Kapanlagi.com - Rekonstruksi kematian Alda Risma akhirnya dijalani oleh Ferry Surya Perkasa di Hotel Grand Menteng, Sabtu (27/1) dan bersifat tertutup. Beberapa pertugas tampak melakukan clear area di tempat kejadian perkara (TKP). Orang-orang yang tak berkepentingan diminta menjauhi area dan meninggalkan area hotel, tak terkecuali wartawan.

Sekitar pukul 08.45, Ferry tiba di area rekonstruksi dengan pengawalan ketat petugas Mapolres Jakarta Timur. Dengan mengenakan pakaian tahanan dan topi warna biru, Ferry turun dari mobil dari mobil kijang. Tak ada perubahan fisik berarti pada diri Ferry, seperti saat pertama kali menyerahkan diri.

Turun dari mobil, Ferry langsung menuju ke kamar 432 di lantai 4 Hotel Grand Menteng dimana nyawa Alda Risma meregang. Tak jelas apa yang dilakukan oleh Ferry di sana, para wartawan hanya bisa termangu di halaman hotel karena tak diperkenankan mendekat.

Sikap ini tentu sangat disayangkan. Disaat publik sebuah transparasi dari kinerja kepolisian, mereka malah bertindak sebaliknya. Sepertinya fakta sesungguhnya ingin disembunyikan.

Tentu pertanyaan besar muncul, ada apa dengan kematian Alda. Benarkah kabar yang mengatakan kasus ini melibatkan banyak kepentingan dan orang-orang penting. Hanya Tuhan yang tahu.

Dalam rekonstruksi yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Dahana dan didampingi Kasat Narkoba Kompol Gembong Yudha, keterangan satu-satunya hanya bisa didapat dari pengacara Ferry, Ervin Lubis SH.

Namun Ervin pun tak banyak memberikan komentar. Menurutnya, rekonstruksi ini sudah berjalan sesuai prosedur. "Dan telah ada saksinya," jelasnya singkat.

Bela Alda

Selamatan 40 Hari

Keluarga Ferry Buka Suara