Wall Street: Money Never Sleeps
Drama

Wall Street: Money Never Sleeps

2010 133 menit PG-13
6.8/10
Rating 6.2/10
Sutradara
Oliver Stone
Penulis Skenario
Oliver Stone Allan Loeb Stephen Schiff Stanley Weiser
Studio
Twentieth Century Fox Pressman Film Dune Entertainment

Dunia keuangan New York kembali bergejolak ketika Jake Moore (Shia LaBeouf) mencoba bertahan di tengah pasar yang semakin brutal. Ia adalah pialang saham muda dengan idealisme tinggi, percaya bahwa uang seharusnya bisa digerakkan untuk membangun masa depan yang lebih stabil. Jake bekerja di perusahaan investasi Keller Zabel, dipimpin mentor sekaligus panutannya Louis Zabel (Frank Langella). Bagi Jake, Louis bukan sekadar atasan, tetapi figur ayah yang mengajarkannya etika di dunia yang sering kali mengabaikan moral.

Di luar pekerjaan, hidup Jake terikat erat dengan Winnie Gekko (Carey Mulligan), perempuan cerdas dan mandiri yang bekerja sebagai penulis. Winnie memiliki luka lama yang belum sembuh. Ia adalah putri Gordon Gekko (Michael Douglas), legenda Wall Street yang pernah dipuja lalu jatuh dan dipenjara akibat skandal besar. Winnie memutuskan memutus hubungan dengan ayahnya dan menolak segala hal yang berhubungan dengan dunia finansial yang pernah menghancurkan keluarganya.

Krisis keuangan mulai mengguncang pasar global. Isu kebangkrutan menyebar cepat, kepercayaan investor runtuh, dan satu demi satu perusahaan keuangan tumbang. Dalam situasi ini, Jake menyaksikan langsung bagaimana sistem yang rapuh bisa menghancurkan hidup banyak orang. Ketika saham perusahaan mereka diserang dan nilainya anjlok drastis, Louis berada di bawah tekanan besar. Serangan itu bukan sekadar fluktuasi pasar, melainkan permainan kotor yang melibatkan kekuatan besar di balik layar.

Tekanan tersebut berujung tragedi. Louis mengambil keputusan fatal yang mengguncang Jake secara emosional. Kehilangan sosok mentor membuat Jake diliputi amarah dan rasa bersalah. Ia merasa sistem yang korup telah merenggut orang baik yang berusaha bermain jujur. Dari titik inilah ambisi Jake berubah. Ia tidak lagi sekadar ingin sukses, tetapi ingin membalas dan membongkar permainan mereka yang mempermainkan pasar.

Di saat bersamaan, Gordon Gekko keluar dari penjara setelah menjalani hukuman panjang. Namanya masih dicemooh, reputasinya hancur, dan pintu Wall Street tertutup rapat untuknya. Namun Gordon tidak pernah kehilangan naluri predatornya. Ia melihat kekacauan pasar sebagai peluang. Dengan kecerdasan dan insting lamanya, Gordon mulai membangun kembali pengaruhnya, sedikit demi sedikit.

Pertemuan kembali Gordon dengan Jake menjadi awal hubungan penuh kepentingan. Gordon melihat Jake sebagai jembatan menuju dunia yang telah menolaknya. Jake melihat Gordon sebagai sumber informasi dan senjata untuk menghadapi musuh besarnya, Bretton James (Josh Brolin), penguasa finansial arogan yang diduga berada di balik kejatuhan Louis. Kerja sama ini dibangun di atas kecurigaan dan kepentingan pribadi, tanpa kepercayaan utuh.

Winnie menentang keras kedekatan Jake dengan ayahnya. Ia tahu betul bagaimana Gordon memanfaatkan orang demi keuntungan sendiri. Konflik pun muncul di antara mereka. Jake berada di posisi sulit antara cintanya pada Winnie dan obsesinya untuk menuntaskan dendam. Semakin dalam Jake terlibat dengan Gordon, semakin kabur batas antara idealisme dan ambisi.

Gordon mulai menunjukkan pengaruhnya. Ia kembali berbicara di forum, menulis buku, dan memikat generasi baru dengan retorika tentang pasar dan kekuasaan. Di balik itu, ia menjalankan agenda tersembunyi. Gordon bukan hanya ingin menjatuhkan musuh lamanya, tetapi juga ingin merebut kembali kendali atas hidup dan kekayaannya yang hilang.

Jake bergerak cepat memanfaatkan informasi dan jaringan yang dimilikinya. Ia menyusun langkah berani untuk mengguncang Bretton James dan sistem yang melindunginya. Permainan saham berubah menjadi pertarungan psikologis. Setiap keputusan membawa risiko besar, tidak hanya bagi karier Jake, tetapi juga hubungannya dengan Winnie.

Seiring waktu, Jake mulai menyadari bahwa Gordon selalu selangkah di depan. Informasi yang dibagikan tidak pernah gratis. Ada harga yang harus dibayar, dan sering kali harga itu adalah kepercayaan. Jake dipaksa mempertanyakan niat Gordon. Apakah ia benar benar membantu atau hanya menggunakan Jake sebagai pion untuk mengembalikan tahtanya.

Konflik mencapai puncaknya ketika rahasia lama dan pengkhianatan terungkap. Jake dihadapkan pada kenyataan pahit tentang siapa yang bisa ia percayai. Keputusan yang diambil Gordon mengguncang hubungan ayah dan anak yang selama ini rapuh. Winnie harus menghadapi kebenaran tentang ayahnya dan menentukan sikapnya sendiri.

Dalam kekacauan pasar yang terus bergerak, Jake membuat langkah terakhir yang menentukan arah hidupnya. Ia memilih antara mengikuti jejak lama Wall Street yang dingin atau memegang prinsip yang sejak awal ia yakini. Pilihan ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang siapa dirinya dan masa depan yang ingin ia bangun bersama Winnie.

Akhir cerita menyisakan pertanyaan tentang kekuasaan, keserakahan, dan harga yang harus dibayar untuk sukses. Wall Street terus bergerak tanpa henti, tetapi setiap individu di dalamnya harus menanggung konsekuensi dari pilihan mereka sendiri. Apakah Jake mampu keluar dari bayang bayang Gordon Gekko dan membangun jalannya sendiri, atau justru terperangkap dalam siklus keserakahan yang sama?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Shia LaBeouf Jake Moore
Michael Douglas Gordon Gekko
Carey Mulligan Winnie Gekko
Josh Brolin Bretton James
Richard Stratton Prison Cage Guard
Harry Kerrigan Prison Guard
Sunil Hirani Sunil Hirani
Maria Bartiromo News Host
Austin Pendleton Dr. Masters
Thomas Belesis Zabel Trader