1. Buka Bisnis di Kota Malang

Bisma lewat franchise berkeinginan membuka bisnisnya di Kota Malang, tetapi memang masih harus mendalami karakter masyarakat dalam persoalan seputar kopi. Karena itu yang akan menjadi ruang untuk eksplorasi lewat franchise barunya itu.

"Di Malang itu habitnya orang ngopi seperti apa, kebiasaannya seperti apa, tubruknya seperti apa. Cara minum kopinya kayak gimana, itu yang ingin saya coba gali lagi. Supaya ada edukasi sejarahnya dan kulturnya," ungkapnya.

2. Memilih Bisnis Kopi

credit: © KapanLagi.com/Darmadi Sasongko

Bisma sudah setahun mendalami bisnis kopishop bersama seorang partner, dan menyiapkan sebuah franchise baru. Kesukaannya pada kopi membuatnya memilih bisnis kopishop, selain tetap berjalan di dunia akting dan nyanyi.

"Basicly saya suka ngopi, setiap hari harus ngopi. Dari situ ketemu partner dan sahabat saya, akhirnya lancar bisnis kopi, jalan setahun," katanya.

3. Disiapkan Secara Matang

Ia ingin terus mengeksplorasi dengan menawarkan karakter tempat ngopi, biji kopi dan kultur masyarakat menjadi konsep bisnisnya. Sehingga memang harus disiapkan secara matang sebelum melangkah.

"Bandung setiap minggu muncul kopishop baru dan bersamaan banyak tenggelam. Karena franchise ternyata tidak gampang. Semuanya harus siap, daripada sudah buka tetapi bertahannya hanya setahun," ungkapnya.

4. Mencoba Banyak Bidang

Bisma sendiri mengaku mencoba banyak bidang pekerjaan demi sebuah pengalaman di samping urusan penghasilan. Dicontohkan, dua tahun terakhir dirinya terjun ke dunia film yang akhirnya mengetahui proses pembuatan film, casting, skoring dan lain sebagainya.

"Supaya saya punya sudut pandang luas, bukan hanya sebagai pemain saja," tegasnya.

Lewat perfilman itu, ternyata bisa meluapkan alter ego, yang tidak terluapkan melalui kalimat demi kalimat. Ada makna dari kalimat itu menurut prespektif seorang Bisma.