cara menanam daun bawang, di pot, di polybag, di botol bekas, di tanah terbuka, dari biji, dari batang, dari akar

cara menanam daun bawang, di pot, di polybag, di botol bekas, di tanah terbuka, dari biji, dari batang, dari akar
cara menanam daun bawang, di pot, di polybag, di botol bekas, di tanah terbuka, dari biji, dari batang, dari akar

# Panduan Lengkap Cara Menanam Daun Bawang di Rumah untuk Pemula

1. Mengenal Daun Bawang dan Kemudahan Menanamnya di Rumah

Mengenal Daun Bawang dan Kemudahan Menanamnya di Rumah (c) Ilustrasi AI

Daun bawang merupakan salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Tanaman ini memiliki keunggulan karena mudah tumbuh dan dapat ditanam di berbagai media, mulai dari pot, polybag, botol bekas, hingga langsung di tanah terbuka.

Menanam daun bawang di rumah memberikan banyak keuntungan, terutama bagi Anda yang memiliki lahan terbatas di perkotaan. Selain menghemat biaya belanja bumbu dapur, Anda juga bisa mendapatkan daun bawang segar kapan saja tanpa perlu khawatir dengan residu pestisida kimia berbahaya.

Proses budidaya daun bawang sangat cocok untuk pemula karena tidak memerlukan perawatan rumit dan bisa dipanen dalam waktu relatif singkat. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui tiga cara utama: dari biji, dari batang sisa potongan, atau dari bagian akar yang masih segar, sehingga memberikan fleksibilitas dalam memulai berkebun di rumah.

2. Cara Menanam Daun Bawang di Pot

Cara Menanam Daun Bawang di Pot (c) Ilustrasi AI

Menanam daun bawang di pot adalah pilihan praktis bagi Anda yang memiliki ruang terbatas seperti balkon atau teras rumah. Metode ini memungkinkan Anda untuk mengontrol kondisi tanaman dengan lebih baik dan memindahkan posisi pot sesuai kebutuhan sinar matahari.

Langkah pertama adalah memilih pot dengan diameter minimal 20-30 cm dan memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air. Media tanam yang ideal untuk daun bawang adalah campuran tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 yang membuat tanah menjadi poros, subur, dan gembur.

Untuk pembibitan, Anda bisa menggunakan sisa batang daun bawang yang masih memiliki akar sepanjang 3-5 cm. Rendam bagian akar dalam air bersih selama 3-5 hari hingga muncul tunas baru dan akar bertambah panjang. Setelah tunas tumbuh, pindahkan ke pot yang telah diisi media tanam dengan membuat lubang sedalam 5 cm, masukkan bibit dengan posisi akar di bawah, lalu tutup dengan tanah dan padatkan sedikit.

Penyiraman dilakukan 2-3 kali sehari terutama pada pagi dan sore hari, namun hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk. Letakkan pot di tempat yang mendapat sinar matahari cukup, minimal 4-6 jam per hari. Pemupukan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 7 hari menggunakan pupuk organik cair yang disemprotkan setiap 2 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan optimal.

3. Cara Menanam Daun Bawang di Polybag

Cara Menanam Daun Bawang di Polybag (c) Ilustrasi AI

Polybag menjadi alternatif media tanam yang ekonomis dan efisien untuk budidaya daun bawang dalam skala rumah tangga. Kelebihan menggunakan polybag adalah harganya yang terjangkau, mudah dipindahkan, dan dapat disesuaikan dengan ruang yang tersedia di pekarangan rumah.

Pilih polybag berukuran sedang dengan diameter sekitar 20 cm dan tinggi 25 cm yang cukup untuk pertumbuhan akar daun bawang. Pastikan polybag memiliki lubang drainase di bagian bawah atau buatlah beberapa lubang kecil menggunakan paku atau gunting untuk sirkulasi air yang baik.

