Cara Menanam Oyong: Panduan Lengkap dari Pembibitan hingga Panen
cara menanam oyong (c) Ilustrasi AI
Kapanlagi.com - Oyong atau gambas merupakan tanaman sayuran merambat yang mudah dibudidayakan di pekarangan rumah. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena buahnya yang banyak digemari untuk berbagai olahan masakan.
Proses budidaya oyong tidak memerlukan perawatan yang rumit sehingga cocok untuk pemula. Dengan teknik penanaman yang tepat, tanaman ini dapat menghasilkan buah secara lebat dan berkelanjutan.
Memahami cara menanam oyong yang benar akan membantu Anda mendapatkan hasil panen optimal. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis mulai dari persiapan hingga masa panen yang dapat dilakukan di lahan terbatas sekalipun.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Oyong dan Syarat Tumbuhnya
Oyong atau yang memiliki nama ilmiah Luffa acutangula adalah tanaman sayuran dari famili Cucurbitaceae yang banyak dibudidayakan di daerah tropis. Tanaman ini memiliki karakteristik merambat dengan buah berbentuk silindris memanjang yang memiliki tekstur beralur pada permukaannya. Buah oyong yang masih muda memiliki warna hijau cerah dan dapat dikonsumsi sebagai sayuran dengan rasa yang segar dan tekstur renyah.
Tanaman gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh untuk dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas. Suhu ideal untuk pertumbuhan oyong berkisar antara 25-30 derajat Celsius dengan kelembaban udara yang cukup. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah, namun lebih menyukai tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik dengan pH tanah antara 6,0-6,8.
Kebutuhan air untuk tanaman oyong cukup tinggi terutama pada fase pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah. Penyiraman harus dilakukan secara teratur namun tidak sampai menggenang karena dapat menyebabkan busuk akar. Tanaman ini juga memerlukan struktur penyangga atau ajir untuk merambat karena sifatnya yang tidak dapat berdiri tegak sendiri.
Pemilihan lokasi tanam yang tepat sangat menentukan keberhasilan budidaya oyong. Area tanam sebaiknya terbuka, tidak ternaungi oleh bangunan atau pohon besar, serta memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Dengan memenuhi syarat tumbuh yang optimal, tanaman oyong dapat berproduksi dengan baik dan menghasilkan buah yang lebat.
2. Persiapan Benih dan Pembibitan Oyong
Tahap pembibitan merupakan langkah awal yang krusial dalam budidaya oyong untuk menghasilkan bibit berkualitas.
- Pemilihan Benih Berkualitas - Pilih biji oyong yang berasal dari buah tua dan kering dengan warna cokelat kehitaman. Benih yang baik memiliki ukuran seragam, tidak keriput, dan bebas dari hama penyakit. Pastikan benih berasal dari varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit.
- Perlakuan Benih Sebelum Tanam - Sebelum ditanam, benih perlu direndam dalam air hangat selama kurang lebih 10 jam untuk mempercepat proses perkecambahan. Proses perendaman ini akan melunakkan kulit benih yang keras sehingga memudahkan calon tunas untuk keluar. Untuk meningkatkan daya kecambah, dapat ditambahkan zat pengatur tumbuh (ZPT) sesuai dosis anjuran.
- Pengikiran Kulit Benih - Kikir bagian ujung benih dengan hati-hati menggunakan amplas halus atau kikir kecil. Pengikiran dilakukan pada bagian yang tidak merusak embrio untuk membantu proses perkecambahan. Teknik ini sangat efektif untuk benih yang memiliki kulit keras dan sulit berkecambah.
- Penyemaian Benih - Tanam benih dengan kedalaman sekitar 1 hingga 2 sentimeter di dalam media tanam yang baik, seperti campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Siram media semai secukupnya dan letakkan di tempat yang teduh namun tetap mendapat cahaya matahari pagi. Benih akan berkecambah dalam waktu 3-7 hari setelah disemai.
