Demi Beri Keputusan Bijak, Hakim Cantik Deva Indah Salat Malam

Penulis: Arai Amelya

Diperbarui: Diterbitkan:

Demi Beri Keputusan Bijak, Hakim Cantik Deva Indah Salat Malam Deva Indah ©Bambang E Ros/KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Usai menjadi finalis Miss Indonesia 2006, Deva Indah rupanya mengikuti impiannya menjadi seorang hakim. Namun kala memutuskan hal itu, Deva sempat galau memilih antara kedokteran, psikologi dan hukum. Bagaimana kisah wanita cantik berusia 30 tahun ini akhirnya bisa jadi hakim di Sumedang?
"Setelah memilih hukum, saya jalani dan saya cintai jalan hidup itu. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Awalnya kan ingin kedokteran tapi nggak kesampaian dan ternyata lebih baik di hukum. Jadi ya disyukuri lah. Butuh waktu tiga tahun seperti dokter sebelum jadi hakim seperti sekarang. Ada jenjang cakim (calon hakim) dulu, baru dilantik. Setelah lulus S1 Hukum, saya langsung ambil S2 Hukum Bisnis, ikutan cakim lalu dilantik," beber Deva panjang lebar.
Wanita keturunan Palembang - Belanda inipun mengaku sempat menjadi hakim di Muara Bulian, Jambi selama tiga tahun lebih. Karena berkeliling Indonesia, pribadi Deva pun berubah jadi cukup mandiri dan kuat. Meskipun begitu Deva tak menampik kalau dirinya gugup tetapi dirinya memilih menerima resiko yang ada.

Meski berat, Deva Indah terima resiko jadi hakim ©Bambang E RosMeski berat, Deva Indah terima resiko jadi hakim ©Bambang E Ros

"Setiap keputusan itu kan harus ada pertimbangan. Yang pasti musyawarah itu di atas segala-galanya jadi hakim nggak memutuskan sendiri. Bahkan kalau memang butuh, saya sampai salat malam supaya keputusan saya adil. Pernah juga pakai perasaan pas menetapkan keputusan, cuma ya balik lagi ini keputusan mufakat," ungkap Deva yang dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Disinggung mengenai adakah masalah ancaman yang dia alami selama jadi hakim, Deva bersyukur belum pernah. Meskipun dirinya tak menampik ada beberapa orang yang mencampuri keputusannya. Deva sadar betul bahwa pekerjaannya ini harus bisa dipertanggungjawabkan pada Yang Maha Kuasa.
"Kalau keputusan saya sudah tidak baik, lebih baik keluar saja. Saya tahu resiko pekerjaan ini. Yang pasti kalau kerja dengan niat baik, hasilnya juga pasti baik. Orangtua sejauh ini sih cuma pesan jangan sampai yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan," usai Deva.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/ami/aia)

Reporter:

Amy

Rekomendasi
Trending