Kapanlagi.com - Kecelakaan yang cukup parah dialami oleh adik Nikita Mirzani yang bernama Pedro Adrian atau akrab disapa Edo pada hari Selasa (09/01/2018). Saat hendak menyalip satu truk, motor yang ia kendarai terjatuh dan ia sempat terlindas sebagian roda kendaraan yang cukup besar tersebut.

Akibatnya pinggul Edo hancur dan ada pecahan tulang yang harus segera diangkat. Namun Nikita merasa kecewa ketika dirujuk di satu rumah sakit ternama, adiknya tidak segera ditangani oleh UGD.

"Adik gue masih dirawat di rumah sakit, masih belum diapa-apain sama dokter. Terus terang agak kecewa padahal masuknya, dirujuknya dari RS Bethsaida ke Fatmawati dari sore. Tapi pas di sana alasannya ini alasannya itu. Sampai tadi malam, mau dipindahkan ke rumah sakit lebih bagus. Karena namanya adik lagi sakit, dan lukanya bukan luka ringan, sempat agak bersitegang sama pihak Rumah Sakit Fatmawati," ujar Nikita Mirzani di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (10/01/2018).

Adik Nikita Mirzani baru saja mengalami kecelakaan karena tertabrak truk. cr: KapanLagi.com/Budy Santoso

Di rumah sakit Fatmawati, Nikita merasa pelayanan yang ada tidak lah maksimal. Meski kondisi adiknya cukup parah, namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan penanganan yang diharapkan.

"Jadi gini, UGD itu kan tempat buat orang standby, pas pihak Bethsaida teleponin UGD Fatmawati, nggak diangkat. Akhirnya Niki inisiatif sambil jalan ambulan, diteleponin. Tapi tetap aja nggak diangkat. Sampai datang pun masih ditaruh di luar," tuturnya.

Selain itu Nikita mengaku bertemu dengan satu dokter tulang yang terkesan sombong. Saat ia menanyakan kondisi sang adik, Nikita merasa dilempar untuk bertanya ke pihak lain. Karena pelayanan yang ia anggap tidak memuaskan tersebut, Nikita memilih memindahkan sang adik ke RS lain lagi.

"Niki saat itu nggak mau marah karena adik Niki sakit. Takutnya malah gimana-gimana. Kita ikutin prosedurnya segala macam. Ngomong sama dokter di situ, nanya ini bagaimana apa harus segera dioperasi soalnya dari rumah sakit sebelumnya harus dioperasi tapi alatnya di sana tidak memadai. Sampai sekarang adik saya diperiksa ulang lagi, periksa ulang lagi. Karena di Bethsaida udah dicek lengkap, tapi ngapain dicek lagi. Saya nanya kenapa saya telepon nggak diangkat, mereka bilang ‘Oh lagi banyak pasien’. Lah kok jawab seperti itu, namanya rumah sakit pasti banyak pasien. Kalau mau sepi ya di kuburan aja kan," tegasnya.

"Pas mau nanya ke dokter, dia ke mana-mana. Ada dokter yang agak songong, dokter tulang, dia bilang ‘Jangan nanya saya, nanya sama yang lain’. Jadi mereka kayak menyepelekan. Sampai akhirnya Niki menemukan tempat yang bagus dan mau dibantu pindah. Makanya Niki mau ambil semua data (adik) dan dipindahin ke sana. Karena di sana biar mahal tapi mereka care," tandasnya.