Media tanam untuk polybag sama dengan media tanam di pot, yaitu campuran tanah gembur, kompos, dan arang sekam. Isi polybag hingga tiga perempat bagian, sisakan ruang di bagian atas untuk memudahkan penyiraman. Untuk jarak tanam dalam satu polybag, Anda bisa menanam 3-5 batang daun bawang dengan jarak sekitar 5 cm antar batang agar tidak terlalu rapat dan memiliki ruang tumbuh yang cukup.

Teknik penanaman di polybag dapat menggunakan metode vegetatif dari anakan atau sisa batang yang masih segar. Buat lubang tanam sedalam 3-5 cm, masukkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak, kemudian tutup dengan media tanam dan siram hingga lembab. Perawatan rutin meliputi penyiraman teratur setiap pagi dan sore, pemberian pupuk organik setiap 2 minggu, serta pembersihan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.

Daun bawang yang ditanam di polybag biasanya dapat dipanen setelah berumur 2-2,5 bulan sejak dipindahkan ke media pembesaran. Panen dapat dilakukan secara bertahap dengan memotong bagian daun yang sudah cukup besar, sehingga tanaman dapat terus tumbuh dan menghasilkan daun baru untuk panen berikutnya.

4. Cara Menanam Daun Bawang di Botol Bekas

Cara Menanam Daun Bawang di Botol Bekas (c) Ilustrasi AI

Memanfaatkan botol bekas untuk menanam daun bawang adalah solusi kreatif dan ramah lingkungan yang cocok untuk lahan sangat terbatas. Metode ini sangat populer di kalangan urban farming karena praktis, murah, dan dapat diletakkan di berbagai sudut rumah seperti dinding, pagar, atau rak vertikal.

Siapkan botol plastik bekas berukuran 1,5 liter atau lebih besar, cuci bersih dan keringkan. Potong botol menjadi dua bagian atau buat lubang memanjang di sisi botol jika ingin menggunakan sistem vertikal. Lubangi bagian bawah botol untuk drainase air agar tidak terjadi genangan yang dapat merusak akar.

Untuk media tanam di botol bekas, gunakan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 yang lebih ringan namun tetap subur. Isi botol dengan media tanam hingga hampir penuh, sisakan 2-3 cm dari bibir botol. Cara termudah menanam daun bawang di botol adalah menggunakan sisa batang dengan akar yang telah direndam air hingga tumbuh tunas baru.

Tanam 1-2 batang daun bawang per botol agar tidak terlalu sesak dan memiliki ruang tumbuh yang cukup. Masukkan bagian akar ke dalam media tanam sedalam 3-4 cm, padatkan tanah di sekitar batang, lalu siram hingga lembab. Letakkan botol di tempat yang mendapat cahaya matahari cukup, bisa digantung di dinding atau diletakkan di rak dengan posisi horizontal atau vertikal.

Penyiraman untuk tanaman di botol bekas perlu lebih diperhatikan karena volume media tanam yang terbatas. Siram setiap hari pada pagi atau sore hari dengan air secukupnya, jangan sampai tergenang. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk cair organik yang disemprotkan setiap 2 minggu sekali. Daun bawang di botol bekas biasanya dapat dipanen dalam waktu 6-8 minggu setelah tanam.

5. Cara Menanam Daun Bawang di Tanah Terbuka

Menanam daun bawang di tanah terbuka atau lahan langsung memberikan hasil yang lebih maksimal karena tanaman memiliki ruang tumbuh yang lebih luas dan akses nutrisi yang lebih baik dari tanah. Metode ini cocok untuk Anda yang memiliki pekarangan atau kebun di rumah dan ingin menanam dalam jumlah lebih banyak.

Persiapan lahan dimulai dengan membersihkan area tanam dari gulma dan sampah, kemudian gemburkan tanah menggunakan cangkul sedalam 20-30 cm. Campurkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-15 kg per meter persegi ke dalam tanah dan biarkan selama 1 minggu sebelum penanaman agar pupuk tercampur merata dan tanah siap digunakan.

