Kapanlagi.com - Pasangan komedian Superbejo, Edwin dan Djody mengaku baru pertama berakting bersama dalam sebuah film. RINDU PURNAMA film arahan sutradara Mathias Muchus menjadi pertemuan pertamanya tersebut."Film sama Djody ini mungkin yang pertama kali ketemu, dan selalu nggak pernah panjang porsinya. Ini karakternya kita orang yang urakan pinpin bo... Casting juga sudah ada karakternya. Sebenarnya preman nggak preman itu tergantung dari style. Kita jadi preman karena jadi backup dari Bu Sarah," ungkap Edwin saat ditemui di acara meat and great film Rindu Purnama di Sudirman City Walk Jakarta, Jumat (24/12).Edwin pun merasa harus menerima dengan segala keadaan, karena RINDU PURNAMA berlatar belakang kehidupan kemiskinan Jakarta. Anak jalanan, pinggir sungai dan kolong jembatan menjadi komunitas selama menjalani syuting berhari-hari."Bukan adaptasi, nerima saja pada akhirnya. Gua baru sekali berlama-lama tinggal di sana di pinggir kali, kadang daya tahan tubuh kita nggak tahan. Ini set yang harus kita hadapi, pemain harus siap menghadapi paling pakai masker, dan jaga kebersihan tangan," terangnya."Nginjak sih enggak cuma di sana banyak 'bom' (kotoran manusia). Mobil gua saja gak bisa lewat, mobil gua sampai ditarik keluar pakai mobil yang lebih gede. Gua kebagian empat hari di bawah kolong jembatan Ancol," sambungnya dengan semangat.Film produksi Mizan Production itu merupakan film keluarga yang di dalamnya mengangkat unsur sosial kemasyarakatan Jakarta. Setting kemiskinan Jakarta, anak jalanan yang terus dikejar-kejar Trantib dan segala bentuk penggusuran sosial. Edwin bersama Jhody sendiri memerankan tokoh kembar Dadang dan Dudung, seorang petugas trantib yang harus pasang muka galak, karena dianggap tak berbeda dengan para preman.