Marissa Haque Pertimbangkan Lamaran PKS

Kapanlagi.com - Setelah tersiar berita pemberhentiannya secara resmi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Marissa Haque mempertimbangkan lamaran dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Aku mencintai mereka (PKS-red). Mereka sudah lamar aku resmi, tapi aku minta waktu dulu," kata Marissa ketika ditemui usai sidang sengketa hasil Pilkada Banten di Gedung MA, Jakarta, Senin (08/01).

Marissa mengaku membutuhkan waktu selama enam bulan hingga satu tahun untuk menjawab lamaran PKS itu karena tidak ingin dirinya mendapat cap "kutu loncat".

"Karena aku tidak mau dicap kutu loncat atau opportunis," ujarnya.

Marissa yang maju dalam Pilkada Provinsi Banten sebagai calon wakil Gubernur bersama calon Gubernur dari PKS, Zulkifliemansyah, mengaku tidak peduli dengan pemberhentiannya dari PDIP.

Ia justru merasa lega dan mengaku memang sejak lama ingin keluar dari partai berlambang banteng itu.

"Saya senang malah. Lega, karena aku tidak harus pura-pura takut dialog sama teman-teman di luar PDIP. Saya memang ingin diberhentikan. Saya sudah lama ingin keluar dari PDIP," tuturnya.

Ia menambahkan menerima pemberhentian tersebut dan tidak akan mempermasalahkannya.

Marissa juga mengaku tidak terlalu memikirkan masalah pemberhentiannya. "Itu bukan masalah besar," ujarnya.

Ia mengatakan kehadirannya di sidang sengketa hasil Pilkada yang diajukan oleh pasangan Irsjad Djuwaeli dan Mas Achmad Daniri adalah sebagai bentuk solidaritas untuk memperjuangkan penegakan hukum di Banten.

Marissa juga telah melakukan proses hukum untuk menolak hasil Pilkada Banten yang dimenangkan oleh pasangan Ratu Atut Chosiyah-M Masduki melalui gugatan perdata kepada KPUD Banten di Pengadilan Negeri (PN) Banten.

Sebelum memutuskan jawaban atas lamaran PKS, Marissa mengatakan ingin terlebih dahulu memfokuskan diri dengan permasalahan Pilkada Banten yang menurut dia, penuh dengan kekotoran.

"Indikatornya ini. Kalau di Banten penegakan hukumnya berhasil, maka kita bisa berharap melihat Indonesia yang lebih baik. Jadi kalau hukum tidak jalan di Banten, aku sudah malas teriak yang lain-lain lagi," katanya.