- Perawatan Bibit - Bibit yang telah berkecambah perlu mendapat perawatan intensif dengan penyiraman rutin setiap pagi dan sore. Jaga kelembaban media tanam agar tidak terlalu basah atau kering. Bibit siap dipindahkan ke lokasi tanam permanen setelah berumur 10-14 hari atau telah memiliki 2-3 helai daun sejati.
- Pengerasan Bibit - Sebelum dipindahkan ke lahan tanam, lakukan pengerasan bibit dengan cara mengurangi intensitas penyiraman dan menempatkan bibit di tempat yang lebih terbuka. Proses ini bertujuan agar bibit lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan baru dan mengurangi stres saat pemindahan.
3. Persiapan Media Tanam dan Lahan
Langkah awal dalam proses tanam adalah menyiapkan media tanamnya dengan baik dan benar. Untuk penanaman di lahan terbuka, buatlah bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 30-40 cm dengan panjang menyesuaikan lahan yang tersedia. Jarak antar bedengan sebaiknya 50-60 cm untuk memudahkan akses perawatan dan sirkulasi udara yang baik.
Tanah pada bedengan harus diolah hingga gembur dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30-40 cm. Campurkan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang sebanyak 10-15 kg per meter persegi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk diaduk dengan tanah secara merata dan bedengan dirapihkan, kemudian bedengan ditutup dengan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban dan mencegah pertumbuhan gulma.
Untuk budidaya dalam pot atau polybag, siapkan wadah berukuran sedang dengan diameter minimal 30-40 cm dan tinggi 40 cm. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan pot atau polybag memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat merusak akar.
Setelah media tanam siap, buat lubang tanam dengan jarak 70-80 cm antar lubang pada bedengan. Apabila menanamnya saat musim hujan, jarak tanam dapat diperlebar menjadi 80-100 cm untuk mengurangi kelembaban berlebih. Lubang tanam sebaiknya sedalam 2-3 cm dengan diameter yang cukup untuk menampung bibit beserta media pembibitannya. Biarkan bedengan atau media tanam selama 3-7 hari sebelum penanaman agar pupuk tercampur sempurna dengan tanah.
4. Proses Penanaman Bibit Oyong
Penanaman bibit oyong sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari stres akibat suhu tinggi. Keluarkan bibit dari wadah semai dengan hati-hati agar akar tidak rusak, kemudian masukkan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Pastikan posisi bibit tegak dan media tanam di sekitar akar dipadatkan secukupnya agar bibit tidak mudah roboh.
Tanam bibit atau biji gambas sesuai dengan jarak yang telah ditentukan untuk memastikan pertumbuhan optimal. Setelah penanaman, siram bibit dengan air secukupnya hingga media tanam lembab namun tidak tergenang. Penyiraman awal ini sangat penting untuk membantu bibit beradaptasi dengan lingkungan baru dan merangsang pertumbuhan akar.
Pemasangan ajir atau tiang penyangga perlu dilakukan segera setelah penanaman atau maksimal saat tanaman berumur 1 minggu. Ajir dapat berupa bambu, kayu, atau tali rafia yang dipasang dengan sistem lanjaran vertikal atau horizontal setinggi 1,5-2 meter. Sistem penyangga yang baik akan memudahkan tanaman merambat, meningkatkan sirkulasi udara, dan memudahkan perawatan serta pemanenan.
Untuk penanaman di polybag atau pot, letakkan wadah di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Pastikan pot diletakkan di area yang stabil dan tidak mudah terjatuh karena tanaman oyong akan tumbuh merambat dan menjadi cukup berat saat berbuah. Sediakan penyangga yang kokoh di dekat pot untuk tempat merambatnya tanaman.
5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Oyong
Perawatan tanaman oyong yang intensif akan menentukan produktivitas dan kualitas buah yang dihasilkan.
