Kapanlagi.com - Okra merupakan sayuran berbentuk polong yang sering menimbulkan tantangan tersendiri saat diolah. Teksturnya yang berlendir kerap membuat banyak orang enggan mengonsumsinya. Namun, dengan teknik yang tepat, cara memasak okra agar tidak berlendir sebenarnya cukup mudah dipraktikkan.
Sayuran yang juga dikenal dengan nama lady finger ini memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Lendir alami pada okra berasal dari zat mucilage yang keluar saat terkena panas atau air. Meski lendir ini sebenarnya bermanfaat sebagai sumber serat larut, teksturnya sering dianggap mengganggu kenikmatan hidangan.
Menurut Healthline, okra mengandung berbagai mineral penting seperti kalium, magnesium, tembaga, seng, fosfor, dan kalsium. Sayuran ini juga kaya akan vitamin A, B, C, hingga vitamin K yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Dengan memahami cara memasak okra agar tidak berlendir, Anda dapat menikmati manfaat nutrisinya tanpa terganggu oleh tekstur yang kurang disukai.
Okra atau Abelmoschus Esculentus adalah tanaman yang masih satu keluarga dengan kembang sepatu dan kapas. Bentuknya bundar memanjang dengan rongga di dalamnya, berlekuk, dan memiliki bulu-bulu halus di permukaan. Bagian dalam okra memiliki tekstur yang mirip dengan terong saat digigit, sementara kulit luarnya agak renyah seperti oyong.
Lendir pada okra merupakan karakteristik alami yang dihasilkan oleh zat mucilaginous. Zat ini mirip dengan lendir lidah buaya dan sebenarnya merupakan sumber serat larut yang baik untuk tubuh dan saluran pencernaan. Ketika okra dipotong atau terkena panas, sel-selnya akan pecah dan mengeluarkan lendir dalam jumlah yang bervariasi tergantung cara pengolahannya.
Melansir dari Alodokter, okra sebetulnya termasuk golongan buah-buahan namun kerap dianggap sebagai sayuran. Tanaman ini banyak ditemukan di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan Asia termasuk Indonesia. Dalam 100 gram okra mentah terkandung sekitar 33 kalori, 2 gram protein, 3 gram serat, serta berbagai vitamin dan mineral penting.
Pemahaman tentang karakteristik okra ini penting untuk menentukan teknik pengolahan yang tepat. Dengan mengetahui penyebab keluarnya lendir, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif sejak tahap pemilihan hingga proses memasak untuk menghasilkan hidangan okra yang lezat tanpa tekstur berlendir yang berlebihan.
Cara memasak okra agar tidak berlendir dimulai dari proses seleksi bahan yang tepat. Pemilihan okra yang baik akan sangat berpengaruh pada hasil akhir masakan. Okra yang terlalu tua atau besar biasanya memiliki rasa yang kurang enak dan mengeluarkan lebih banyak lendir saat dimasak.
Kriteria okra berkualitas baik:
Untuk penyimpanan, okra sebaiknya disimpan di kulkas maksimal 4 hari sebelum dimasak. Jangan mencuci okra jika tidak akan langsung diolah karena okra yang sudah dicuci cenderung mengeluarkan lebih banyak lendir dan mudah busuk. Simpan okra dalam kondisi kering pada suhu ruangan jika akan segera digunakan dalam 1-2 hari.
Persiapan yang tepat sebelum memasak sangat menentukan keberhasilan mengurangi lendir pada okra. Tahap ini meliputi pencucian, pemotongan, dan perlakuan khusus untuk meminimalkan keluarnya mucilage.
Langkah-langkah persiapan okra:
Mengutip dari buku Budidaya Okra: Sayuran Kaya Manfaat yang Mulai Digandrungi karya Ishan Latif, buah okra mempunyai bentuk bundar dan memanjang serta memiliki rongga di dalamnya dengan bulu-bulu halus di permukaannya. Pemahaman struktur ini membantu kita menentukan cara pemotongan yang tepat.
Teknik memasak yang dipilih sangat menentukan tingkat lendir pada okra. Beberapa metode terbukti lebih efektif dalam menghasilkan okra yang kering dan renyah tanpa tekstur berlendir yang mengganggu.
1. Menggoreng dengan Balutan Tepung
Metode ini sangat efektif menghilangkan lendir sekaligus menghasilkan tekstur renyah. Gulingkan okra yang sudah dipotong dalam adonan tepung kering, kemudian goreng dalam minyak panas. Tepung akan menyerap lendir dan membentuk lapisan krispy di permukaan okra. Hasil gorengan bisa langsung disantap dengan saus atau digunakan sebagai bahan tumisan.
2. Memanggang dalam Oven
Memanggang okra pada suhu tinggi (sekitar 200°C) selama 15-20 menit dapat mengurangi lendir secara signifikan. Letakkan okra di atas loyang yang sudah diolesi minyak, beri bumbu sesuai selera, lalu panggang hingga permukaannya sedikit kecoklatan. Metode ini menghasilkan okra yang kering dengan tekstur luar yang renyah.
3. Menumis dengan Api Besar
Saat menumis okra, gunakan api besar dan jangan tutup wajan. Api kecil akan membuat okra layu perlahan dan mengeluarkan lebih banyak lendir. Aduk terus-menerus dan masak maksimal 15 menit. Pastikan wajan sudah benar-benar panas sebelum memasukkan okra agar langsung matang tanpa mengeluarkan banyak cairan.
