Kapanlagi.com - Artis Dewi Hughes yang juga menjadi jurubicara Kampanye Nasional Penghapusan Perdagangan Manusia atau 'Human Trafficking' Indonesia mengaku dirinya akan berangkat ke Amerika untuk memperdalam ilmu tentang perdagangan manusia.

"Saya memperoleh undangan dari pemerintah AS untuk berangkat ke New York selama satu bulan," ujar Hughes usai menyaksikan peresmian Pusat Pemulihan Medis bagi Korban Perdagangan Manusia di RS Polri Kramat Djati, Jumat (10/6).

Artis yang baru saja bercerai dengan suaminya, Achmad Hestiafin Tachtiar Arifin atau Avin itu, mengatakan ia akan berangkat pada sekitar Juli dan kembali ke Indonesia pada sekitar September nanti.

Dia baru saja diumumkan oleh Pemerintah AS dalam Laporan Anti Perdagangan Manusia mereka yang diumumkan pada 3 Juni sebagai "Pahlawan" gerakan anti-perdagangan manusia internasional bersama penyanyi Latin, Ricky Martin dan Ratu Swedia.

"Saya berangkat sendirian untuk menerima penghargaan itu. Ke New York, San Fransisco dan California nanti ya hanya diri saya sendiri," tuturnya.

Hughes yang tampil modis dengan setelah hijau dan jilbab hijau itu mengaku keprihatinannya kepada nasib korban perdagangan manusia itu berawal dari perasaanya yang senang ketika melakukan kerja sosial, seperti saat ke rumah sakit. "Saya senang melakukan kerja sosial seperti ini karena tidak perlu mengeluarkan modal besar, namun hasil yang diperoleh bisa terasa dan bermanfaat," kata Hughes yang mengaku tidak memperoleh perhasilan apa-apa sebagai "tukang kampanye" bagi Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan yang telah memilihnya pada 2003.

Bagi wanita yang dijuluki "Oprahnya Indonesia" itu, para TKW yang menjadi korban perdagangan manusia benar-benar diperas secara fisik dan mental hanya untuk kepentingan pedagang.

Saat disinggung apakah ia mempunyai pengalaman pribadi tentang TKW atau korban perdagangan manusia, sambil tersenyum ia menuturkan tidak perlu mengalami untuk memiliki empati.