Monsters
Adventure Drama Romance

Monsters

2010 94 menit R
6.9/10
Rating 6.3/10
Sutradara
Gareth Edwards
Penulis Skenario
Gareth Edwards
Studio
Protagonist Pictures Vertigo Films

Enam tahun setelah invasi makhluk asing mengguncang Bumi, dunia tidak lagi berjalan seperti sebelumnya. Sebuah wilayah luas di Meksiko kini dikenal sebagai zona terinfeksi, area berbahaya yang dipenuhi makhluk raksasa non manusia dan dijaga ketat oleh militer. Manusia belajar hidup berdampingan dengan ancaman baru ini, membangun tembok perbatasan, dan menormalisasi ketakutan sebagai bagian dari rutinitas harian.

Andrew Kaulder (Scoot McNairy) adalah seorang jurnalis foto yang hidupnya berjalan tanpa banyak idealisme. Ia terbiasa meliput cerita keras, konflik, dan penderitaan, namun menjaga jarak emosional dari semua itu. Baginya, dunia sudah terlalu rusak untuk diselamatkan. Andrew bekerja untuk sebuah media yang menugaskannya di Amerika Tengah, jauh dari rumah dan rasa aman.

Di sisi lain ada Samantha Wynden (Whitney Able), seorang turis asal Amerika yang terjebak di Meksiko setelah perjalanan liburannya berubah menjadi mimpi buruk. Ia kehilangan arah, kehabisan uang, dan masih diliputi trauma setelah melihat langsung dampak zona terinfeksi. Samantha seharusnya pulang melalui jalur laut, namun kondisi keamanan memaksanya mencari jalan alternatif.

Atasan Andrew menawarkan tugas yang tampak sederhana namun berisiko tinggi. Andrew diminta mengawal Samantha menembus zona terinfeksi hingga mencapai perbatasan Amerika Serikat. Tugas ini bukan hanya soal keselamatan fisik, tetapi juga menyentuh ranah emosional yang selama ini dihindari Andrew. Meski enggan, ia menerima tugas tersebut karena tidak punya banyak pilihan.

Perjalanan mereka dimulai dengan ketegangan yang terasa sejak awal. Andrew melihat Samantha sebagai beban tambahan, sementara Samantha memandang Andrew sebagai satu satunya harapan untuk pulang dengan selamat. Keduanya berasal dari dunia yang berbeda dan membawa luka masing masing. Komunikasi mereka canggung dan sering diwarnai ketidakpercayaan.

Zona terinfeksi tidak hanya berisi makhluk asing, tetapi juga manusia yang bertahan hidup dengan cara apa pun. Jalanan rusak, desa desa sepi, dan pos militer menjadi pemandangan sepanjang perjalanan. Andrew dan Samantha harus bergantung pada pemandu lokal, kendaraan seadanya, dan informasi yang sering kali tidak akurat.

Ketika mereka semakin masuk ke wilayah berbahaya, ancaman mulai terasa nyata. Makhluk asing tidak selalu terlihat, namun kehadirannya dirasakan melalui suara, getaran, dan jejak kehancuran. Andrew yang selama ini sinis mulai menyadari bahwa liputan foto tidak pernah benar benar menangkap rasa takut yang dialami orang orang di lapangan.

Samantha semakin sering menunjukkan sisi rapuhnya. Ia tidak hanya takut pada makhluk asing, tetapi juga pada ketidakpastian masa depan. Percakapan mereka mulai bergeser dari basa basi menjadi obrolan personal. Andrew perlahan membuka diri, menceritakan kehidupannya yang hampa dan bagaimana pekerjaannya membuatnya kebal terhadap empati.

Di tengah perjalanan, rencana mereka beberapa kali gagal. Kendaraan rusak, pemandu menghilang, dan jalur aman yang dijanjikan ternyata berbahaya. Andrew dan Samantha dipaksa berjalan kaki melewati hutan dan wilayah terbuka, tempat kemungkinan bertemu makhluk asing semakin besar. Setiap langkah menjadi pertaruhan antara hidup dan mati.

Malam hari menjadi momen paling menegangkan. Di bawah langit gelap, suara makhluk asing terdengar lebih dekat. Andrew dan Samantha bersembunyi, menahan napas, dan hanya bisa saling mengandalkan. Ketakutan itu justru menciptakan ikatan emosional yang tidak terduga di antara mereka.

Andrew mulai melihat Samantha bukan lagi sebagai tugas, melainkan sebagai manusia yang berhak merasa aman. Ia mengambil risiko lebih besar demi melindunginya, sesuatu yang jarang ia lakukan sebelumnya. Samantha pun mulai melihat sisi lain Andrew, bukan hanya jurnalis dingin, tetapi seseorang yang sebenarnya peduli meski sulit mengungkapkannya.

Perjalanan ini juga mengubah cara pandang mereka tentang makhluk asing. Tidak semua interaksi berakhir dengan kekerasan. Dalam satu momen sunyi, Andrew dan Samantha menyaksikan makhluk raksasa itu berinteraksi satu sama lain dengan cara yang tidak sepenuhnya agresif. Pemandangan itu menimbulkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya monster dalam dunia yang telah rusak ini.

Ketika mereka semakin mendekati perbatasan, tekanan emosional meningkat. Pilihan yang harus diambil tidak lagi sederhana. Keselamatan pribadi, rasa tanggung jawab, dan perasaan yang mulai tumbuh saling bertabrakan. Andrew dihadapkan pada dilema antara menyelesaikan tugas atau mengikuti kata hatinya.

Perbatasan Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai tujuan akhir ternyata tidak menawarkan jawaban mudah. Tembok besar, penjagaan ketat, dan jarak emosional antara dua dunia menjadi simbol keterpisahan yang nyata. Andrew dan Samantha harus menghadapi kenyataan bahwa pulang tidak selalu berarti kembali ke kehidupan yang sama.

Dalam momen penentuan, Andrew mengambil keputusan yang mencerminkan perubahan besar dalam dirinya. Sinisme yang dulu menjadi tameng kini runtuh, digantikan oleh kesadaran bahwa koneksi manusia masih mungkin terjadi, bahkan di dunia yang dipenuhi ketakutan dan kehancuran.

Perjalanan ini bukan hanya tentang melewati zona terinfeksi, tetapi juga tentang menghadapi diri sendiri. Andrew dan Samantha belajar bahwa monster tidak selalu datang dari luar angkasa. Kadang, ketidakpedulian dan ketakutan manusialah yang menciptakan jurang paling dalam.

Ketika suara makhluk asing kembali menggema di kejauhan dan cahaya perbatasan semakin dekat, satu pertanyaan besar menggantung di benak mereka. Apakah dunia yang dianggap aman benar benar lebih manusiawi, atau justru zona terinfeksi menyimpan kebenaran yang selama ini dihindari?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Scoot McNairy Andrew Kaulder
Whitney Able Sam Wynden
Mario Zuniga Benavides Ticket Seller
Annalee Jefferies Homeless Woman
Justin Hall Marine
Ricky Catter Marine
Paul Archer Marine
Kerry Valderrama Marine
Jonathan Winnford Marine
Stan Wong Marine