Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Syaban, Simak Sebelum Masuk Ramadan

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Syaban, Simak Sebelum Masuk Ramadan
Ilustrasi berdoa

Kapanlagi.com - Bulan Syaban, bulan yang penuh berkah dan keistimewaan dalam Islam, telah tiba! Dalam bulan ini, Rasulullah SAW dikenal sangat gemar melaksanakan puasa sunnah, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadhan. Ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Syaban yang patut kita perhatikan.

Puasa di bulan Syaban bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan ketakwaan kita. Selain itu, puasa ini menjadi persiapan fisik dan spiritual yang sangat berharga sebelum kita menyambut bulan suci Ramadhan. Tak kalah menarik, bulan Syaban juga menyimpan malam Nisfu Syaban, di mana amal perbuatan kita diangkat dan diperlihatkan kepada Allah SWT.

Lantas, apa saja keutamaan puasa di bulan Syaban? Bagaimana hukum dan tata cara pelaksanaannya? Mari kita simak penjelasan berikut ini agar kita semakin memahami pentingnya menjalankan ibadah mulia ini. Simak terus informasi menarik ini, dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Sabtu (1/2).

1. Keutamaan Puasa Syaban Menurut Hadis Rasulullah

Puasa sunnah di bulan Syaban menyimpan segudang keutamaan yang tak boleh dilewatkan, sebagaimana diungkapkan dalam hadis Rasulullah SAW: "Ini adalah bulan yang sering dilupakan manusia, antara Rajab dan Ramadan. Bulan di mana amal perbuatan diangkat kepada Allah, dan aku sangat senang amalanku diangkat dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa'i).

Selain itu, puasa Syaban juga berfungsi sebagai latihan yang sempurna bagi umat Islam sebelum menunaikan kewajiban puasa di bulan Ramadan. Dalam kitabnya, Nihyatuz Zain fi Irsydil Mubtadin, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa puasa di bulan ini merupakan jalan untuk meraih syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat.

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

2. Hukum dan Anjuran Puasa Syaban

Puasa di bulan Sya'ban memiliki status sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Aisyah RA pernah mengungkapkan, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan beliau lebih banyak berpuasa di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: kita diperbolehkan berpuasa sepanjang bulan Sya'ban, tetapi tidak disarankan untuk melakukannya secara penuh seperti di bulan Ramadan.

Selain itu, berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan dilarang, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melaksanakan puasa sunnah. Menjelang pertengahan Sya'ban, disarankan untuk tidak berpuasa kecuali bagi yang memiliki kebiasaan puasa sunnah sebelumnya.

3. Tata Cara dan Niat Puasa Sunnah Syaban

Puasa Syaban, yang diatur dalam laman resmi baznas.go.id, memiliki kesamaan dengan puasa sunnah lainnya dan menawarkan berbagai keutamaan. Untuk menjalankannya, pertama-tama bacalah niat puasa pada malam hari atau sebelum fajar dengan ungkapan yang tulus: "Nawaitu shauma syahri Sya'bana sunnatan lillahi ta'ala."

Selanjutnya, jangan lewatkan sahur, karena Rasulullah SAW menekankan pentingnya sahur dengan sabdanya, "Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan."

Saat berpuasa, kita juga harus menahan diri dari segala yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Dan saat waktu berbuka tiba, ikutilah sunnah Rasulullah dengan berbuka menggunakan kurma atau air, yang telah menjadi tradisi indah dalam menjalankan ibadah ini.

4. Manfaat Puasa Syaban dari Segi Spiritual dan Kesehatan

Puasa di bulan Syaban bukan hanya sekadar ritual agama, tetapi juga membawa segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita. Dengan menjalankan puasa sunnah, kita bisa meningkatkan ketakwaan dan disiplin dalam beribadah, sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, puasa juga melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu, emosi, dan keinginan duniawi, sehingga hidup menjadi lebih seimbang.

Dari segi kesehatan, puasa berperan penting dalam menjaga sistem pencernaan, mengurangi risiko gangguan lambung, dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Tak kalah penting, kebiasaan berpuasa ini mendorong kita untuk lebih memperhatikan pola makan dan menghindari konsumsi berlebihan menjelang Ramadhan, menjadikan kita lebih siap secara fisik dan spiritual.

5. Waktu-Waktu yang Dianjurkan untuk Puasa di Bulan Syaban

Bulan Syaban menyimpan momen-momen istimewa yang sayang untuk dilewatkan, terutama bagi yang ingin meningkatkan ibadah puasa. Di awal bulan ini, dianjurkan untuk berpuasa selama 15 hari pertama, mengikuti jejak Rasulullah SAW yang kerap melakukannya.

Tak kalah penting, malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 14 atau 15, adalah saat di mana amalan kita diangkat ke hadapan Allah SWT, sehingga puasa pada malam tersebut sangat dianjurkan.

Selain itu, kebiasaan puasa Senin dan Kamis yang dicontohkan oleh Rasulullah juga tetap disarankan selama bulan Syaban, menjadikan bulan ini sebagai kesempatan emas untuk memperbanyak amal ibadah.

6. Apakah puasa Syaban wajib?

Puasa di bulan Syaban memang merupakan sunnah, namun sangat dianjurkan karena mengandung beragam keutamaan yang luar biasa.

7. Bolehkah berpuasa di separuh akhir Syaban?

Bagi mereka yang sudah terbiasa menjalankan puasa, kegiatan ini sangat dianjurkan untuk terus dilakukan. Namun, bagi yang belum pernah melakukannya, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa.

8. Apakah boleh berpuasa sehari sebelum Ramadhan?

Hanya diperbolehkan bagi mereka yang telah terbiasa menjalani puasa sebelumnya; selain itu, sebaiknya hindari melakukannya.

9. Bagaimana jika hanya bisa berpuasa beberapa hari di bulan Syaban?

Tak perlu khawatir, meskipun puasa Syaban tidak harus dilakukan secara penuh, bahkan jika hanya satu hari, pahala yang didapat tetap berlimpah!

(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending