Emansipasi di Mata Seorang Happy Salma
Happy Salma @Foto: KapanLagi.com®
Kapanlagi.com - Raden Ajeng Kartini, wanita yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi ini wafat dalam usianya yang ke-25 pada tahun 1904. Namun, namanya terus dikenang hingga 108 tahun berlalu. Dan hari lahir wanita yang diidentikkan dengan kata emansipasi ini, diperingati sebagai Hari Kartini.
108 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk kita membandingkan makna emansipasi. Di era Kartini, emansipasi tentunya berbeda dengan masa kini. "Jangan sampai dengan kata itu, kita jadinya malah menindas laki-laki. Seiring sejalan aja, saling menghormati. Tetap memposisikan diri dengan laki-laki, bukan mengalahkan, tapi secara seimbang," papar Happy Salma.
Happy, sebagai wanita masa kini, punya pikiran yang terbuka akan makna emansipasi. "Kalau kita balik menginjak laki-laki, apa bedanya kita dengan laki-laki yang menginjak kita. Bagi saya humanisme itu lebih penting, lebih tinggi di antara apapun," imbuhnya saat dijumpai di TMII pada hari Selasa (10/4).
Bagi Happy, wanita dan pria itu sebenarnya adalah partner. "Kita sebenernya partner. Sampai jaman kapanpun mungkin ini akan jadi pergulatan. Kalau perempuan udah bisa berdikari, kita harus bisa bertandem. Saya di lingkungan di mana perempuan bekerja, ibu saya, nenek saya bekerja. Dan saat bapak saya mengerjakan ‘tugas perempuan’, seperti mencuci, tidak apa-apa," paparnya.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(kpl/ato/dew)
Dewi Ratna
Advertisement