Buatlah bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang sesuai kebutuhan dengan jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm untuk memudahkan perawatan. Sistem bedengan membantu drainase air dan mencegah genangan yang dapat merusak akar daun bawang. Buat lubang tanam dengan jarak 10 cm dalam baris dan jarak antar baris 15-20 cm untuk memberikan ruang tumbuh yang optimal.

Bibit daun bawang dapat ditanam langsung dari biji yang telah disemai atau dari anakan yang sudah memiliki 3-4 helai daun. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam sedalam 5 cm, tutup dengan tanah, dan padatkan sedikit di sekitar pangkal batang. Siram dengan air secukupnya hingga tanah lembab namun tidak tergenang.

Perawatan tanaman di lahan terbuka meliputi penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari terutama saat musim kemarau, penyiangan gulma secara berkala agar tidak bersaing menyerap nutrisi, dan pemupukan susulan setiap 2-3 minggu menggunakan pupuk NPK atau pupuk organik cair. Daun bawang di tanah terbuka biasanya dapat dipanen setelah berumur 2-3 bulan dengan cara memotong bagian daun atau mencabut seluruh tanaman jika ingin memanen umbinya.

6. Teknik Perbanyakan Daun Bawang: Dari Biji, Batang, dan Akar

Teknik Perbanyakan Daun Bawang: Dari Biji, Batang, dan Akar (c) Ilustrasi AI

Daun bawang dapat diperbanyak melalui tiga metode utama yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Memahami ketiga teknik ini akan membantu Anda memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan berkebun di rumah.

Perbanyakan dari Biji (Generatif)

Menanam daun bawang dari biji adalah metode yang paling ekonomis namun memerlukan waktu lebih lama hingga panen. Pilih biji berkualitas dari toko pertanian terpercaya atau dari bunga daun bawang yang sudah tua dan kering. Lakukan penyemaian dengan menaburkan biji pada media semai berupa campuran tanah dan kompos halus, tutup tipis dengan tanah, lalu siram dengan semprotan halus agar biji tidak terbawa air.

Letakkan wadah semai di tempat teduh dan jaga kelembaban media dengan menyiram setiap hari menggunakan sprayer. Biji akan berkecambah dalam waktu 7-14 hari tergantung kondisi lingkungan. Setelah bibit memiliki 2-3 helai daun atau berumur sekitar 3-4 minggu, pindahkan ke media tanam permanen dengan hati-hati agar akar tidak rusak.

Perbanyakan dari Batang (Vegetatif)

Metode ini paling populer dan mudah dilakukan di rumah karena memanfaatkan sisa daun bawang dari dapur. Potong bagian batang daun bawang yang masih memiliki akar sepanjang 3-5 cm dari pangkal. Rendam potongan batang dalam wadah berisi air bersih dengan posisi akar terendam dan bagian batang di atas permukaan air.

Ganti air setiap 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan dan mencegah pembusukan. Dalam waktu 3-7 hari, tunas baru akan muncul dari bagian tengah batang dan akar akan bertambah panjang. Setelah tunas tumbuh setinggi 5-10 cm dan akar cukup kuat, pindahkan ke media tanam yang telah disiapkan baik di pot, polybag, botol bekas, maupun tanah langsung.

Perbanyakan dari Akar dan Anakan

Daun bawang yang sudah tumbuh dewasa akan menghasilkan anakan di sekitar pangkal batang utama. Anakan ini dapat dipisahkan dan ditanam sebagai bibit baru yang sudah memiliki sistem perakaran sendiri. Cara memisahkan anakan adalah dengan menggali tanah di sekitar tanaman induk secara hati-hati, pisahkan anakan yang sudah memiliki akar dengan menggunakan tangan atau pisau bersih.

Pastikan setiap anakan memiliki akar yang cukup dan minimal 2-3 helai daun. Tanam anakan ke media tanam baru dengan kedalaman yang sama seperti posisi sebelumnya, padatkan tanah di sekitar pangkal batang, lalu siram hingga lembab. Metode ini memberikan hasil yang lebih cepat karena tanaman sudah memiliki sistem perakaran yang kuat dan dapat beradaptasi lebih baik.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen daun bawang?

