Bedah Film Dokumenter Karya Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Bedah Film Dokumenter Karya Mahasiswa Universitas Negeri Malang UM adakan sesi bedah film dokumenter Jejak Manisnya Gula / credig: um.ac.id/

Kapanlagi.com - Film dokumenter Jejak Manisnya Gula di Malang berhasil membangkitkan banyak rasa penasaran publik. Film ini resmi dibedah dalam forum pemutaran dan diskusi pada Selasa (9/12) di Malang Creative Center (MCC). Acara ini menarik perhatian mahasiswa, akademisi, dan pemerhati sejarah yang ingin menelusuri kembali perkembangan industri gula di Malang.

Film dokumenter tersebut merupakan karya mahasiswa semester 7 Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang (UM). Karya ini mengupas perjalanan panjang produksi gula, mulai dari perkembangan pabrik dan perkebunan tebu pada masa kolonial hingga perubahan fungsi dan dinamika ekonomi pada era modern. Melalui rangkaian visual dan narasi historis, film ini menghadirkan gambaran utuh tentang peran industri tebu dalam identitas ekonomi Malang.

Produser film, Ahmad Riza Wijaya, menjelaskan bahwa proses produksi diawali riset mendalam.

"Pembuatan film ini berlangsung selama tiga bulan dan mulai dikerjakan sejak semester enam," ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa seluruh tim berfokus menyusun dokumentasi sejarah yang akurat tanpa mengabaikan estetika visual agar pesan historis dapat tersampaikan dengan kuat.

Sesi bedah film membuka ruang diskusi mengenai perubahan industri gula dari masa kejayaan kolonial hingga kondisi kontemporer. Peserta diajak memahami keterkaitan antara perkembangan teknologi, transformasi ekonomi, dan dinamika sosial yang memengaruhi keberlangsungan pabrik gula di wilayah Malang.

Penayangan film ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap karya mahasiswa, tetapi juga sarana edukasi publik. Kegiatan tersebut turut menumbuhkan kepedulian terhadap sejarah lokal sekaligus memperkuat literasi budaya generasi muda. Upaya ini sejalan dengan pencapaian SDGs poin 4 (Quality Education), khususnya dalam mendorong pembelajaran berbasis riset dan pelestarian pengetahuan sejarah.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(kpl/jje)

Rekomendasi
Trending