1. Uang Bukan Dalam Bentuk Pinjaman

Pihak Sabda sendiri menegaskan kalau uang Wulan saat itu bukanlah dalam bentuk pinjaman. Mereka sudah menyepakati untuk merenovasi rumah Sabda bersama-sama.

"Semua atau dana-dana talangan tersebut sebenarnya bukan dana talangan sebenarnya, tapi dana yang disepakati bersama untuk keperluan bersama juga," katanya.

2. Ingin Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Awalnya, Sabda pada persidangan perdana gugatan Wulan tidak menggunakan kuasa hukum. Tapi karena masalah tersebut tidak menemui titik temu, akhirnya ia menunjuk kuasa hukum dan berhadap masalah tersebut bisa selesai dengan jalan kekeluargaan alias damai.

"Oleh karena itu kami hadir disini. Kemudian semangat dari beliau baik dari beliau ingin memberikan kompensasi yang kemudian hari juga masalah ini bisa selesai kekeluargaan seperti itu dan kami selaku kuasa hukum dari mas Sabda juga memiliki dedikasi untuk perkara ini untuk berakhir pada perdamaian. Seperti itu," papar Aditya.

"Kami juga mengajak ibu Wulan Guritno untuk segera menerima perdamaian dari klien kami. Mungkin demikian dari klien kami. Kami mohon rekan-rekan media hargai privasi dari klien kami," Aditya menambahkan.

3. Koordinasi dengan Kuasa Hukum Wulan

Langkah yang dilakukan Aditya agar bisa menyelesaikan masalah ini dengan jalur kekeluargaan adalah dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan kuasa hukum Wulan. Mereka berharap masalah ini selesai sebelum persidangan kembali digelar pada pekan depan.

"Habis ini kira akan berbicara langsung dengan kuasa hukumnya ibu Wulan kita akan atur pertemuan sehingga sebelum minggu depan kita udah atur pertemuan dan para pihak bisa berjalan dengan lancar," tutup Aditya.