1. Jalankan Perintah

Selain Anggika Bolsterli, hampir semua pemain merupakan anggota kepolisian Sumatera Barat. Salah satunya IPDA Dimas Adit Sutono yang dipercaya sebagai aktor utama pemeran tokoh Horas. Ia mengaku cukup berat pada awal proses syuting.

"Waktu syuting pertama kali, jujur, sangat berat karena pimpinan membebankan saya untuk berakting sementara pengalaman nol sama sekali. Beruntung banyak teman-teman support hingga alhamdulilah berhasil," kata Ipda Dimas ditemui di tempat yang sama.

2. Memeluk Anggika

Dalam salah satu adegan, ada kondisi di mana karakter yang dibawakan Ipda Dimas harus memeluk Anggika. Sambil tersenyum malu, ia mengaku mau tak mau harus melakoninya karena sudah menjadi perintah.

"Kenapa saya berani memeluk karena perintah dari pimpinan, jadi mau nggak mau harus saya lakukan," ucap Ipda Dimas yang sehari-hari menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa, Deli Serdang ini.

Anggika menambahkan, "Secara background pekerjaan memang kita berbeda. Tetapi secara work etic kita sudah sama-sama berjuang. Masukan apapun yang aku kasih, mereka siap terima sampai Dimas bisa akting nangis aku bangga banget," tandasnya.

3. Mimpi Menjadi Polisi

SANG PRAWIRA berkisah tentang pemuda bernama Horas (Ipda Dimas) yang ingin menjadi seorang polisi. Namun hal tersebut ditentang oleh sang ayah yang ingin anaknya bekerja sebagai TKI dengan harapan bisa membantu perekonomian keluarga.

Namun karena mendapat restu dari sang ibu, Horas pun nekat mengejar mimpinya dengan mendaftar ke sekolah kepolisian. Mampukah Horas lolos seleksi calon anggota Polri? Lantas, bagaimana hubungan Horas dengan Nauli (Anggika Bolsterli) yang merupakan teman sekolahnya? Temukan jawabannya hanya di bioskop mulai 28 November 2019.