'KAU DAN AKU CINTA INDONESIA' Usung Tema Persahabatan dan Alam

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diterbitkan:

'KAU DAN AKU CINTA INDONESIA' Usung Tema Persahabatan dan Alam dok. press release

Kapanlagi.com - Film KAU DAN ACI (AKU CINTA INDONESIA) diprediksi banyak orang bakal menyita perhatian untuk segera menontonnya. Terutama dari kalangan pelajar se-Indonesia, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Apalagi selama ini, film yang mengangkat tema pelajar masih jarang di visualisasikan dalam bentuk film. 
Kehadiran film KAU DAN ACI (AKU CINTA INDONESIA) dirasa begitu bermanfaat sebagai nostalgia penggemar serial AKU CINTA INDONESIA (TVRI) bagi para orang tua dan menjadi potret kehidupan pelajar di tanah air.
Cerita ini pun beranjak dari sukses serial Aku Cinta Indonesia (ACI) yang pernah  sukses dan meraih popularitas di TVRI era 1980-an. Program tersebut adalah unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkerjasama dengan PPFN yang disupervisikan dan diproduksi oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi pendidikan (Pustekkom Kemdikbud).
Dalam film yang di produksi Qasthalani Citra Film ini terkandung unsur pendidikan karakter dan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja. Sifat-sifat mulia seperti tanggungjawab, displin, kerjasama, toleransi dan saling menghargai menjadi pembeda film ini dengan film-film Indonesia lainnya. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda kita, terutama dari para orang tua yang mengharapkan anak-anaknya memiliki jiwa jujur dan bertanggung jawab. Mengingat, sifat-sifat tersebut yang kini mulai sulit ditemui di kalangan mereka. Padahal hampir semua orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki keturunan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti baik.
Film ini bercerita mengenai tiga sahabat Andi, Cahaya dan Ian (ACI). Persahabatan mereka berada dalam sebuah desa yang memiliki pemandangan indah nan alami karena diapit oleh dua gunung, Merapi dan Merbabu. Mereka dipertemukan ketika Andi dan Ian yang sudah bersahabat sebelumnya, didatangi oleh seorang murid baru pindahan bernama Cahaya yang berasal dari Jakarta. Pertemuan mereka bertiga bukan hanya mengenai cinta dan pertemanan, tapi juga mengenai kecintaan akan musik dan budaya yang mereka miliki masing-masing.
Melewati sebuah proses yang panjang, mereka bertiga tak bisa mengelak ketika takdir mempertemukan mereka dengan pelajar lain bernama Tiwi, Nanda, Bagas, Ichsan dan teman sekelas lainnya. Saat itu teman-teman lainnya sedang membentuk sebuah kelompok musik paduan suara.
Kelompok tersebut terbentuk berkat kemampuan individu masing-masing yeng memiliki jiwa seni seperti koreografi tarian tradisional, harmoni indah alat-alat musik dan unsur budaya yang telah wariskan kepada mereka. Dipimpin oleh seorang Guru musik bernama Pak Jay, mereka harus mengatasi semua masalah pribadi mereka sendiri sebelum mereka mampu bersatu untuk satu tujuan yaitu musik dan kebersamaan. Selain itu ada juga dinamika konflik keluarga yang harus memisahkan antara Cahaya dan ibundanya (Cici) dalam kurun waktu lama.
Pemandangan alami menjadi salah satu view yang enak untuk dilihat dan tak bosan untuk dipandang. Keramah tamahan penduduk sekitar (Kopeng) Semarang Jawa Tengah tempat lokas

i syuting membuat suasana terasa nyaman dan bersahabat.
 

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(prl/dka)

Rekomendasi
Trending