Kapanlagi.com - Sosok Jaya Suparana dikalangan seniman memang sangat familiar. Beliau juga seorang pianis dan sahabat dekat Gus Dur. Disamping itu bos sebuah perusahaan jamu ini terkenal sebagai pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI). Karena kedekatannya dengan Gus Dur dirinya ditunjuk sebagai mediator pertemuan antara Isabel Yahya cs dengan Gus Dur.

"Agenda hari ini sebenarnya bedasarkan pertemuan saya dengan Gus Dur. Dan Gus Dur mendengar ada teman seniman yang terancam masalah kriminalitas pornografi. Dan pada intinya Gus Dur menyatakan setuju untuk bertemu dan curhat," jelas Jaya.

Menurut, penemu kamus kelirumolog ini, pertemuan antara mereka ibaratnya takdir. Karena dirinya kenal dengan seniman-seniman tersebut sekaligus dekat dengan Gus Dur. "Dan masalahnya lebih kompleks karena Gus Dur masih kurang sehat," ujarnya.

Secara pribadi Jaya melihat kasus yang melibatkan Isabel Yahya cs ini, hanya karena kerancuan tafsir pornografi. "Karena saya tahu betul batasan pornografi dalam kesenian," katanya.

Lebih lanjut Jaya mengatakan bahwa masalah ini bukan hal yang baru baginya. Karena pada tahun lalu PBNU meminta makalah mengenai pornografi di Indonesia. Baginya apa yang dilakukan oleh tersangka pelaku pornografi umtuk membawa ke pengadilan adalah langkah yang bagus.

Jaya juga menyatakan dirinya tidak setuju dengan pornografi, tapi untuk menentukan sesuatu yang dianggap pornografi itu perlu. Kalau prilaku seksual dieksploitir untuk kepentingan komersial dan distruktif yang merusak moral, hal itu perlu dicegah. "Namun apa yang terjadi di Urban Culture masih dapat diperdebatkan," paparnya. Dia lebih mengkhawatirkan adanya satu paksaan, karena permasalahan ini menyangkut kontekstual. Apabila dipaksakan kedalam konseptual akan rawan disalah gunakan, katanya mengingatkan.

Lebih lanjut, dirinya juga menyatakan setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh Gus Dur, yang akan memimpin dalam melakukan pembenaran. Baginya apa yang akan dilakukan mantan orang nomor satu di negeri ini merupakan suatu pencerahan.