Kapanlagi.com - Gempa Aceh membuat banyak pihak terhenyak. Gempa 6,4 Skala Richter ini telah membuat beberapa bangunan di Aceh ambruk dan menewaskan 92 orang hingga sat ini, jumlah tersebut kemungkinan masih bisa bertambah.

Nova Eliza pun ikut prihatin dan ikut mempublikasikan penggalangan dana untuk korban gempa Aceh melalui akun Instagram pribadinya. Dirinya mengaku jika penggagas penggalangan dana tersebut adalah Tompi.

"Oh itu sebenarnya si Tompi. Sudah gitu aku bantu untuk mempublikasikan itu. Kalau sudah kayak ginikan menggunakan sosial media sudah yang paling efektif. Supaya banyak yang membantu," ujarnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (7/12) malam.

Nova Eliza © Kapanlagi/Budy Santoso

Aktris cantik ini mengaku jika dirinya juga ingin membuat penggalangan dana yang bersifat pribadi. "Aku sih kepenginnya lebih ke penggalangan dana pribadi aja. Misalnya teman-teman deket aku palak-palakin aja ngebantuin. Karena ternyata lumayan parah ya di sana. Aku dikirimin foto-foto dari saudara-saudaraku di Aceh. Kayak ruko-ruko ada yang miring. Rumah saudaraku lemarinya ada yang jatuh, pecah semuanya. Itukan kampungnya papa ku kan, jadi emang masih banyak keluargaku di situ," tambahnya.

Nova sendiri juga tak menyadari bahwa ada gempa besar telah terjadi di Aceh. Dirinya sibuk mengantar anak sekolah, hingga telat mengetahui jika ternyata ada gempa di tanah kelahirannya.

"Itukan pagi ya, subuh kejadiannya. Terus tadi pagi, aku pagi-pagi anterin anak sekolah. Nah pas itu di grup teman ada yang tanya gimana saudara di Aceh. Dari situ aku baru tahu bahwa ada kejadian ini. Soalnya enggak sempet baca berita atau nonton tv karena nyiapin makanan anakku. Setelah itu, baru deh aku nelepon mamaku. Panik juga sih karena telepon mamaku mati. Coba nelepon keponakanku juga mati teleponnya. Mungkin karena aksesnya ya. Terus udah gitu, aku bahas di grup keluargaku, ternyata bener gempa di sana. Ternyata kakakku udah ngecek dan bicara sama mamaku duluan, cerita bahwa mereka tuh subuh kabur ke halaman rumah sama keponakanku kan takut. Memang di Banda Aceh enggak separah di kota Pidie. Tapi kan tetep terasa ya namanya orangtua pasti panik ya," tutupnya.