10 Momen Paling Mengharukan di NARUTO, dari Kematian Jiraiya hingga Pengorbanan Hinata
IMDB
Naruto merupakan salah satu anime paling populer di seluruh dunia. Dengan jumlah episode yang sudah mencapai ribuan, nggak heran jika banyak sekali momen-momen emosional yang pernah tersaji di dalamnya, mulai yang bikin merinding, marah, excited dan lain sebagainya.
Nah di artikel ini, KapanLagi telah mengumpulkan 10 momen terbaik dari NARUTO yang paling emosional dan bikin mewek nontonnya. Simak selengkapnya di bawah ya!
Pada momen kematian Asuma, digambarkan reaksi Shikamaru yang begitu terpukul dan emosional. Wajar saja, Ia baru saja kehilangan guruny. Cara ia merokok untuk pertama kalinya demi mengenang Asuma adalah adegan yang tidak akan dilupakan fans.
Untuk pertama kalinya Naruto melihat wajah ibunya, Kushina dan mendengar cerita penuh cinta tentang kelahirannya. Pelukan Kushina menjadi momen yang benar-benar memulihkan luka batin Naruto.
Saat Naruto hampir kehilangan kendali karena marah dan patah hati, Minato muncul dan memeluknya, memberikan ketenangan yang hanya bisa diberikan seorang ayah. Adegan ini sangat kuat secara emosional.
Saat Gaara tewas dan kemudian berhasil dihidupkan kembali, Naruto menangis sejadi-jadinya karena memahami rasa kesepian Gaara. Ini adalah titik penting dalam hubungan mereka.
Walau Hinata paham betul dirinya tidak sebanding dengan Pain, Ia tetap maju untuk menyelamatkan Naruto. Pengakuan tulusnya membuat adegan ini terasa sangat menyentuh.
Momen ketika Obito yang sekarat memberikan Sharingannya kepada Kakashi sambil berkata, "Kakashi, ambil mataku," menjadi salah satu adegan paling memilukan dalam keseluruhan seri.
Episode flashback Gaara waktu kecil sangat brutal dan penuh kesedihan. Pengkhianatan pamannya dan kesendirian total membuat penonton memahami betapa kelamnya masa lalunya.
Neji melompat ke depan untuk melindungi Naruto dan Hinata di Perang Dunia Ninja. Kata-kata terakhirnya memperlihatkan betapa ia sudah bebas dari beban takdir dan menerima hidupnya sepenuhnya.
Guru yang paling dicintai di seri ini gugur saat menyusup ke desa Pain. Cara Jiraiya menuliskan pesan terakhir sambil tubuhnya tenggelam membuat adegan ini jadi salah satu yang paling menyayat hati.
Setelah bertahun-tahun konflik, keduanya akhirnya berbicara jujur dari hati ke hati dengan tubuh terluka parah. Mereka menangis, bukan karena sakit fisik, tetapi karena beban emosi selama bertahun-tahun akhirnya pecah.