Yoko Ono Bicara Tentang NPT

Kapanlagi.com - Yoko Ono, seorang artis pelopor dan janda mendiang John Lennon, anggota kelompok musik The Beatles, hari Rabu berbicara menentang pengembangan senjata nuklir di PBB pada konferensi peninjauan kembali tentang Perjanjian Nonpengembangan Nuklir (NPT).

"Sebagai seorang anak Asia, sebagai warga desa global, dan sebagai wanita, saya merasa prihatin atas keselamatan planet kita," kata Ono dalam pidato di balai sidang umum tersebut.

Meskipun 188 negara telah menandatangani NPT, yang ditinjau kembali setiap lima tahun dan difokuskan pada perlucutan nuklir serta nonpengembangan dan energi nuklir untuk maksud damai, pengembangan nuklir terus berlanjut, katanya.

Dalam pidato tersebut, artis Jepang itu berbicara tentang penderitaan yang dialaminya semasa Perang Dunia II, saat ia melarikan diri untuk mencari tempat perlindungan ketika terjadi serangan-serangan bom terhadap Tokyo dan menderita akibat kekurangan pangan sebagai seorang anak.

Saat berusia 12 tahun, ia belajar dari pengalaman mengerikan dari mereka yang tinggal di Hiroshima dan Nagasaki, ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hirishoma dan Nagasaki tahun 1945.

Secara khusus ia berbicara tentang apa yang disebut hibakusha, yang menjadi korban serangan bom atom itu. "Perjalanan panjang mereka yang mengerikan" dimulai selama perang tersebut dan berlanjut sepanjang hidup mereka, bahkan selama mereka mengabdikan diri mereka untuk memusnahkan senjata nuklir, katanya.

"Para hibakusha secara berani dan bijaksana telah mengubah pengalaman mereka menjadi suatu peringatan terhadap dunia dengan mengatakan tidak lagi Hiroshima dan Nagashki," katanya. "Belum ada suatu waktu ketika peringatan ini menjadi begitu penting seperti saat ini. Bila kita ingin melihat planet ini terus hidup, jangan lagi membangkitkan kenangan Hiroshima bagi kita semua."

Dalam presentasinya itu, ia juga berbicara tentang bagaimana debu dan material radioaktif dari uji coba dan pengeboman mempengaruhi begitu banyak orang, karena "kerusakan akibat nuklir tidak akan hilang, kerusakan itu akan menyebar dan tetap ada."

Meskipun ia merasa prihatin bahwa material radioaktif telah masuk ke dalam jaringan pangan dan mencemari planet tersebut, Ono mengatakan ia berharap para warga negara dapat menghentikan gelombang penghancuran.

Tetapi, Ono mempertanyakan logika berlanjutnya pengembangan "senjata paling berbahaya tersebut" terhadap umat manusia dan menyarankan agar tidak ada seorang pun dapat menjatuhkan bom lagi sehingga tidak ada orang yang terpengaruh akibatnya.

"Seperti yang dikatakan John Lennon, waktunya belum terlambat," katanya. "Kita harus memberi kesempatan sekali lagi pada plaet ini. Marilah kita bangkit, bersatu dan bekerjasama membersihkan dan menyembuhkan planet kita, bukannya terus menghancurkannya".

"Suatu impian yang hanya diimpikan sendiri hanyalah mimpi. Suatu impian yang diimpikan bersama-sama adalah kenyataan. Bayangkan perdamaian," tambahnya.

Konferensi peninjauan kembali NPT dimulai hari Senin dan akan berakhir 27 Mei.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/erl)

Rekomendasi
Trending