Cara Memasak Talas Agar Tidak Gatal

Cara Memasak Talas Agar Tidak Gatal
cara memasak talas agar tidak gatal

Kapanlagi.com - Talas merupakan salah satu umbi-umbian yang populer di Indonesia dan sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti keripik, kolak, hingga kue tradisional. Namun, banyak orang yang enggan mengolah talas karena khawatir menimbulkan rasa gatal saat dikupas maupun dikonsumsi.

Rasa gatal yang ditimbulkan talas disebabkan oleh kandungan kalsium oksalat yang berbentuk kristal seperti jarum halus. Senyawa ini dapat mengiritasi kulit dan mulut jika tidak diolah dengan benar, sehingga penting untuk mengetahui cara memasak talas agar tidak gatal.

Dengan menerapkan teknik pengolahan yang tepat, talas dapat diolah menjadi hidangan yang aman, empuk, dan nikmat tanpa menimbulkan sensasi gatal. Berikut panduan lengkap mengolah talas dengan cara yang benar agar hasil masakan lebih berkualitas.

1. Mengapa Talas Menyebabkan Rasa Gatal

Mengapa Talas Menyebabkan Rasa Gatal (c) Ilustrasi AI

Sebelum membahas cara memasak talas agar tidak gatal, penting untuk memahami penyebab munculnya sensasi gatal tersebut. Talas mengandung senyawa kimia bernama kalsium oksalat yang tersebar di seluruh bagian umbinya, terutama pada talas yang masih muda atau belum matang sempurna.

Kalsium oksalat dalam talas berbentuk kristal mikroskopis yang menyerupai jarum halus yang disebut raphides. Ketika kristal ini bersentuhan dengan kulit atau selaput lendir mulut, kristal tersebut akan menusuk jaringan dan menyebabkan iritasi yang menimbulkan sensasi gatal, perih, atau menyengat.

Menurut buku Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian karya Heru Susanto, proses pemanasan yang tepat dapat menghancurkan senyawa kalsium oksalat ini sehingga talas menjadi aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, teknik pengolahan yang benar sangat penting untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan senyawa penyebab gatal.

Selain pemanasan, beberapa metode lain seperti perendaman dalam larutan tertentu juga efektif untuk menetralisir kalsium oksalat. Kombinasi berbagai teknik pengolahan akan memberikan hasil terbaik dalam menghilangkan rasa gatal pada talas, sehingga hidangan yang dihasilkan lebih aman dan nyaman untuk disantap.

2. Memilih Talas yang Tepat

Memilih Talas yang Tepat (c) Ilustrasi AI

Langkah pertama dalam cara memasak talas agar tidak gatal adalah memilih talas dengan kualitas yang baik. Talas yang masih muda cenderung mengandung lebih banyak getah dan kalsium oksalat dibandingkan talas yang sudah tua, sehingga lebih berisiko menimbulkan rasa gatal.

  1. Pilih talas yang sudah tua: Talas tua memiliki kulit yang terlihat lebih keras, tidak mudah tergores, dan warnanya lebih gelap. Talas jenis ini umumnya memiliki kandungan kalsium oksalat yang lebih rendah sehingga lebih aman untuk diolah.
  2. Perhatikan kesegaran talas: Talas segar memiliki aroma alami yang tidak menyengat dan tidak berbau busuk. Saat dipotong, daging umbinya berwarna putih cerah tanpa bintik-bintik hitam yang berlebihan.
  3. Hindari talas berbintik banyak: Bintik-bintik hitam pada permukaan daging talas menandakan bahwa umbi tersebut sudah terlalu lama disimpan. Semakin banyak bintik, semakin berkurang kualitas dan kesegarannya.
  4. Tekstur yang padat: Pilih talas dengan tekstur yang padat dan tidak lembek saat ditekan. Talas yang lembek biasanya sudah mulai membusuk atau kehilangan kandungan nutrisinya.
  5. Ukuran yang seragam: Untuk kemudahan dalam pengolahan, pilih talas dengan ukuran yang relatif seragam agar proses pemasakan lebih merata dan hasilnya lebih konsisten.

