Kapanlagi.com - Pencapaian Agni Pratistha sebagai juara II 'Miss Persahabatan' di ajang Miss Universe 2007, Meksiko, patut dibanggakan. Namun dibalik itu, ternyata ada cerita duka yang dialami oleh Agni. Putri Indonesia 2006 ini mengalami perlakuan diskriminasi dari wakil-wakil Amerika Latin.

Bahkan, cemoohan bersifat rasial juga kerap diterimanya dan juga wakil-wakil dari Asia lainnya, yang dipandang sebagai wanita-wanita terbelakang dalam hal busana dan pemikiran. Maka tak heran, saat Riyo Mori, Miss Japan, terpilih sebagai Miss Universe, tumpah air mata Agni.

"Mungkin aku yang paling pertama kali menangis saat Mori terpilih sebagai Miss Universe," tutur Agni, di Gedung Mustika Ratu Jakarta, Selasa (5/6).

Selama perhelatan Miss Universe, Mori adalah teman suka dan duka Agni. Diantara mereka terjadi satu persahabatan. "Mori sosok yang menyenangkan dan baik," ungkap Agni.

Mengenai wakil-wakil dari Amerika Latin, Agni menilai mereka hanya punya kepercayaan diri yang tinggi. "Kalau dikatakan fashionable tidak juga, biasa saja," nilainya.

Diskriminasi yang sering dilakukan oleh wakil-wakil Amerika Latin yakni adalah bahwa seringkali mereka mengambil tempat Agni pada saat sesi pemotretan. Tak ayal lagi, tubuh Agni yang kecil langsung ketutup badan mereka yang besar.

"Satu dua kali aku biarkan, lama-lama aku bilang juga," ujar Agni. Akibat tindakan semacam itu Agni selama dua minggu pertama tak pernah difoto.

"Orang yang pertama tahu aku mendapatkan masalah semacam itu adalah Junot (pacar Agni, red). Aku sangat bersyukur mempunyai pacar semacam dia yang selalu support aku," kata Agni berbinar, yang mengaku memasukan suara Junot dalam perangkat Ipod-nya untuk mengobati rasa kangennya.

Setelah usai Miss Universe, jabatan Agni sebagai Putri Indonesia juga akan segera berakhir. Rencananya, adik kandung Sigi Wimala ini akan terus melakukan perjalanan ke daerah untuk kampanye pendidikan.

"Selain itu, juga akan melihat wakil-wakil daerah yang akan maju menjadi Putri Indonesia. Dan tentunya akan terus melanjutkan kegiatan amal. Tugas Putri Indonesia tidak hanya sewaktu menyandang gelar saja," pungkasnya.