1. BAIT SURAU

Pertama ada film drama religi berjudul BAIT SURAU, yang dibintangi oleh Rio Dewanto, Astri Nurdin dan Ihsan Tarore. Jika kalian merasa aneh karena melihat Rio dan Ihsan nampak jauh lebih muda dari sekarang, jangan heran. Film ini memang diproduksi empat tahun lalu.

Namun, karena sempat terjadi kebakaran dan film ini nggak bisa diselamatkan, akhirnya perilisannya mundur hampir empat tahun lamanya. Film ini menceritakan kisah Rommy yang merasa menyesal kehilangan istrinya dalam sebuah kecelakaan.

Rommy (Rio Dewanto) tidak pernah mensyukuri hidupnya. Kehidupan malam dan perselingkuhan selalu menghiasi kehidupannya sehari-hari. Padahal Rommy telah memiliki istri yang soleha, Nadia (Nadia Vella). Masih dalam suasana pertengkaran, Rommy dan Nadia mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan Nadia tewas.

Rommy mulai berubah. Ia melakukan perjalanan ke sebuah desa di pesisir. Di sana ia menemukan sesuatu yang menuntun untuk memperbaiki hidupnya. Rommy menemukan berbagai macam peristiwa yang lebih mendewasakannya. Ia juga bertemu Siti (Astri Nurdin), gadis desa tuna rungu yang kemudian hadir dalam hari-harinya. Meski punya jalan cerita yang menyentuh, dilansir filmindonesia.or.id, film ini hanya mampu menyedot perhatian 4.544 penonton. Too bad.

2. AIR MATA FATIMAH

Drama religinya yang juga punya pendapatan rendah adalah AIR MATA FATIMAH. Baru dirilis pertengahan bulan lalu, film yang dibintangi Reza Pahlevi, Dwi Andhika, Oka Sugawa dan Jajang C Noer ini menceritakan kisah seorang pelacur yang dihujat.

Hamda (Anindika Widya) adalah janda yang ditinggal pergi suaminya entah kemana, berjuang menghidupi diri dan anak perempuan tunggalnya, Fatimah (Syarifah Afridila). Hidup ibu dan anak tersebut tersisih dari penduduk desa lainnya, karena Hamda bekerja sebagai pelacur. Hamda sering disudutkan pada posisi serba salah atas permintaan anaknya: Kitab Suci Al-Qur’an, mukena, sajadah, dan buku-buku pelajaran agama Islam.

Di kampung itu tokoh agama yang disegani dan terpandang, Guru Ali Daud (Oka Sugawa), mengutus anaknya, Ichsanudin (Dwi Andhika), untuk mengajar Fatimah tentang agama Islam. Usaha tersebut dimanfaatkan oleh Harunsyah (Reza Pahlevi), saingan Ali Daud waktu muda dalam memperebutkan Hamda.

Harunsyah menghasut penduduk bahwa Guru Ali Daud punya hubungan khusus dengan Hamda. Ia juga menyebar kabar bahwa Ichsanudin berbuat asusila dengan Fatimah. Untuk meyakinkan penduduk Fatimah harus diuji dengan membaca Ayat suci Al-Qur’an di hadapan semua penduduk dan para ahli kitab di desa tersebut.

Jika Fatimah tidak bisa membaca Al-Qur’an, maka keempat korban fitnah akan lebih teraniaya. Warga desa akan mengubur mereka hingga sebatas leher, dilempar batu, serta diusir dari desa. Meski bikin berderai air mata, AIR MATA FATIMAH hanya mampu menarik 5.131 penonton.

3. MIEMIEN: HANTU POSESIF

Film ketiga yang meraih pendapatan buruk adalah film horror comedy besutan sutradara Chiska Doppert. Diperankan dua bintang muda Chris Laurent dan Alessia Cestaro, nyatanya tak mampu mengangkat pendapatan film ini.

MIEMIEN: HANTU POSESIF sendiri berkisah tentang Juna (Chris Laurent) novelis tampan yang berniat menulis novel horor. Agar ceritanya terasa nyata, ia pun membuka mata batinnya agar bisa melihat makhluk tak kasat mata.

Hal inilah yang membuat Juna bertemu dengan Miemien (Alessia Cestaro). Benih-benih cinta pun muncul di antara mereka. Mpok Mercy Sitanggang selaku penulis skenario, sempat berjanji bila film ini nanti bakal menyajikan kisah cinta yang unik.

"Dalam film ini saya ingin menunjukkan bahwa hantu juga memiliki kehidupan layaknya manusia," ungkapnya. Kenyataannya, film yang juga dibintangi oleh Mike Lucock, Selena Alesandra dan Amec Haris ini hanya mampu meraih 2.111 penonton.

4. CABE-CABEAN

Film keempat adalah CABE-CABEAN yang dibintangi Yuki Kato. Meski mengadaptasi istilah kekinian, film ini tak berhasil mengajak audiens yang lebih muda untuk nonton aksi kebut-kebutan Ciccio Manassero.

CABE-CABEAN mengisahkan tentang sekelompok remaja SMA dan berbagai problematika kehidupan remajanya. Susan (Yuki Kato) salah satu di antara mereka yang sangat mengagumi Derex (Ciccio Manassero) yang merupakan seorang pembalap jalanan.

Derex juga memiliki perasaan yang sama dengan Susan. Susan yang memiliki sedikit perbedaan sifat dengan kedua temannya membuatnya harus menghadapi sedikit pertentangan dari teman-temannya. Meski banyak konflik khas anak muda ikut ditampilkan, CABE-CABEAN hanya ditonton sebanyak 6.784 penonton.

5. PERSEMBAHAN TERAKHIR

Terakhir, ada niat mulia Fadly Jackson yang dituangkannya dalam film berjudul PERSEMBAHAN TERAKHIR. Impersonator Michael Jackson ini bahkan sudah meminta izin kepada pihak keluarga MJ dan mendapat dukungan positif.

Dalam film ini, Fadly Jackson dan grup dancenya, MJJ, dikalahkan oleh grup Black Cat dalam sebuah kompetisi dance. Peristiwa ini membuatnya tak ingin lagi kembali ke dunia tari. Sampai pada suatu hari, ia mau kembali karena ingin menyenangkan seorang anak penderita leukimia. 

Meski sekilas mirip dengan beberapa film yang punya basic dance seperti STEP UP, film yang jadi persembahan terakhir Michael Jacksonnya ini hanya ditonton sebanyak 5.312 penonton.