Film klasik BATTLE OF ALGIERS ini merekonstruksi perjuangan gerilya Aljazair melawan pendudukan Prancis pada tahun 1950-an. Brahim Haggiag sebagai Ali La Pointe memimpin Front Pembebasan Nasional, dengan adegan kekerasan dan taktik brutal yang realistis dan menegangkan.

Berlatar tahun 2027, Theo Faron, diperankan Clive Owen, harus melindungi wanita hamil di tengah kekacauan sosial dan protes massal dalam CHILDREN OF MEN. Adegan-adegan kerusuhan yang sangat realistis dan mencekam membuat film ini penuh ketegangan.

Film DETROIT ini berlatar belakang kerusuhan Detroit tahun 1967, berpusat pada insiden di Algiers Motel. Sekelompok pemuda kulit hitam, termasuk Algee Smith, disiksa oleh polisi, menampilkan kekejaman yang membuat penonton marah akan ketidakadilan rasial.

Disutradarai Spike Lee, film DO THE RIGHT THING menggambarkan satu hari terpanas di lingkungan Brooklyn yang didominasi ras. Mookie, diperankan Spike Lee, menyaksikan ketegangan rasial memuncak menjadi kerusuhan yang menghancurkan, meninggalkan perasaan campur aduk.

JOKER mengisahkan Arthur Fleck, diperankan Joaquin Phoenix, seorang komedian gagal yang terjerumus ke dalam kegilaan. Kekacauan sosial yang digambarkan sangat mengganggu, memicu gelombang protes serta kerusuhan di Gotham City.

Film JUDAS AND THE BLACK MESSIAH ini menceritakan kisah pengkhianatan William O'Neal, diperankan LaKeith Stanfield, terhadap Fred Hampton, diperankan Daniel Kaluuya. Perjuangan mereka untuk keadilan sosial menciptakan ketegangan mendalam serta membuat penonton merasakan kepedihan pengkhianatan.

Film Prancis LES MISÉRABLES ini mengikuti Stéphane, diperankan Damien Bonnard, seorang polisi baru di unit anti-kejahatan Paris. Insiden kekerasan memicu kerusuhan besar yang membuat penonton merasa tercekik oleh ketidakadilan.

MILK adalah biografi Harvey Milk, diperankan Sean Penn, seorang aktivis hak-hak gay yang menjadi pejabat publik pertama yang secara terbuka gay di California. Perjuangannya melawan diskriminasi dan pembunuhan tragisnya memicu protes besar-besaran.

SELMA berfokus pada perjuangan Dr. Martin Luther King Jr. yang diperankan oleh David Oyelowo untuk hak pilih bagi warga kulit hitam. Kekerasan brutal yang dihadapi para demonstran sangat menyayat hati dan memicu kemarahan.

THE TRIAL OF THE CHICAGO 7 mengisahkan persidangan tujuh terdakwa yang dituduh menghasut kerusuhan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat tahun 1968. Penampilan Sacha Baron Cohen sebagai Abbie Hoffman dan Eddie Redmayne sebagai Tom Hayden membuat penonton geram akan ketidakadilan sistem hukum.

Dalam dunia distopia, seorang anarkis bertopeng bernama V, diperankan Hugo Weaving, memimpin revolusi rakyat. Natalie Portman sebagai Evey Hammond terjebak dalam perjuangan melawan penindasan, menampilkan adegan pemberontakan yang memicu pemikiran dalam V FOR VENDETTA.

Film MISSISSIPPI BURNING mengisahkan dua agen FBI, Gene Hackman dan Willem Dafoe, yang menyelidiki hilangnya tiga pekerja hak-hak sipil. Mereka menghadapi perlawanan sengit dari Ku Klux Klan, menampilkan ketegangan yang memuncak dan membuat penonton geram akan ketidakadilan.

GANDHI adalah biografi Mahatma Gandhi, diperankan Ben Kingsley, pemimpin gerakan kemerdekaan India. Perjuangannya melalui protes damai sangat menginspirasi, namun juga menunjukkan sulitnya mencapai kebebasan.

MALCOLM X adalah biografi epik tentang pemimpin hak-hak sipil Malcolm X, diperankan Denzel Washington. Perjuangannya melawan rasisme memicu perdebatan sengit serta protes yang intens, menggambarkan transformasinya dari penjahat menjadi aktivis kuat.

Film BORN ON THE FOURTH OF JULY ini menceritakan kisah nyata Ron Kovic, diperankan Tom Cruise, seorang veteran Perang Vietnam yang lumpuh dan menjadi aktivis anti-perang. Perjuangannya melawan pemerintah sangat emosional, membuat penonton merasakan kepedihan dan kemarahan para veteran.

Mau tahu berita terkini tentang dunia hiburan? Yuk langsung cek di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?