Kapanlagi.com - Sudah umum jika anak perempuan yang berusia mendekati kepala tiga dan belum menikah maka orang tuanya bak kebakaran jenggot. Padahal mungkin ada alasan tertentu yang membuat wanita ini belum menjalankan mahligai rumah tangga atau mungkin memang belum ada jodoh. Bagi penulis novel Zara Zetira pengertian jodoh diartikan sebagai sebuah takdir yang harus diterima. Pasalnya semua manusia yang dilahirkan ke dunia dipastikan memiliki jodoh masing-masing.

"Hidup itu rileks. Jadi semua telah ditentukan. Kita lahir bukan asal keluar namun ada tujuan. Pun dengan jodoh. Jodoh itu bagian dari takdir," ujarnya saat peluncuran novel terbarunya SAMSARA di Harum Manis Resto, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Dikatakan lagi jodoh memang tak bisa diterka dan kapan datang. Namun sebenarnya secara kasat mata dapat dilihat pada masa yang berbeda.

"Sebetulnya kita semua bisa melihat ke depan tapi zaman sudah berubah dan kehidupan berputar cepat. Coba luangkan waktu untuk hening atau yoga sekitar sepuluh menit maka akan terasa keluar dari zona kehidupan yang ada. Memang terdengar agak mistik padahal itu ada dan menjadi pengalaman sendiri," sambungnya lagi.

Ia menambahkan jika wujud jodoh sebenarnya bukan hanya pada pasangan hidup melainkan juga dapat hadir pada orang-orang terdekat.

"Kalau jodoh yang saya rasakan pada almarhum bapak saya. Saya merasa dia masih ada dan masih membantu dalam segala persoalan. Apakah hal itu akan terulang lagi? Nggak tahu, tapi saya percaya akan ada jiwa seperti itu suatu waktu dengan bentuk yang lain," pungkas Zara.      

Berita Foto

+13

Zara Zetira di Harum Manis Resto