Pemilihan talas yang tepat merupakan fondasi penting dalam menghasilkan olahan talas yang berkualitas. Talas segar dan tua akan lebih mudah diolah dan menghasilkan tekstur yang lebih empuk serta rasa yang lebih gurih setelah dimasak.

3. Persiapan Sebelum Memasak Talas

Persiapan Sebelum Memasak Talas (c) Ilustrasi AI

Setelah memilih talas yang berkualitas, tahap persiapan menjadi kunci utama dalam cara memasak talas agar tidak gatal. Persiapan yang tepat akan membantu mengurangi kandungan getah dan kalsium oksalat secara signifikan sebelum proses pemasakan dimulai.

  1. Gunakan sarung tangan saat mengupas: Kenakan sarung tangan plastik atau karet untuk melindungi kulit tangan dari kontak langsung dengan getah talas. Jika tidak ada sarung tangan, oleskan minyak goreng pada tangan sebagai lapisan pelindung.
  2. Kupas talas dengan bersih: Buang seluruh bagian kulit luar talas hingga bersih. Pastikan tidak ada sisa kulit yang tertinggal karena bagian kulit mengandung konsentrasi kalsium oksalat yang tinggi.
  3. Cuci talas di air mengalir: Setelah dikupas, cuci talas di bawah air mengalir sambil menggosoknya secara perlahan. Proses ini membantu menghilangkan getah yang menempel pada permukaan talas.
  4. Jemur talas di bawah sinar matahari: Jemur talas yang sudah dikupas selama 1-2 jam di bawah sinar matahari langsung. Panas matahari membantu menguapkan senyawa penyebab gatal dan mengurangi kadar air berlebih.
  5. Potong dengan ukuran seragam: Potong talas dengan ukuran yang sama agar proses pemasakan lebih merata. Potongan yang seragam memastikan semua bagian talas matang pada waktu yang bersamaan.
  6. Rendam dalam air garam: Rendam potongan talas dalam larutan air garam (1 sendok makan garam untuk 1 liter air) selama 15-30 menit. Garam membantu menetralisir kalsium oksalat dan mengurangi lendir pada permukaan talas.
  7. Bilas kembali dengan air bersih: Setelah direndam air garam, bilas talas dengan air bersih hingga tidak ada sisa garam atau lendir yang tertinggal.

Tahap persiapan ini memang membutuhkan waktu ekstra, namun sangat penting untuk memastikan talas benar-benar aman dan tidak menimbulkan rasa gatal saat dikonsumsi. Jangan melewatkan langkah-langkah ini jika ingin mendapatkan hasil olahan talas yang optimal.

4. Teknik Pemasakan Talas yang Benar

Teknik Pemasakan Talas yang Benar (c) Ilustrasi AI

Proses pemasakan merupakan tahap krusial dalam cara memasak talas agar tidak gatal. Pemanasan yang tepat akan menghancurkan kristal kalsium oksalat dan membuat talas aman untuk dikonsumsi. Berikut berbagai teknik pemasakan yang dapat diterapkan.

