1. Didukung Bukti yang Kuat

Denny Sumargo © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Keputusan melaporkan Farhat Abbas muncul setelah Farhat terlebih dahulu melaporkan Denny Sumargo ke Polres. Tuduhan yang dilayangkan Farhat adalah diskriminasi berdasarkan suku dan ras. Menanggapi hal itu, Anwar menuturkan bahwa laporan mereka sebenarnya sudah direncanakan lebih awal tetapi baru bisa direalisasikan pada hari yang sama.

"Sebetulnya kita mau melaporkan sebelum dia melaporkan. Tapi di hari yang sama, kita akhirnya melaporkan," ucapnya.

Sogi Bagaskara, kuasa hukum lainnya, menyebutkan bahwa laporan tersebut didukung bukti-bukti kuat, termasuk sebuah flashdisk berisi data penting yang sudah diserahkan kepada penyidik.

"Saudara FA bakal diperiksa. Yang pasti, kita melampirkan beberapa bukti unsur pidana," katanya.

Denny Sumargo mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya tidak berniat melaporkan Farhat Abbas sejak awal. Ia bahkan sempat mengunjungi kediaman Farhat untuk meredam konflik. Namun, karena situasi semakin memburuk, ia akhirnya menyerahkan kasus ini kepada kuasa hukumnya.

"Kalau saya sebenarnya masalah itu saya anggap sudah selesai kan, damai. Tapi setelah itu dipanjangkan. Jadi awalnya saya berpikir 'ini orang mau ke mana sih?'" tutur Denny.

2. Didorong Pengacara

Dorongan untuk mengambil langkah hukum datang dari tim pengacara Denny. Mereka merasa ancaman yang diterima kliennya tidak dapat dibiarkan begitu saja.

"Ternyata saya dihubungi pengacara saya, 'Den, ini nggak bisa karena orang ini sudah kelewatan.' Saya pikir ya sudah, makanya saya kasih surat kuasa saya ke mereka untuk diurus secara hukum karena sebagai warga negara saya punya hak," katanya.

Mochamad Anwar menambahkan bahwa laporan ini dibuat demi melindungi hak-hak Denny sebagai warga negara.

"Kita sampaikan bahwa delik ini sudah memenuhi unsur. Kita laporkan saja. Sekarang lidik ini masih berjalan," tutup Anwar.