'Demon Slayer: Infinity Castle' Berhenti Ditayangkan di China, Buntut Konflik Politik yang Masih Memanas
Penayangan Demon Slayer: Infinity Castle dihentikan di China (Credit: IMDb)
Kapanlagi.com - Penayangan DEMON SLAYER: INFINITY CASTLE di China resmi dihentikan, meski mencatat performa box office yang kuat. Film ini tidak mendapat perpanjangan masa tayang dari otoritas regulator setempat dan harus berhenti pada 11 Desember 2025. Keputusan ini disebut terjadi di tengah situasi yang disebut sebagai "keadaan yang tidak dapat dihindari".
Penghentian penayangan ini diduga terjadi karena hubungan diplomatik Jepang dan China yang tengah memanas. Ketegangan tersebut dikabarkan meningkat sejak awal November 2025. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh movie INFINITY CASTLE, tetapi juga merembet ke film dan aktivitas budaya Jepang lainnya di China.
Baca berita tentang DEMON SLAYER lainnya di Liputan6.com.
Advertisement
1. Penayangan Dihentikan Meski Raih Box Office Kuat
Pada 11 Desember 2025, penayangan DEMON SLAYER: INFINITY CASTLE di China resmi berakhir secara mendadak. Otoritas regulator setempat menolak memberikan perpanjangan masa tayang standar yang biasanya diterima film asing. Alasan penghentian ini disebut sebagai akibat "keadaan yang tidak dapat dihindari".
Film ini mulai diputar pada 14 November 2025 dan langsung mencatat pembukaan yang sangat dominan. Dalam akhir pekan perdana, pendapatannya mencapai sekitar 354 juta yuan atau setara Rp 839 miliar. Capaian ini mencakup Rp 205,2 miliar dari layar IMAX, yang menjadi rekor tertinggi bagi film Jepang di China.
Selama 28 hari penayangan, INFINITY CASTLE berhasil mengumpulkan total sekitar 675 juta yuan atau sekitar Rp 1,42 triliun. Angka ini dinilai cukup kuat untuk menopang masa tayang yang lebih panjang. Akan tetapi, perjalanan film di bioskop China justru harus terhenti lebih cepat dari perkiraan.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Penghentian Diduga Karena Alasan Politik
Dalam praktik industri perfilman China, film asing dengan performa tinggi biasanya memperoleh "key extension", sebuah perpanjangan yang memungkinkan film bertahan di bioskop selama 30 hari tambahan atau bahkan lebih lama. Film Jepang THE FIRST SLAM DUNK pada 2023 menjadi contoh dengan masa tayang mencapai lima bulan.
Menurut laporan Animehunch, penolakan perpanjangan INFINITY CASTLE tidak berdiri sendiri. Situasi ini diduga berkaitan dengan memburuknya hubungan diplomatik antara Jepang dan China. Ketegangan tersebut mulai meningkat pada awal November 2025.
Saat itu, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyampaikan pernyataan mengenai status Taiwan, yang oleh Beijing, wilayah tersebut diklaim sebagai bagian dari China. Pernyataan ini disebut memicu respons keras dari otoritas setempat.
3. Dampak Ketegangan terhadap Film dan Budaya Jepang
Setelah ketegangan terjadi, persetujuan untuk film-film Jepang baru pun dilaporkan dibekukan. Film terbaru DETECTIVE CONAN jadi salah satu yang terdampak kebijakan tersebut. Sejumlah pertunjukan artis Jepang yang telah dijadwalkan juga dibatalkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menanggapi situasi ini dengan menyebut pernyataan Takaichi telah "melukai perasaan rakyat China". Ia juga menyatakan komentar tersebut merusak kerja sama bilateral kedua negara. Pernyataan ini memperkuat dugaan adanya latar belakang politik dalam keputusan regulator.
Meski INFINITY CASTLE tidak ditarik di tengah masa tayang, penolakan perpanjangan dianggap sebagai bentuk pembatasan tidak langsung. Pembekuan budaya Jepang juga turut berdampak di luar industri film. Pada akhir November, penyanyi Maki Otsuki dilaporkan diminta turun dari panggung saat tampil di Shanghai. Pertunjukan live SAILOR MOON yang dijadwalkan di China pun ikut dibatalkan.
Waralaba DEMON SLAYER sendiri memiliki riwayat yang tidak stabil di China. Film MUGEN TRAIN pada 2020 tidak pernah dirilis di bioskop setempat akibat pembekuan regulasi terkait kontroversi film MONSTER HUNTER. Karena itu, INFINITY CASTLE menjadi perilisan bioskop besar pertama DEMON SLAYER di China.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/olv)
Advertisement
