Perempuan Pembawa Sial
Drama Horror

Perempuan Pembawa Sial

2024 97 menit
Sutradara
Fajar Nugros
Penulis Skenario
Fajar Nugros Husein M. Atmodjo
Studio
IDN Pictures

Mirah hidup dalam kutukan: setiap pria yang dicintainya selalu berakhir dengan kematian tragis. Setelah suaminya, Agus, meninggal secara misterius, ia pun dijauhi warga di sebuah desa di Jawa.

Dalam kesendiriannya, Mirah menemukan ketenangan saat bekerja di warung milik Rancak Bana, yang tetap menerimanya meski tahu masa lalunya. Namun ketika Bana mulai jatuh hati padanya, Mirah menyadari rahasia di balik kutukan Bahu Laweyan, yang ternyata berhubungan dengan Puti, adik tirinya yang menyimpan dendam karena luka lama. Tekad untuk lepas dari bayang- bayang kutukan membuat Mirah memilih cinta ketimbang ketakutan, menantang takdir dan berani menghadapi apa pun konsekuensinya.

Film PEREMPUAN PEMBAWA SIAL tampil beda dari kebanyakan horor lokal. Produser Susanti Dewi menegaskan bahwa karya sutradara Fajar Nugros ini nggak hanya mengandalkan momen jumpscare. Menurutnya, Nugros selalu punya cara unik membungkus kisah dengan mitos dan legenda rakyat yang dekat dengan budaya Indonesia.

"Bukan hanya mengandalkan jumpscare ya, tapi itu menariknya. Nugros kan kalau bikin film selalu ada layer yang dia ingin sampaikan. Kalau di sini sih, aku melihat memang Fajar bermain-main di beberapa hal. Pertama, dia mengangkat mitos Bahu Laweyan itu sendiri. Tapi Fajar itu selalu suka membungkus cerita di dalam sebuah legenda rakyat," jelas Santi dalam wawancara eksklusif bersama KapanLagi.

Bagi Morgan Oey, tantangan justru datang dari perannya sebagai Bana, karakter yang punya pengaruh besar terhadap tokoh utama. Ia merasa cerita film ini kuat secara reflektif dan bisa bikin penonton ikut tersentuh.

"Pertama memang pasti cerita, ya. Karena kan, cerita itu tulang punggungnya sebuah film. Jadi ketika ceritanya memang bisa compelling buat kami para aktornya dan percaya bahwa film ini bisa bawa sesuatu yang baru, bisa menjadi bahan refleksi atau reflektif buat orang. Itu benar-benar sesuatu yang akan exciting untuk dikerjakan. Jadi selain cerita, sudah pasti karakter ya. Karakter disini, Bana ini. Saya memerankan Bana, Rancak Bana. Jadi setiap saya misalnya mendapatkan karakter, saya pasti akan berusaha untuk memahami karakternya sehingga saya bisa, either suka atau nggak suka sama dia, tapi at least saya ada perasaan yang invested sama karakternya," ungkap Morgan panjang lebar.

Morgan dan Santi juga berbagi pengalaman menarik di balik layar. Mulai dari tantangan mendalami karakter, kejadian mistis kamera yang bergerak sendiri, hingga keterlibatan maestro tari Eyang Didik Hadiprayitno alias Nini Thowok yang menambah aura magis di lokasi syuting.

Morgan Oey Bana
Raihaanun Mirah
Clara Bernadeth Puti
Aurra Kharishma Lasmi
Muhammad Asyrof Al-Ghifari Student
Rukman Rosadi
Banyu Bening
Benidictus Siregar
Didik Nini Thowok
Carolus Toro PLN Officer