian Makna Hidup di Tengah Alam Liar
Berdasarkan kisah nyata Christopher McCandless, film ini mengajak penonton menjelajahi pertanyaan besar tentang makna hidup, kebebasan, dan keterikatan sosial. Setelah lulus kuliah, tokoh utama meninggalkan kehidupan mapan untuk menjelajahi alam liar Alaska. Perjalanannya yang menantang, penuh perenungan, dan terkadang menyakitkan memperlihatkan konsekuensi dari memilih hidup di luar sistem.
4. Life is Beautiful: Harapan di Tengah Tragedi Holocaust
Film ini menggabungkan komedi dan tragedi dalam latar Perang Dunia II, saat seorang ayah berusaha melindungi anaknya dari kengerian kamp konsentrasi dengan menciptakan dunia imajiner penuh harapan. Meski latar ceritanya sangat kelam, film ini berhasil menunjukkan bahwa cinta dan imajinasi bisa menjadi kekuatan penyelamat jiwa. Film ini meraih beberapa Oscar, termasuk untuk Aktor Terbaik dan Skor Musik Terbaik.
5. 12 Angry Men: Sebuah Pelajaran tentang Prasangka dan Keadilan
Dengan latar satu ruang sidang, film klasik ini menampilkan 12 juri yang harus memutuskan nasib seorang remaja dalam kasus pembunuhan. Ketika satu juri mempertanyakan bukti, ketegangan dan konflik muncul, memperlihatkan betapa bias dan prasangka bisa memengaruhi keputusan manusia.
Film ini adalah pengingat kuat bahwa keadilan sejati datang dari keberanian berpikir kritis. Meski dibuat lebih dari 60 tahun lalu, temanya tetap relevan hingga sekarang.
6. Eternal Sunshine of the Spotless Mind: Apa Jadinya Jika Ingatan Bisa Dihapus?
Film ini membawa penonton ke dunia di mana ingatan bisa dihapus demi menghindari rasa sakit. Namun, apa jadinya jika kita justru ingin mengingat kembali kenangan itu? Cerita cinta antara Joel dan Clementine yang terhapus dan terulang kembali menggambarkan betapa kompleks dan rapuhnya hubungan manusia.
7. The Act of Killing: Ketika Pelaku Pembantaian Berkisah Lewat Kamera
Salah satu dokumenter paling mengguncang, “The Act of Killing” memperlihatkan pelaku pembantaian massal di Indonesia tahun 1965 yang diminta untuk memerankan kembali aksi mereka. Bukan sebagai penyesalan, tapi sebagai kebanggaan. Film ini menyingkap lapisan kejiwaan, politik, dan budaya yang menormalisasi kekerasan.
8. The Farewell: Cinta, Kebohongan, dan Tradisi dalam Satu Cerita Keluarga
Film ini menceritakan seorang cucu yang kembali ke China untuk berpura-pura menghadiri pernikahan palsu, padahal tujuannya adalah perpisahan terakhir dengan nenek yang sakit. Dalam budaya Tionghoa, terkadang lebih baik menyembunyikan kenyataan demi kebersamaan. Film ini menyoroti konflik antara nilai Timur dan Barat, serta makna keluarga dalam bentuk yang tidak biasa.
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/sfh)
Shaheen Fadhiya Hannanah
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025