- Penyiraman Rutin - Lakukan penyiraman secara teratur setiap pagi dan sore hari terutama pada musim kemarau. Kebutuhan air meningkat saat tanaman memasuki fase berbunga dan berbuah. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan busuk akar, sesuaikan volume air dengan kondisi kelembaban tanah dan cuaca.
- Pemupukan Berkala - Berikan pupuk susulan pertama saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan dosis 5-10 gram per tanaman. Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 4 minggu dan selanjutnya setiap 2 minggu sekali hingga masa panen. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditabur di sekitar tanaman atau dilarutkan dalam air untuk penyiraman.
- Penyiangan Gulma - Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman secara rutin minimal 2 minggu sekali. Gulma dapat menjadi kompetitor dalam penyerapan nutrisi dan air serta menjadi tempat bersembunyi hama penyakit. Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mulsa untuk menekan pertumbuhan gulma.
- Pengikatan Tanaman - Bantu tanaman merambat pada ajir atau penyangga dengan mengikatnya menggunakan tali rafia secara longgar. Pengikatan dilakukan setiap minggu terutama pada fase pertumbuhan vegetatif aktif. Pastikan ikatan tidak terlalu kencang agar tidak melukai batang tanaman.
- Pemangkasan - Lakukan pemangkasan pada tunas-tunas air atau cabang yang tumbuh berlebihan untuk mengoptimalkan pembentukan buah. Buang daun-daun tua yang menguning atau terserang penyakit untuk menjaga kesehatan tanaman. Pemangkasan sebaiknya dilakukan dengan alat yang tajam dan steril untuk mencegah infeksi.
- Pengendalian Hama dan Penyakit - Lakukan monitoring rutin terhadap serangan hama seperti kutu daun, ulat, dan lalat buah. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang bagian tanaman yang terserang atau menggunakan pestisida nabati. Untuk pencegahan penyakit jamur, pastikan sirkulasi udara baik dan hindari kelembaban berlebih.
- Penyerbukan Manual - Jika populasi serangga penyerbuk kurang, lakukan penyerbukan manual dengan cara memindahkan serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina menggunakan kuas halus. Penyerbukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat bunga mekar sempurna untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pembentukan buah.
6. Masa Panen dan Pascapanen Oyong
Tanaman oyong mulai berbunga pada umur 30-40 hari setelah tanam dan buah pertama dapat dipanen sekitar 50-60 hari setelah tanam. Buah oyong yang siap panen memiliki ciri-ciri ukuran yang sudah maksimal sesuai varietas, warna hijau cerah, dan tekstur yang masih muda serta empuk. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat buah berumur 10-15 hari setelah penyerbukan untuk mendapatkan kualitas terbaik.
Cara menanam oyong dengan benar dapat menghasilkan panen yang produktif, bahkan bisa dipanen 25-30 kali selama masa produktif tanaman. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gunting tajam yang bersih. Hindari memetik buah dengan cara menarik karena dapat merusak tanaman dan mengurangi produktivitas panen berikutnya.
Frekuensi panen oyong dapat dilakukan setiap 2-3 hari sekali tergantung pada kecepatan pertumbuhan buah. Panen rutin sangat penting untuk merangsang pembentukan bunga dan buah baru sehingga produktivitas tanaman tetap terjaga. Buah yang terlambat dipanen akan menjadi tua, keras, dan berserat sehingga menurunkan kualitas konsumsi.
Setelah dipanen, buah oyong harus segera dibersihkan dari kotoran dan disimpan di tempat yang sejuk dengan suhu 10-15 derajat Celsius. Buah oyong segar dapat bertahan 3-5 hari dalam kondisi penyimpanan yang baik. Untuk pemasaran, buah dapat dikemas dalam plastik atau kertas untuk menjaga kesegaran dan mencegah kerusakan fisik selama transportasi. Masa produktif tanaman oyong dapat mencapai 3-4 bulan dengan perawatan yang optimal.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari tanam hingga panen oyong?
