Ini Penyebab Istri Said Bajuri Meninggal Dunia, Ternyata Mengidap Penyakit Langka

Penulis: Sanjaya Ferryanto

Diperbarui: Diterbitkan:

Ini Penyebab Istri Said Bajuri Meninggal Dunia, Ternyata Mengidap Penyakit Langka Said Bajuri © Kapanlagi/Nuzulur Rakhmah

Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari komedian Saleh Ali Bawazier atau yang lebih dikenal sebagai Said Bajuri. Pemain sitkom Bajaj Bajuri itu baru saja kehilangan sang istri tercinta, Alyah yang mengembuskan nafas terakhir pada usia 29 tahun di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Minggu (28/1).


Setelah disemayamkan di rumah duka di Perumahan Utama, Pondok Bambu, Jakarta Timur, jenazah langsung dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Senin (29/1) sekitar pukul 10.30 WIB. Said pun terlihat tampak tegar mengantarkan sang istri ke tempat peristirahatan terakhirnya. Usai pemakaman, Said pun menjelaskan kronologi dan penyebab sang istri meninggal dunia.


"Kemungkinan awal musababnya dari hamil anak kedua, itu memang posisi kurus, beda sama kehamilan pertama. Hamil pertama gemuk, ini hamil kedua kurus cuma kita nggak anggap deh. Sudah hamil, terus lahir, berjalan tiga bulan. Ane pikir kurusnya karena capek, ngurusin anak, nyusuin, terus ada temannya bilang coba deh periksa, kayaknya beda kurusnya," ujar Said Bajuri.


"Akhirnya dari situ dicoba cek ke dokter, cek darah, liver sama limpanya bengkak. Disuruh cek lagi ke MMC, cek darah lagi ternyata menemukan diagnosa Myelofibrosis, yaitu kelainan darah di tulang sum sum kalau nggak salah ya. Akhirnya kita cek terus dibiopsi, memang hasilnya positif kayaknya. Kelainan di darah. Sampai akhirnya ane bawa, rujuk ke Dharmais. Diobatin alhamdulillah dua minggu berobat pulang," lanjutnya.


Said Bajuri © Kapanlagi/Nuzulur RakhmahSaid Bajuri © Kapanlagi/Nuzulur Rakhmah

Setelah pulang ke rumah, Said bahkan sempat mengajak sang istri ke Puncak demi mencari suasana yang baru. Namun, pulang dari Puncak sang istri justru mengeluh sakit lagi pada perutnya.


"Sampai rumah dia pengen jalan-jalan, pengen cari suasana baru deh. Habis dua minggu di rumah, dia ngajakin ke istirahat di luar kota, di Puncak. Oke ane turutin. Alhamdulillah dua hari selesai kita pulang. Sampai rumah besokannya dia merasa perutnya masih sakit. Sakit perut terus. Akhirnya ane bawa ke IGD Dharmais lagi. Ternyata begitu dicek sama dokter, disuruh dirawat lagi. Kenapa? Ternyata imun kekebalan tubuhnya rendah banget. Manusia normal 410, dia cuma 2. Itu yang bikin kondisinya sampai akhir hidupnya ya menurun karena kekebalan tubuhnya nggak ada sama sekali," paparnya.


Said juga menjelaskan selain terkena kanker, penyakit yang diidap sang istri juga cukup langka bahkan dokter pun tidak tahu obatnya. "Betul, itu dokter yang bilang selama jadi dokter di sini, baru pertama kali megang ini. Memang katanya itu penyakit langka, dua atau satu dibanding sejuta. Pas terakhir itu pasti (ada kanker). Kalau dengar dari teman yang pernah kayak gini, ya stadium empat. Waallahualam, stadium empat. Yang penting sekarang kita enggak usah lihat penyakitnya, nggak usah lihat riwayatnya gimana, yang penting sekarang insya allah khusnul khotimah," paparnya.


"Kata dokter musababnya dokter sendiri juga nggak tahu, multi faktor, banyak faktor, faktornya apa aja, dokter juga nggak tahu. Pokoknya mungkin bisa dari pola hidup, mungkin bisa dari cuaca, bisa dari lingkungan, segala macam. Dokter juga nggak bisa nyimpulin. Dok obatnya apa? Obatnya nggak ada kata dokter sampai sekarang nggak ada. Paling kalau misalkan ini transfusi (darah). Kalau memang Allah panjangin (umur) kemarin, transfusi darah terus, dalam seminggu bisa sekali, dua kali transfusi. Jadi kayak isi bensin. Bensin abis, isi lagi. Kalau sudah lemas, transfusi, segar, jalan, lemas, transfusi. Seumur hidup kayak gitu. Cuma kita kan nggak mau. Kita minta sama Allah, kalau memang panjangin umur plus sembuhin penyakitnya. Jangan panjang umur tapi ada masalah. Kasihan. Ane minta sama Allah, berdoa minta yang terbaik, kalau memang dikasih panjang umur, sembuhin. Kalau memang nggak ada, cepatin. Alhamdulillah didengar Allah. Jam 6 maghrib. Alhamdulillah meninggal dengan tenang," pungkas Said.



(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/rhm/frs)

Reporter:

Nuzulur Rakhmah

Rekomendasi
Trending