  1. Merebus talas: Rebus talas dalam air mendidih selama 20-30 menit hingga benar-benar empuk. Tambahkan beberapa lembar daun salam atau sedikit asam jawa ke dalam air rebusan untuk membantu menetralisir senyawa oksalat. Buang air rebusan pertama dan bilas talas dengan air matang sebelum diolah lebih lanjut.
  2. Mengukus talas: Kukus talas selama 30-45 menit dengan uap air mendidih. Letakkan daun pisang di dasar kukusan untuk meratakan panas dan mempertahankan aroma alami talas. Pastikan talas tidak bersentuhan langsung dengan air agar teksturnya tetap padat.
  3. Menggoreng talas: Jangan menggoreng talas dalam keadaan mentah. Rebus atau kukus terlebih dahulu hingga matang, baru kemudian goreng hingga kering dan renyah. Proses pemanasan ganda ini memastikan kalsium oksalat sudah hancur sepenuhnya.
  4. Memanggang talas: Panggang talas yang sudah direbus atau dikukus dalam oven dengan suhu 180°C selama 15-20 menit. Teknik ini memberikan tekstur luar yang renyah dengan bagian dalam yang tetap lembut.
  5. Menambahkan bahan penetralisir: Saat memasak, tambahkan bahan-bahan yang bersifat asam seperti asam jawa, jeruk nipis, atau cuka untuk membantu menetralisir kalsium oksalat. Zat asam efektif dalam mengubah senyawa oksalat menjadi bentuk yang tidak menyebabkan iritasi.
  6. Pastikan talas matang sempurna: Talas harus dimasak hingga benar-benar empuk dan matang di seluruh bagiannya. Talas yang setengah matang masih mengandung kalsium oksalat aktif yang dapat menyebabkan gatal.

Kombinasi beberapa teknik pemasakan akan memberikan hasil terbaik. Misalnya, merebus talas terlebih dahulu kemudian menggoreng atau memanggang untuk mendapatkan tekstur yang lebih bervariasi dan rasa yang lebih nikmat.

5. Tips Tambahan Mengolah Talas

Tips Tambahan Mengolah Talas (c) Ilustrasi AI

Selain teknik dasar yang telah dijelaskan, terdapat beberapa tips tambahan yang dapat membantu dalam cara memasak talas agar tidak gatal dan menghasilkan hidangan yang lebih lezat. Tips-tips ini merupakan pengalaman praktis yang telah terbukti efektif.

Pertama, selalu gunakan air dalam jumlah yang cukup saat merebus talas. Air yang banyak membantu mengencerkan getah yang keluar dari talas selama proses perebusan, sehingga konsentrasi kalsium oksalat dalam air rebusan menjadi lebih rendah. Ganti air rebusan jika terlihat sangat keruh atau berlendir.

Kedua, hindari menggunakan alat masak dari aluminium karena dapat bereaksi dengan kalsium oksalat dan menghasilkan senyawa yang tidak diinginkan. Gunakan panci stainless steel atau periuk tanah untuk hasil yang lebih baik. Alat masak yang tepat juga mempengaruhi rasa akhir dari olahan talas.

Ketiga, jika membuat olahan talas yang memerlukan santan, tambahkan santan setelah talas benar-benar matang. Santan yang ditambahkan terlalu awal dapat menghambat proses pelunakan talas dan membuat teksturnya menjadi keras. Masak santan dengan api kecil agar tidak pecah dan menghasilkan rasa yang lebih gurih.

Keempat, simpan talas mentah di tempat yang kering dan sejuk jika tidak langsung diolah. Talas yang disimpan terlalu lama dalam kondisi lembap akan lebih cepat busuk dan kandungan getahnya meningkat. Sebaiknya olah talas dalam waktu 2-3 hari setelah dibeli untuk mendapatkan kualitas terbaik.

6. Variasi Olahan Talas yang Aman

Setelah menguasai cara memasak talas agar tidak gatal, Anda dapat mengeksplorasi berbagai variasi olahan talas yang lezat dan aman untuk dikonsumsi. Talas yang telah diolah dengan benar dapat menjadi bahan dasar untuk berbagai hidangan tradisional maupun modern.

