Tanggapan MUI Terkait Rambut Rasulullah Yang Dibawa Opick, Boleh Percaya Boleh Tidak
Diperbarui: Diterbitkan:

Opick ©KapanLagi.com/Adrian Utama Putra
Kapanlagi.com - Klaim Opick atas peninggalan Nabi Muhammad berupa sehelai rambut masih banyak memunculkan pertanyaan. Menurut ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, untuk mandat menjaga peninggalan Nabi harus dengan ketentuan yang jelas. Meski dimiliki perseorangan atau museum, silsilah mereka harus jelas dari mana.
"Dimiliki perseorangan gapapa. Kalo di Turki itu yang ada, rambut itu di museum, museum Topkapi. Kalo cuma dimilki oleh perorangan, kan harus jelas dulu silsilahnya dari mana dia," tutur Masduki Baidlowi saat dihubungi via telepon, Juamt (10/5).
Selain itu juga, meski kepemilikan bisa dipindahtangankan, namun juga harus memperhatikan keaslian barang tersebut. "Kalo orangnya mau ngasih ya bisa lah. Cuma masalahnya itu bener ngga rambut Nabi, kan begitu," paparnya.
Advertisement
1. Uji Ilmiah
Menurut Masduki sendiri, orang bebas untuk percaya atau tidak bahwa rambut tersebut adalah peninggalan Nabi. Tentu saja meski ia juga mengatakan bisa saja ada uji ilmiah untuk melihat keaslian rambut tersebut, namun itu cukup sulit untuk dilakukan.
"Iya tapi siapa yang mau nguji, tinggal percaya atau tidak aja kan. Kalo percaya yaudah, kalo engga juga gapapa," pungkasnya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak kalangan Islam yang menganggap benda-benda peninggalan Nabi itu adalah berkah. "Jadi ada barang berkah benda-benda itu seperti itu, nah banyak di dalam kalangan Islam Ahlussunnah Wal jama'ah, rambut, pakaian nabi itu dianggap berkah juga. Jadi itu bukan paham yang musyrik untuk paham Ahlussunnah Wal jama'ah.
(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)
2. Dua Fenomena
Tentu saja kehadiran salah satu barang peninggalan Nabi ini disambut haru oleh beberapa ulama. Seperti Opick sendiri yang merasa sangat beruntung dan bersyukur mendapatkan amanah tersebut. Namun menurut Masduki Badilowi juga ada yang beranggapan lain.
"Iya bisa seperti itu. Dan ngga ada fenomena apa-apa, biasa-biasa saja," ungkap Ketua MUI bidan Komunikasi dan Informasi tersebut.
Selain itu, Musdaki juga menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan khusus bagi negara atau instansi untuk memiliki peninggalan Nabi. "kalo ada orang mau ngasih sama sampean masa ada persyaratan. Sampean mau dikasih, Ini lho rambut Nabi misalnya kan, yaudah sampean terima sampean kantongi. Syarat apa yang dibutuhkan, kan ngga ada," tuturnya jelas.
3. Disimpan Di Museum
Peninggalan Nabi yang dianggap berkah oleh banyak kalangan Islam, beberapa barang disimpan di musem Turki. Dan tentu saja barang tersebut dijaga dengan ketat dengan penjagaan khusus.
"Ada penjagaan khusus, ditaruh di tempat yang susah diambil, di dalam kaca tebal itu," kata Masduki Baidlowi.
Tak hanya peninggalan Nabi, tapi peninggalan raja-raja dulu juga disimpan di Turki. "Iya Turki itu yang menyimpannya. Turki menyimpan dari raja-raja sebelumnya, penguasa-penguasa sebelumnya," ujarnya.
Sudah Baca Yang Ini?
(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)
(kpl/pur/DIM)
Mathias Purwanto
Advertisement
-
Event Indonesia Liputan6.com Hadirkan 'LagiDiskon' Dalam Rangka Harbolnas