Kapanlagi.com - Dalam bukunya yang berjudul Life, Passion, Dreams and Legacy, Piyu tak ingin menggurui ataupun menunjukkan kesuksesannya. Baginya buku ini semacam titik balik atas apa yang ia raih selama ini untuk dibagikan kepada orang lain. Dia juga berharap buku ini bisa memotivasi khususnya anak muda untuk mengikuti langkahnya dalam berkarya ataupun lebih dari dirinya.

"Ternyata banyak perjalanan saya yang bisa saya ceritakan ke orang dan saya coba ceritakan melalui buku. Supaya anak muda yang baca buku ini ikut termotivasi dan tidak berpikir bahwa dia sudah berada di atas," ujarnya saat dijumpai di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (23/2).

Dalam buku biografi ini Piyu banyak menceritakan pengalaman dirinya dengan karir usik yang ia raih. Dia tuliskan secara detail dan gamblang tentang dirinya berkenalan dengan musik, dan saat dia membentuk dan membesarkan grup band bernama Padi.

Piyu mengakui sulitnya menyusun buku daripada menulis sebuah lagu. Meski menulis tetang dirinya sendiri dia harus mengurutkan perjalanannya dari masa lalu hingga sekarang hingga menjadi sebuah cerita yang menarik untuk di baca.

"Kalau menulis lagu sudah menjadi kebiasaan saya, tapi buku kan butuh perhatian khusus butuh proses penyinkronan data dan fakta, mulai dari wawancara, terus saya edit dengan gaya penulisan saya dan diserahkan ke editor, terus diedit titik koma," paparnya.

Lantas pembagian waktu menulis dan bermusik seperti apa? "Ya kayak mengatur jadwal saja, semunya bisa dibagi. Persentasi enggak bisa saya jelaskan, terkadang kalau nggak ada kegiatan saya menulis," tukasnya.