Tasya: Anak-Anak Kehilangan Figur Baik dan Kreatif
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Fenomena anak menyanyikan lagu orang dewasa yang makin marak belakangan ini, perlu dijadikan perenungan berbagai pihak. Tak bisa dipungkiri, industri musik dewasa ini lebih fokus menggarap segmen pasar remaja atau dewasa. Namun anak-anak kerap menjadi imbasnya. ”Barangkali beda ketika era saya dulu menjadi penyanyi cilik. Sekarang ini kita kesulitan menyebut nama-nama penyanyi cilik. Bukan karena terlalu banyak, tetapi karena memang langka. Jika ada keberadaannya juga tidak populis,” ujar Tasya, di sela-sela syuting Music Television Show Kidz Mania (Kreasi dan Musik Anak-Anak Indonesia), di Grand Cakung Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.Kidz Mania, sebuah tayangan musik di televisi, yang diproduksi PT. Tocose Indonesia bekerjasama dengan Bengkel Creative Anak Indonesia (BCAI) Production, mendapat dukungan masyarakat secara luas. Animo tersebut juga datang dari para pemerhati anak, musisi, penyanyi dan mantan penyanyi cilik, seperti Joshua, Tasya, Enno Lerian, Dea Ananda, Marshanda dan beberapa mantan penyanyi cilik lainnya. Menurut Sugito, Produser Kidz Mania, industri musik Indonesia dirasa kurang merespon positif lagu anak. Sejumlah acara musik di berbagai televisi swasta Indonesia menjamur, tetapi hampir semua yang ditampilkan adalah musik dewasa. Hal ini seolah semakin menutup ruang musik dan aspirasi anak-anak pada siaran di televisi. Bahkan sebuah acara yang dikhususkan untuk anak-anak juga diisi oleh lagu-lagu dan musik dewasa.
(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)
(kpl/prl/bun)
Anton
Advertisement
-
Fashion Selebriti Indonesia Potret Cantik Syahnaz Sadiqah Pakai Batik, Pancarkan Pesona Istri Pejabat