Tanaman oyong dapat mulai dipanen pada umur 50-60 hari setelah tanam. Bunga pertama biasanya muncul pada umur 30-40 hari, dan setelah penyerbukan buah akan siap panen dalam 10-15 hari. Masa produktif tanaman dapat berlangsung hingga 3-4 bulan dengan pemanenan yang dapat dilakukan 25-30 kali selama periode tersebut.
Apakah oyong bisa ditanam di pot atau polybag?
Ya, oyong sangat cocok ditanam dalam pot atau polybag dengan diameter minimal 30-40 cm. Pastikan wadah memiliki lubang drainase yang baik dan gunakan media tanam campuran tanah, kompos, dan sekam bakar. Sediakan penyangga yang kokoh untuk tempat merambat dan letakkan di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari.
Berapa jarak tanam yang ideal untuk budidaya oyong?
Jarak tanam ideal untuk oyong adalah 70-80 cm antar lubang tanam pada bedengan. Jika menanam saat musim hujan, jarak dapat diperlebar menjadi 80-100 cm untuk mengurangi kelembaban berlebih dan meningkatkan sirkulasi udara. Jarak antar bedengan sebaiknya 50-60 cm untuk memudahkan akses perawatan dan pemanenan.
Pupuk apa yang baik untuk tanaman oyong?
Pupuk dasar yang baik adalah pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 10-15 kg per meter persegi yang dicampurkan saat pengolahan tanah. Untuk pupuk susulan, gunakan pupuk NPK dengan dosis 5-10 gram per tanaman yang diberikan setiap 2 minggu sekali mulai umur 2 minggu setelah tanam. Pupuk dapat ditabur di sekitar tanaman atau dilarutkan dalam air untuk penyiraman.
Bagaimana cara mengatasi bunga oyong yang rontok?
Bunga oyong yang rontok biasanya disebabkan oleh kurangnya penyerbukan, kekurangan air, atau kekurangan nutrisi. Pastikan penyiraman dilakukan secara teratur terutama saat fase berbunga, berikan pupuk yang cukup, dan jika perlu lakukan penyerbukan manual menggunakan kuas halus pada pagi hari. Jaga juga agar tanaman tidak mengalami stres akibat perubahan cuaca ekstrem.
Hama apa saja yang sering menyerang tanaman oyong?
Hama yang sering menyerang tanaman oyong antara lain kutu daun, ulat daun, lalat buah, dan tungau. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang bagian tanaman yang terserang, menggunakan perangkap untuk lalat buah, atau menyemprotkan pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba. Lakukan monitoring rutin minimal 2-3 kali seminggu untuk deteksi dini serangan hama.
Apakah tanaman oyong memerlukan penyangga atau ajir?
Ya, tanaman oyong mutlak memerlukan penyangga atau ajir karena sifatnya yang merambat dan tidak dapat berdiri tegak sendiri. Ajir dapat berupa bambu, kayu, atau sistem lanjaran dengan tali rafia setinggi 1,5-2 meter. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan segera setelah tanam atau maksimal saat tanaman berumur 1 minggu untuk menghindari kerusakan akar saat pemasangan.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
78 Kata-Kata Hujan Romantis dan Penuh Makna, Pesan Menyentuh Hati Mampu Hangatkan Suasana
110 Kata-Kata Bijak dalam Hubungan yang Menyentuh Hati, Bikin Jalinan Asmara Langgeng
Cara Mereset HP Samsung yang Mudah dan Tepat, Beserta Fungsi - Hal yang Harus Diperhatikan
9 Arti Tahi Lalat di Wajah Bisa Jadi Gambarkan Kepribadian Serta Hoki, Kenali Letak Lokasinya
7 Cara TMN Kartu As dengan mudah, Biaya Nelpon Terjangkau dan Sepuasnya
(kpl/nlw)
Advertisement