Fenomena Beragam Jalur Popularitas di Indonesia dari Masa ke Masa
Menjadi populer di Indonesia bukan hanya tentang bakat, tapi juga tentang berada di tempat dan media yang tepat. Dulu, untuk jadi artis, seseorang harus meniti jalan panjang lewat panggung dan studio. Kini, cukup satu video viral, nama seseorang bisa melesat jadi sorotan nasional.
Dari era suara di radio hingga video pendek di TikTok, masyarakat Indonesia telah menyaksikan lahirnya banyak 'bintang zaman' yang diidolakan karena karakter, talenta, atau sekadar momen unik. Ada yang tenar hingga berpuluh tahun kemudian, ada pula yang populer sejenak dan kemudian tenggelam hanya dalam waktu semalam.
Era 2010-an: Media Sosial dan Content Creator. Internet mengubah segalanya. Platform seperti YouTube, Instagram, dan Twitter memungkinkan siapa pun menjadi “bintang” tanpa harus tampil di TV. Raditya Dika, yang awalnya blogger dan penulis buku, menjelma jadi YouTuber dengan jutaan pengikut. Kemudian muncul nama-nama seperti Ria Ricis, Atta Halilintar, dan banyak nama lainnya yang sukses meniti popularitas lewat media digital.
Jalur ketenaran berubah menjadi lebih demokratis dan independen. Tak perlu audisi, cukup konten kreatif yang konsisten dan bisa menjangkau audiens. Bahkan endorsement dan penghasilan pun bisa diperoleh langsung dari media sosial. Pada era ini, seseorang tidak harus muncul di televisi untuk menjadi bintang populer. Cukup dengan channel YouTube dan media sosial, mereka merengkuh jutaan penggemar dari seluruh dunia.
Hak Cipta: KapanLagi.com