Perseteruan India Pakistan, Pil Pahit Politik Untuk Bollywood

Perseteruan India Pakistan, Pil Pahit Politik Untuk Bollywood India vs Pakistan ©insysdnet.com

Kapanlagi.com - Belakangan di India sedang panas isu pemboikotan film yang terdapat bintang Pakistan di dalamnya. Banyak seleb yang sudah menyampaikan pendapatnya, salah satunya Salman Khan yang membela para bintang Pakistan, sementara Ajay Devgan dengan lantang mendukung gerakan yang diinisiasi oleh salah satu partai besar di India tersebut.

Banyak film baru yang ikut terancam dengan gerakan ini, termasuk film baru Aishwarya Rai dan Ranbir Kapoor, AE DIL HAI MUSHKIL yang di dalamnya ada nama Fawad Khan, aktor ganteng dari Pakistan. Tidak hanya itu, film RAEES yang dibintangi oleh Shahrukh Khan juga terancam diboikot jika tetap pakai bintang Pakistan. Padahal salah satu bintang yang main di film RAEES adalah aktris Pakistan.

Tidak cukup dengan memboikot, pemerintah kota Mumbai bahkan mengeluarkan keputusan untuk mendeportasi semua aktor/aktris dari Pakistan yang berada di sana. Pemkot Mumbai memberikan waktu dua pekan sejak pengumuman dipasang beberapa hari lalu untuk para seniman itu pulang ke negara mereka. Ada apa gerangan?

PERMUSUHAN LAMA

Hubungan India dan Pakistan memang tidak pernah akur sejak mereka berpisah dari British India pada tahun 1947 silam. Perang demi perang terjadi antara India dan Pakistan dan membuat hubungan politik dua negara yang dulunya satu itu terus memanas.


Perang India Pakistan sejak 1947 ©ibtimes.co.inPerang India Pakistan sejak 1947 ©ibtimes.co.in


Secara resmi, India dan Pakistan sudah berperang sebanyak empat kali sepanjang kurun waktu 1947 - 1999. Perang pertama terjadi pada tahun 1947, kedua pada tahun 1965, ketiga pada tahun 1971 dan terakhir pada tahun 1999. Selain itu juga terjadi beberapa perang tidak resmi antara dua negara, ada pula perselisihan di perbatasan yang tiada henti.

Ada banyak masalah antara India dengan Pakistan, salah satunya adalah perebutan Lembah Kashmir yang sampai saat ini masih jadi perdebatan. Meski indah, namun Lembah Kashmir menyimpan duka karena selalu jadi bahan rebutan yang tentu menelan banyak korban antar dua negara.

SERANGAN TERORIS DI URI

Urusan lembah Kashmir sampai sekarang masih jadi pokok permasalahan antara Pakistan dan India. Sempat damai selama beberapa tahun, tapi beberapa waktu lalu terjadi serangan yang diduga dilakukan oleh teroris dari Pakistan.

Serangan itu terjadi di kawasan Uri, tepatnya di daerah Jammu dan Kashmir. Para penggemar India di Indonesia, terutama fans Shaheer Sheikh pasti langsung mengenali kawasan ini, karena Jammu adalah kota asal sang aktor.


Serangan di Uri pada 18 September lalu bikin hubungan India - Pakistan memanas lagi ©ibtimes.co.inSerangan di Uri pada 18 September lalu bikin hubungan India - Pakistan memanas lagi ©ibtimes.co.in


Pada 18 September 2016 lalu, kawasan Jammu dan Kashmir diserang oleh kelompok teroris yang diduga kelompok Jaish-e-Mohammed. Serangan itu dilakukan setelah subuh, tepatnya pukul 05.30 pagi dan menewaskan 85 warga sipil yang tidak bersalah dan membuat masyarakat India marah bukan kepalang.

Tidak hanya menewaskan 85 warga, serangan yang dimulai dari teror ke pihak militer India di Kashmir itu juga melukai ribuan orang lainnya. Bagaimana tidak, tak hanya melepaskan tembakan dengan senjata laras panjang, teroris itu juga melempar tak kurang dari 17 granat dalam waktu kurang dari tiga menit.