4. Menggoreng Sebentar Sebelum Ditumis
Goreng irisan okra dalam minyak panas selama 30 detik hingga 1 menit, lalu tiriskan. Okra yang sudah digoreng sebentar ini kemudian bisa ditumis dengan bumbu tanpa mengeluarkan banyak lendir. Teknik ini menggabungkan keuntungan dari dua metode sekaligus.
5. Memasak dengan Bahan Asam
Tambahkan bahan yang bersifat asam seperti air perasan lemon, cuka, atau tomat saat memasak okra. Kandungan asam membantu menekan keluarnya lendir secara signifikan. Aduk dengan hati-hati agar okra tidak pecah berlebihan karena okra yang pecah cenderung mengeluarkan lebih banyak lendir.
Waktu dan suhu memasak yang tepat menjadi kunci penting dalam cara memasak okra agar tidak berlendir. Banyak orang keliru mengira bahwa memasak okra lebih lama akan menghilangkan lendirnya, padahal justru sebaliknya.
Cara terbaik memasak okra adalah hingga mencapai tekstur al dente seperti pasta, yaitu matang namun masih sedikit renyah. Untuk mendapatkan tekstur sempurna, okra biasanya dimasak sekitar 8-15 menit tergantung metode yang digunakan. Memasak terlalu lama justru akan membuat okra semakin lembek dan berlendir.
Suhu tinggi dengan api besar sangat dianjurkan saat memasak okra. Panas yang tinggi dapat mengurangi produksi lendir dan membuat okra lebih beraroma dengan tekstur yang halus. Jika menggunakan oven, suhu 200-220°C ideal untuk memanggang okra hingga permukaannya kering dan sedikit kecoklatan.
Hindari menutup panci atau wajan saat memasak okra karena uap yang terkumpul akan membuat okra semakin basah dan berlendir. Biarkan uap keluar dengan bebas agar okra tetap kering. Pengadukan yang terus-menerus juga penting untuk memastikan okra matang merata dan tidak mengumpul di satu titik yang dapat menghasilkan uap berlebih.
Untuk metode merebus, waktu yang diperlukan lebih singkat yaitu sekitar 5-8 menit saja. Meski merebus bukan metode terbaik untuk mengurangi lendir, jika terpaksa menggunakan cara ini, pastikan air sudah mendidih sebelum memasukkan okra dan jangan merebusnya terlalu lama.
Pemilihan bahan pelengkap dan bumbu yang tepat dapat membantu mengurangi lendir okra sekaligus meningkatkan cita rasa masakan. Beberapa bahan memiliki sifat khusus yang dapat menyerap atau menekan produksi lendir pada okra.
Bahan yang membantu mengurangi lendir:
Untuk bumbu kering, gunakan ketumbar bubuk, merica, bawang putih bubuk, dan kaldu bubuk yang dapat membentuk lapisan pada permukaan okra. Hindari menambahkan terlalu banyak air atau cairan saat memasak karena akan meningkatkan produksi lendir. Jika perlu menambahkan cairan, lakukan sedikit demi sedikit sambil terus mengaduk dengan api besar.
Tidak, lendir pada okra justru bermanfaat bagi kesehatan. Lendir ini berasal dari zat mucilage yang merupakan sumber serat larut baik untuk pencernaan. Lendir okra dapat membantu melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan usus, dan bahkan memiliki efek prebiotik yang baik untuk pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh.
Waktu ideal memasak okra adalah sekitar 8-15 menit tergantung metode yang digunakan. Untuk menumis gunakan waktu maksimal 15 menit dengan api besar, sedangkan untuk merebus cukup 5-8 menit saja. Memasak terlalu lama justru akan membuat okra semakin berlendir dan lembek, sehingga sebaiknya masak hingga tekstur al dente saja.
Cara memasak okra agar tidak berlendir yang paling efektif adalah dengan memasaknya dalam keadaan utuh. Cukup potong bagian ujung batangnya saja dengan menyisakan sekitar 2 milimeter agar biji tidak terbuka. Jika harus memotong, gunakan potongan besar dengan ketebalan 1-2 cm dan hindari irisan melintang yang membuka terlalu banyak bagian dalam.
Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah okra yang dipilih sudah terlalu tua, okra dicuci terlalu lama sebelum dimasak, menggunakan api terlalu kecil, atau memasak terlalu lama. Pastikan memilih okra yang masih muda berukuran sedang, cuci hanya saat akan dimasak, gunakan api besar, dan jangan memasak lebih dari 15 menit.
Ya, okra beku justru cenderung mengeluarkan lebih sedikit lendir. Bahkan salah satu tips mengurangi lendir adalah dengan memotong okra dalam keadaan beku. Bekukan okra yang sudah dicuci dan dibersihkan, lalu potong selagi masih keras dan segera masak. Metode ini cukup efektif meski membutuhkan waktu persiapan lebih lama.
Metode terbaik adalah menggoreng atau memanggang karena suhu tinggi dapat mengurangi lendir secara signifikan. Menggoreng okra dengan balutan tepung atau memanggangnya dalam oven pada suhu 200°C akan menghasilkan tekstur kering dan renyah. Jika ingin menumis, pastikan menggunakan api besar dan jangan menutup wajan agar uap tidak terkumpul.
Ya, merendam okra dalam larutan air dan cuka putih selama 15-30 menit cukup ampuh mengurangi lendir. Setelah direndam, bilas okra di bawah air mengalir dan keringkan dengan tisu sebelum dimasak. Kandungan asam dalam cuka membantu menekan produksi mucilage sehingga okra tidak terlalu berlendir saat dimasak. Metode ini bisa dikombinasikan dengan teknik memasak lainnya untuk hasil maksimal.