Tentang Fashion Batik, RAN: Produk Lokal Indonesia Makin Bersaing

Diperbarui: Rabu, 07 Oktober 2015 14:26 WIB Diterbitkan: Selasa, 06 Oktober 2015 20:40 WIB

RAN © KapanLagi.com/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Tidak akan ada habisnya kalau kita bicara tentang fashion. Terus berkembang dengan bermacam-macam pengaruh gaya dan kultur, RAN yang tampil dan melihat model kain Batik yang kian beragam pun mantap mengatakan kalau saat ini produk lokal Indonesia punya daya saung yang kuat.
"Karena kami tahu temanya mengangkat batik, kami siapin batik untuk tampil. Udah mempersiapkan diri secara look. Tapi batik yang kami pakai batik urban. Jadi batik modern bukan tradisional. Produk lokal Indonesia makin bersaing dengan produk luar. Sebagai anak muda kita harus men-support budaya nasional misalnya dari bidang fashion ini," ungkap Rayi RAN saat ditemui di FIMELAFest 2015 di Gandaria City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (4/10) malam.
Bukan cuma itu saja, dipercayanya RAN sebagai penampil pada acara tersebut pun membuat Rayi, Asta, dan Nino merasa seperti mengemban tugas. Yap, penampilan mereka kali ini seperti momen bagi RAN untuk mengingatkan pentingnya untuk melestarikan kain khas Indonesia itu.
"Bagus ya, kami merasa mengemban tugas untuk mengingatkan generasi sekarang kalau apa yang kita punya itu bagus apalagi digabung dengan budaya urban. Kaya kami misalnya batiknya ada di jaket jadi gak terlalu kaku. Paling enggak kita kenalin ke fans dulu ya," Ujar Nino RAN.

Tampil mengenakan batik, RAN serasa mengemban tugas penting © KapanLagi.com/Budy Santoso

"Ingin menginspirasi banyak orang juga. Mau kasih liat kalau batik gak kaku. Kami punya misi untuk membuat anak muda untuk bangga dengan budaya sendiri," tambah sang gitaris, Asta RAN.
Karena itu, RAN pun sempat mencari tahu asal-usul batik hingga kemungkinan untuk membuka usaha dengan kain khas Nusantara ini. Pasalnya, Batik sudah memiliki popularitas di mata dunia dan memiliki peluang bisnis yang tinggi.
"Dulu pernah manggung di Solo. Trus kami mengunjungi tempat-tempat pembuatan batik ya. Tapi gak sampai belajar yang gimana banget," tambah Nino.
"Siapa tahu kedepannya gimana. Kami gak mau menutup kemungkinan apapun. Batik juga udah mendunia ya jadi semoga batik bisa jadi bisnis yang global. Kami sebagai perwakilan anak muda Indonesia mungkin akan bisnis batik juga. Tapi belum tahu kapan," pungkas Rayi.