PIL PAHIT BUAT BOLLYWOOD

Urusan politik dan militer India dengan Pakistan ini berimbas pada dunia hiburan dua negara. Setelah bertahun-tahun tenang bekerjasama, kini industri film India, Bollywood pada khususnya tak lagi damai.

Banyak film India yang dicekal di Pakistan, dengan berbagai alasan pihak sensor film dan pemerintah Pakistan menolak untuk menayangkan film India. Padahal publik Pakistan adalah salah satu lahan besar dan basah bagi industri film India. Kehilangan penonton di Pakistan, sama halnya dengan kehilangan sepertiga pemasukan bagi film India.

Kini yang jadi masalah adalah keberadaan aktris Pakistan di India. Banyak yang sudah punya nama besar dan memang sebagian besar karirnya dihabiskan di India, sebut saja Fawad Khan dan Mahira Khan yang sekarang sedang ikut proyek di Bollywood. Sekarang mereka harus siap-siap angkat kaki dari Mumbai setelah pemerintah kota setempat memutuskan untuk mendeportasi artis Pakistan sebagai bentuk kemarahan atas serangan di Uri.


Film India dan seleb Pakistan jadi korban permusuhan dua negara ©ibtimes.co.inFilm India dan seleb Pakistan jadi korban permusuhan dua negara ©ibtimes.co.in


Tidak hanya itu, pemerintah India pun melarang film Bollywood yang memajang artis Pakistan untuk tayang di seluruh negeri. Bayangkan saja betapa banyak kerugian yang bakal dialami oleh produser jika mereka tetap menayangkan film dengan artis Pakistan di dalamnya.

Bisa saja para produser melakukan hal itu dan hanya menyebar film mereka di negara lain. Tapi kerugian tentu sudah menghadang di depan mata, karena masyarakat India memberikan pemasukan yang kerap kali jauh lebih besar dari penjualan tiket di luar negeri.

Karena masalah ini, Shahrukh Khan disebut bakal mengganti aktris Pakistan yang main di film terbarunya, RAEES. Demikian pula dengan Karan Johar, sutradara AE DIL HAI MUSHKIL disebut bakal mengganti sosok Fawad Khan dengan Saif Ali Khan, padahal poster film, trailer dan promo sudah dilakukan dengan wajah Fawad Khan di dalamnya.

Pemerintah Mumbai sendiri menyatakan jika mereka tidak ingin bermasalah dengan Shahrukh atau Karan, dan pelaku bisnis hiburan lainnya di India. Tapi soal urusan artis Pakistan, mereka tidak bisa memberikan toleransi dan tak akan mengizinkan film-film itu tayang di pasaran India.

CHAOS ANTAR SELEBRITIS

Kasus terorisme di Uri, permusuhan India dengan Pakistan, yang pada ujungnya menyeret para seniman ini membuat para aktor/aktris dan pelaku industri hiburan dua negara itu resah. Ada yang mendukung gerakan pencekalan di masing-masing negara, ada pula yang membela dan menyebut bahwa seharusnya politik dan militer harus dipisahkan.

Sebut saja Salman Khan, yang dengan terang-terangan membela para aktor dan aktris Pakistan. Bagi Salman, tidak ada hubungannya antara seleb dengan teroris, dan seharusnya semua orang bisa berpikir jernih sebelum mencampur aduk urusan negara dengan seni.

Hal berbeda diungkapkan oleh Ajay Devgan, yang dengan tegas mendukung bahwa seniman dari Pakistan tidak boleh bekerja di India setelah tragedi Uri. Sayangnya, Ajay lalu dihujat oleh media negerinya sendiri karena belum lama ini suami Kajol itu memohon pada aktor Pakistan untuk bermain di film SHIVAAY.

Shahrukh Khan dan Karan Johar sendiri belum berkomentar soal masalah ini. Namun jika ancaman Pemerintah Mumbai ditetapkan, maka mereka tentu tidak bisa berkutik.


Bagaimana ujung masalah ini? Akankah urusan politik dan militer merusak hubungan baik yang terjalin di dunia hiburan India dan Pakistan?


(kpl/phi)

Rekomendasi
Trending