1. Pelaku Punya Kebutuhan Khusus

Usut punya usut, sang pelaku adalah sosok anak yang berkebutuhan khusus. Gara-gara alasan itu pula akhirnya Syifa mau memahami dan berbesar hati untuk membukakan pintu maafnya.

"Terima kasih, mungkin rekan media tidak tahu bagaimana anak saya berkebutuhan khusus. Saya ibunya yang melahirkan sampai 25 tahun ujian dari Allah belum pernah selesai, tapi saya harus terima. Insya Allah itu jalan saya ke surga. Kenyataannya seperti itu, Mbak Syifa udah tahu persis anaknya seperti apa, jadi tak sesuai dengan apa yang dituliskan dalam sosmed," ungkap Sri Suwarni ibunda dari sang pelaku di tempat serupa.

2. Doakan yang Terbaik untuk Syifa Hadju

Sementara itu, kedua orangtua pelaku pun merasa lega dan bersyukur karena sudah dibukakan pintu maaf. Tak lupa, beliau melantunkan doa-doa positif untuk Syifa dan keluarganya.

"Sebagai ibu saya ucapkan terima kasih untuk pihak pelapor yang sudah memberikan maaf untuk anak saya dan tahu persis anak saya bagaimana, seperti apa pengorbanan seorang ibu. Sampai saat ini saya hanya mendoakan Mbak Syifa kariernya bagus, sukses dan keluarga diberi sehat. Ini tulus dari hati saya," sambung ibu pelaku.

3. Alasan Pelaku Tak Hadir

Syifa memang sudah memaafkan pelaku dan mencabut laporannya. Meskipun begitu, ada beberapa hal bersifat administratif yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum kasus ini benar-benar ditutup.

"Tentunya dengan adanya permohonan maaf dan juga nanti adanya perdamaian antara pihak pelapor dan tersangka, ada beberapa proses administrasi yang harus kita lalui. Dan kita juga tak langsung melakukan penghentian, tapi juga harus memenuhi administrasi tersebut, saya kira itu," tegas AKP Muharram Wibisono.

Lalu kenapa sang pelaku tak dihadirkan pada kesempatan itu? "Sengaja tidak kita hadirkan karena terlapor memiliki latar belakang yang, mohon maaf, keterbelakangan. Jadi kita juga menjaga mental dari terlapor," tutupnya.