  1. Kolak talas: Rebus talas hingga empuk, kemudian masak dengan santan, gula merah, dan daun pandan. Tambahkan sedikit garam untuk menyeimbangkan rasa manis. Kolak talas sangat cocok disajikan hangat sebagai hidangan penutup atau takjil.
  2. Keripik talas: Iris talas tipis-tipis setelah direbus sebentar, kemudian jemur hingga kering. Goreng dalam minyak panas hingga renyah dan beri bumbu sesuai selera seperti garam, bawang putih, atau cabai bubuk.
  3. Talas goreng: Rebus talas hingga matang, potong sesuai selera, lalu goreng hingga kecokelatan. Sajikan dengan sambal atau saus favorit sebagai camilan atau lauk pendamping.
  4. Kue talas: Haluskan talas yang sudah dikukus, campurkan dengan tepung, gula, dan santan untuk membuat berbagai jenis kue seperti bolu kukus, onde-onde, atau klepon.
  5. Talas balado: Goreng talas yang sudah direbus, kemudian tumis dengan bumbu balado yang pedas dan gurih. Hidangan ini cocok sebagai lauk makan dengan nasi hangat.
  6. Talas panggang: Lumuri talas rebus dengan bumbu rempah, kemudian panggang hingga permukaannya kecokelatan dan sedikit karamel. Tekstur luar yang renyah dengan bagian dalam yang lembut memberikan sensasi makan yang unik.

Semua variasi olahan ini memerlukan proses pemasakan awal yang benar untuk memastikan talas tidak menimbulkan rasa gatal. Kreativitas dalam mengolah talas akan menghasilkan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi tinggi.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

Apakah semua jenis talas menyebabkan gatal?

Tidak semua jenis talas memiliki tingkat kandungan kalsium oksalat yang sama. Talas yang masih muda cenderung lebih banyak mengandung senyawa penyebab gatal dibandingkan talas tua. Namun, dengan pengolahan yang benar menggunakan teknik perendaman dan pemasakan yang tepat, semua jenis talas dapat diolah menjadi aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa gatal.

Berapa lama harus merebus talas agar tidak gatal?

Talas sebaiknya direbus selama minimal 20-30 menit hingga benar-benar empuk. Waktu perebusan dapat bervariasi tergantung ukuran potongan talas. Semakin besar potongannya, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Pastikan talas matang sempurna di seluruh bagiannya untuk memastikan kristal kalsium oksalat sudah hancur sepenuhnya.

Apakah air garam benar-benar efektif menghilangkan getah talas?

Ya, air garam sangat efektif dalam mengurangi kandungan kalsium oksalat pada talas. Garam mengandung natrium yang dapat menetralisir senyawa oksalat dan membantu meluruhkan getah yang menempel pada permukaan talas. Rendam talas dalam larutan air garam selama 15-30 menit sebelum dimasak untuk hasil yang optimal.

Bolehkah menggoreng talas langsung tanpa direbus dulu?

Tidak disarankan menggoreng talas mentah secara langsung karena proses penggorengan saja tidak cukup untuk menghancurkan kristal kalsium oksalat di bagian dalam talas. Sebaiknya rebus atau kukus talas terlebih dahulu hingga matang, baru kemudian goreng untuk mendapatkan tekstur yang renyah. Cara ini memastikan talas aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan gatal.

Apa yang harus dilakukan jika sudah terlanjur gatal setelah makan talas?

Jika mengalami rasa gatal setelah mengonsumsi talas, segera kumur mulut dengan air garam hangat atau air jeruk nipis untuk menetralisir sisa kalsium oksalat. Minum air putih dalam jumlah banyak juga membantu mengencerkan senyawa penyebab gatal. Jika gatal berlanjut atau disertai pembengkakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Apakah daun talas juga bisa menyebabkan gatal?

Ya, daun talas juga mengandung kalsium oksalat yang dapat menyebabkan gatal jika tidak diolah dengan benar. Sebelum memasak daun talas, pangkas batangnya dan buang urat yang tebal. Rebus daun talas dalam air mendidih selama minimal 15 menit dan ganti air rebusan untuk mengurangi kandungan oksalat. Pastikan daun talas matang sempurna sebelum dikonsumsi.

Bagaimana cara menyimpan talas agar tidak cepat busuk?

Simpan talas mentah di tempat yang kering, sejuk, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari menyimpan talas dalam kantong plastik tertutup karena dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan mempercepat pembusukan. Talas yang sudah dikupas sebaiknya segera diolah atau disimpan dalam wadah tertutup di kulkas dan digunakan dalam waktu 1-2 hari untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.

(kpl/fed)

Rekomendasi
Trending