1. Deg-Degan

Hal ini membuat suasana di lokasi syuting terasa lebih nyaman dan mendukung pendalaman karakter. Proses pengambilan gambar berjalan lancar bagi Arya Saloka, meskipun ia harus membawakan emosi yang berat dalam setiap adegan.

"Mereka membuat saya mudah untuk menjadi Jefri Adam. Walaupun pun memang secara dialog ini mencekam dan tertekan banget ya Jefri. Jujur aja saya deg-degan dihadapkan dua wanita ini. Karena saya berada antara hitam dan putih," tuturnya.

Karakter Jefri diceritakan hidup penuh tekanan bersama istrinya Sofia, dan mengalami perubahan dramatis ketika kehadiran Sarah masuk dalam hidupnya. Selain itu, Arya juga menemukan kesamaan pribadi dengan Davina Karamoy yang mempererat hubungan mereka di luar adegan. "Sama Davina ketemu saat dia baru pulang umroh. Jadi nyambung karena saya punya usaha dibilang travel, sekalian ngajakin," kata Arya sambil tertawa.

2. Momentum Bagi Arya Saloka

Film DENDAM MALAM KELAM bukan sekadar thriller biasa, tetapi juga mengupas dalam luka batin yang tak kunjung sembuh. Sutradara Danial Rifki menjelaskan tentang hal tersebut.

"DENDAM MALAM KELAM bukan sekadar kisah balas dendam biasa. Ini tentang luka yang tidak pernah sembuh, dan bagaimana rasa bersalah bisa menjadi iblis dalam diri seseorang," jelasnya.

Dengan sinematografi intens, suara latar mencekam, dan alur penuh kejutan, film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 28 Mei 2025.

Bagi Arya Saloka, DENDAM MALAM KELAM menjadi momentum penting dalam karier aktingnya, membuktikan dirinya mampu tampil total dalam karakter yang kompleks. Dengan dukungan penuh dari Falcon Pictures dan tim produksi yang solid, film ini diprediksi akan menjadi salah satu karya thriller Indonesia paling menggugah tahun ini.