Kapanlagi.com - Konsep pemilihan Puteri Indonesia 2010 menurut Artika Sari Devi lebih menarik karena berbeda dengan tahun lalu. Konsep keindahan bawah laut dan para pendukung acara sangat atraktif. Selain itu, para pesertanya memiliki proporsi tubuh yang merata dan memiliki prestasi yang membanggakan. Hal itu jelas sangat berbeda dengan pemilihan tahun 2004 lalu, di mana ia menjadi Puteri Indonesia yang kesembilan. "Saat ini beda banget, ada yang 18 tahun, 19 tahun. Saya aja waktu itu usia sudah 24, waktu itu saya baru masuk S2. Sekarang bahkan ada yang masih pelajar. Artinya, memang semakin banyak remaja putri Indonesia punya kepercayaan diri. Masih muda aja sudah ada semangat untuk ikut pemilihan puteri seperti ini," ujar Tika, saat ditemui di JCC Senayan, Sabtu (8/10) malam. Soal adanya kekecewaan dari beberapa pihak tentang model penjurian, karena ada beberapa jawaban Nadine Alexandra Dewi Ames, Puteri Indonesia 2010, yang tak sesuai dengan pertanyaan, Tika menjelaskan bahwa penjurian dilakukan tak hanya sekali. "Memang penjurian ada dua kali, penjurian sewaktu masa karantina, dan saat grand final yang ditonton oleh seluruh pemirsa di TV juga. Kalau di penjurian saat karantina itu juga sama, di panel juga dari berbagai macam instansi pemerintahan, ada dari media juga, dan pertanyaannya lebih variatif dan lebih detail," papar Tika.