Waktu panen daun bawang bervariasi tergantung metode penanaman yang digunakan. Jika menanam dari biji, daun bawang dapat dipanen setelah 2,5-3 bulan sejak semai. Namun jika menggunakan metode vegetatif dari batang atau anakan, panen pertama sudah bisa dilakukan dalam waktu 6-8 minggu setelah tanam. Panen dapat dilakukan secara bertahap dengan memotong bagian daun yang sudah cukup besar, sehingga tanaman terus menghasilkan daun baru.

2. Apakah daun bawang memerlukan sinar matahari penuh?

Daun bawang termasuk tanaman yang cukup toleran terhadap kondisi cahaya, namun tumbuh optimal dengan sinar matahari 4-6 jam per hari. Tanaman ini dapat tumbuh di tempat yang mendapat sinar matahari sebagian atau teduh sebagian, namun pertumbuhannya akan lebih lambat. Jika menanam di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang mendapat cahaya cukup atau gunakan lampu grow light untuk mendukung fotosintesis.

3. Bagaimana cara mengatasi daun bawang yang menguning?

Daun bawang yang menguning biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan nutrisi, kelebihan atau kekurangan air, atau serangan hama dan penyakit. Untuk mengatasinya, periksa kondisi media tanam apakah terlalu kering atau tergenang, lakukan penyiraman yang tepat sesuai kebutuhan. Berikan pupuk organik cair untuk menambah nutrisi tanaman, dan periksa apakah ada hama seperti ulat atau kutu yang menyerang daun.

4. Apakah bisa menanam daun bawang tanpa tanah?

Ya, daun bawang dapat ditanam tanpa tanah menggunakan metode hidroponik sederhana. Caranya adalah dengan merendam bagian akar dalam wadah berisi air bersih yang diganti setiap 2-3 hari sekali. Metode ini cocok untuk panen cepat dalam waktu 2-3 minggu, namun tanaman tidak akan bertahan lama dan tidak dapat dipanen berulang kali seperti yang ditanam di media tanah.

5. Berapa kali daun bawang bisa dipanen dari satu tanaman?

Daun bawang dapat dipanen berkali-kali dari satu tanaman jika dilakukan dengan cara yang benar. Potong hanya bagian daun yang sudah cukup besar dengan menyisakan 3-5 cm dari pangkal batang agar tanaman dapat tumbuh kembali. Dengan perawatan yang baik dan pemupukan rutin, satu tanaman daun bawang dapat dipanen 3-5 kali sebelum produktivitasnya menurun dan perlu diganti dengan bibit baru.

6. Apa perbedaan menanam daun bawang di pot dan di tanah langsung?

Menanam daun bawang di pot lebih praktis dan cocok untuk lahan terbatas, memudahkan pemindahan posisi tanaman, dan lebih mudah mengontrol kondisi media tanam. Namun, tanaman di pot memiliki ruang tumbuh yang terbatas sehingga hasil panen biasanya lebih sedikit. Menanam di tanah langsung memberikan ruang tumbuh lebih luas, akses nutrisi lebih baik, dan hasil panen lebih maksimal, namun memerlukan lahan yang cukup dan perawatan yang lebih intensif.

7. Bagaimana cara menyimpan daun bawang agar tetap segar?

Daun bawang segar hasil panen dapat disimpan di kulkas untuk menjaga kesegarannya hingga 1-2 minggu. Cuci bersih daun bawang, keringkan dengan lap atau tisu, lalu bungkus dengan kertas atau plastik berlubang dan simpan di bagian sayuran kulkas. Alternatif lain adalah dengan memotong daun bawang dan menyimpannya dalam wadah tertutup di freezer untuk penggunaan jangka panjang hingga beberapa bulan, meskipun teksturnya akan sedikit berubah setelah dicairkan.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending